PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI ...

22 downloads 231 Views 310KB Size Report
untuk merancang ulang tata letak fasilitas produksi pabrik tahu Srikandi Bangkalan yang lebih efektif dari pada rancangan awal dilihat dari hubungan aliran ...
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK TAHU SRIKANDI JUNOK BANGKALAN Muhammad Faishol, Sri Hastuti, Millatul Ulya Program Studi Jurusan Tekhnologi Industri Pertanian Jl. Raya Telang, PO.BOX. 2 Kamal, Bangkalan-Madura Email: [email protected] Abstrak Permasalahan industri tidak hanya menyangkut seberapa besar investasi yang harus ditanam, prosedur produksi dan pemasaran hasil produksi namun memerlukan perencanaan fasilitas yang meliputi perencanaan lokasi fasilitas maupun rancangan fasilitas. Perancangan fasilitas penting dilakukan untuk mendapatkan layout terbaik dalam pemindahan bahan sehingga proses produksi berlangsung cepat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang tata letak fasilitas produksi pabrik tahu Srikandi Bangkalan yang lebih efektif dari pada rancangan awal dilihat dari hubungan aliran proses produksi dan jarak perpindahan bahan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Blocplan untuk menghasilkan layout yang lebih efektif dari pada layout awal dalam pemindahan bahan selama proses produksi. Hasil layout terbaik menggunakan metode Blocplan menghasilkan

layout score 1.00 dan jarak kedekatan 5-6 dengan pertukaran

ruangan ketel uap dan ruangan perendaman. Kata kunci: Perancangan fasilitas, Layout, Blocplan PENDAHULUAN Perancangan fasilitas mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara rancangan fasilitas yang satu dengan rancangan fasilitas lainnya sehingga dalam proses perancangan fasilitas harus dilakukan seefisien mungkin. Salah satu yang termasuk dalam perancangan fasilitas adalah tata letak. Tata letak yang baik adalah tata letak yang dapat menangani sistem material handling secara menyeluruh (Wignjosoebroto, 1996). Secara umum industri banyak mengalami kendala dalam hal jarak pemindahan bahan baku (material handling) yang kurang efisien, seperti pada proses produksi yang terdapat aliran pemindahan bahan yang berpotongan (cross movement) dikarenakan tata letak mesin yang kurang teratur. Tata letak mesin yang tidak teratur dan jarak antar ruangan produksi yang cukup jauh dapat mengakibatkan proses produksi terganggu sehingga dapat memperlambat proses produksi.

1

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang ulang tata letak fasilitas produksi pabrik tahu Srikandi Bangkalan yang lebih efektif dari pada rancangan awal dilihat dari hubungan aliran proses produksi dan jarak perpindahan bahan. Blocplan adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk merancang ulang tata letak dengan menggunakan input data ARC (activity relationship chart). ARC dapat mempertimbangkan pertukaran lokasi ruangan berdasarkan keterkaitan pada aliran proses kerja produksi sehingga dapat memaksimalkan proses material handling dan tidak ada aliran proses produksi yang berpotongan (cross movement) (Supardi, 2006). Metode ARC menghubungkan aktivitas-aktivitas secara berpasangan sehingga semua aktivitas akan diketahui tingkat hubungannya. Hubungan aktivitas dapat ditinjau dari sisi keterkaitan secara organisasi, keterkaitan aliran, keterkaitan lingkungan dan keterkaitan proses. Gambar contoh ARC (activity relationship chart) dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Contoh ARC

2

METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2. Tahapan penelitian perancangan ulang tata letak

3

HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan ulang tata letak fasilitas produksi pabrik tahu Srikandi Bangkalan dilakukan dengan cara menggambar ulang tata letak awal fasilitas produksi untuk mempermudah dalam penyusunan ARC. 1

2

3

Gudang bahan baku

Ketel uap

Penggilingan

4 Perendaman

6

5

Produk jadi

Penyaringan dan pencetakan

Gambar 3. Tata letak awal fasilitas produksi pabrik tahu Srikandi Bangkalan ARC dibuat berdasarkan analisis hubungan keterkaitan aktivitas antar fasilitas produksi dengan mempertimbangkan jarak kedekatan antar ruangan. ARC awal fasilitas produksi pabrik tahu Srikandi Bangkalan seperti Gambar 4 Warna kedekatan

I

Gudang bahan baku O

II

O

Ketel uap

III i

O I

3

8 2

O U E

U

IV

Keterangan

kode

Mutlak didekatkan

A

Sangat penting didekatkan

E

Penting didekatkan

I

Biasa/ cukup Tidak penting didekatkan

O U

Tidak boleh berdekatan

X

I

V O U U X VI

Perendaman

4,5 4,5

A

U I

1,2 4

A U

-

U U

-

A

8 -

X

I

2,3

4

O

A E

Penyaringan dan pencetakan

O I

Penggilingan

1,2 8

U

O

-

U X U

U U 8 -

4,5 8

8

Kode Alasan 1 2

I

1.2,3 7

Aliran material

3

Menggunakan tenaga kerja yang sama

4

Bising, panas, bau, debu, kotor (sumber kontaminan)

5

Kode

Produk jadi

Keterangan Urutan aliran kerja

Keselamatan

Keterangan

I

Gudang bahan baku

II III

Penggilingan

IV V VI

Ketel uap Perendaman Penyaringan dan pencetakan Produk jadi

Gambar 4. ARC awal 4

ARC perbaikan fasilitas produksi pabrik tahu Srikandi Bangkalan seperti Gambar 5 Warna kedekatan

I

Ketel uap

O

II

Keterangan

A

Sangat penting didekatkan

E

O

III

3

U U

O I

Gudang bahan baku

8 -

U E

O U E

IV

kode

Mutlak didekatkan

Penting didekatkan

I

Biasa/ cukup Tidak penting didekatkan

O U

Tidak boleh berdekatan

X

I

V 8 -

A A

4 2

O U

1,2,3

U

O U X

O X

i I

1,2

O I

Perendaman

VI

I

Penyaringan dan pencetakan

O

Penggilingan

4,5 8

4,5 -

A I

4 -

A U

1,2

U U

-

U U

O U X

Urutan aliran kerja

1

Aliran material

2

4,5 8

8 -

3

Menggunakan tenaga kerja yang sama

4

Bising, panas, bau, debu, kotor (sumber kontaminan)

5

8

A

Keterangan

Kode Alasan

Keselamatan

Keterangan

Kode

I

1.2,3 7

Produk jadi

I

Ketel uap

II III

Gudang bahan baku Perendaman Penggilingan

IV

Penyaringan dan pencetakan Produk jadi

V VI

Gambar 5. ARC perbaikan Hasil analisis ARC awal dan ARC perbaikan pabrik tahu Srikandi selanjutnya digunakan sebagai input data analisis Blocplan, metode Blocplan mempunyai kemampuan untuk mengatur maksimum 20 fasilitas dalam suatu layout, layout terbaik dengan menggunakan Blocplan adalah layout yang memiliki layout score yang paling tinggi atau yang paling mendekati nilai 1 (Heragu, 1997). Untuk menganalisa layout score awal, data dari ARC di input terlebih dahulu, kemudian dilakukan input ruangan secara manual sesuai dengan posisi awal layout pabrik. Input manual yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui layout score awal yang akan dibandingkan dengan layout score perbaikan. Hasil dari pencarian layout score awal secara manual dengan Blocplan didapatkan hasil seperti pada Tabel 1 Tabel 1. Hasil layout score awal menggunakan Blocplan secara manual LAYOUT

LAYOUT SCORE

1

0.64 – 1

JARAK KEDEKATAN 0.60 - 1

26- 1

PROD MOVEMENT 0–1

Dari Tabel 1 diketahui bahwa layout score awal menggunakan Blocplan secara manual menghasilkan layout score 0.64-1 dan jarak kedekatan 26-1 dengan menghasilkan Gambar layout awal seperti pada Gambar 6

5

Gambar 6. Layout awal secara manual dengan Blocplan Pada analisa layout perbaikan cara input data yang digunakan sama dengan analisa layout awal dan hanya berbeda pada input data ARC yang digunakan, untuk mencari layout yang paling optimal maka pada menu pilihan Blocplan dipilih single story layout menu, single-story layout menu

dikarenakan hanya mencari perancangan satu macam layout.

Tahapan selanjutnya memilih automatic search menu, prinsip metode ini adalah mencari layout score tertinggi untuk menentukan alternatif terbaik dengan cara automatic search secara random dengan mencari hasil yang optimal dan proses output yang cepat. Hasil dari pencarian layout otomatis dengan 20 layout didapatkan hasil seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil layout score perbaikan menggunakan Blocplan secara automatic search LAYOUT 1 2 3 4 5 6 7 8

LAYOUT SCORE 0.74 -19 1.00 - 1 0.74 -19 1.00 - 1 0.95 -11 1.00 - 1 0.87 -16 1.00 - 1

JARAK KEDEKATAN 0.63 -19 49 -20 0.71 -12 17 -11 0.76 - 7 12 - 9 0.72 -11 22 -13 0.75 - 8 10 - 8 0.63 -18 39 -18 0.86 - 1 -7 - 5 0.82 - 4 -15 - 3

PROD MOVEMENT 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1

6

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1.00 - 1 0.95 -11 0.87 -16 1.00 - 1 1.00 - 1 0.87 -16 1.00 - 1 0.97 -10 0.92 -14 1.00 - 1 0.92 -14 0.95 -11

0.82 - 2 0.67 -14 0.66 -15 0.82 - 2 0.82 - 4 0.66 -15 0.71 -12 0.59 -20 0.75 - 9 0.73 -10 0.78 - 6 0.65 -17

-15 - 1 26 -14 38 -16 -15 - 2 -15 - 3 38 -17 17 -10 36 -15 18 -12 5-6 10 - 7 45 -19

0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1

Dari Tabel 2 diketahui bahwa layout score terbesar hasil pencarian Blocplan secara automatic search terdapat beberapa layout score yang nilainya sama (1.00-1) yaitu pada layout score nomor 2, 4, 6, 8, 12, 13, 15 dan 18. Tetapi yang dipilih adalah pada layout score nomor 18 karena memiliki jarak kedekatan yang paling pendek yaitu 5-6, layout score terbaik dengan menggunakan Blocplan adalah layout yang memiliki layout score yang paling tinggi atau yang paling mendekati nilai 1 dan memiliki jarak kedekatan yang terpendek (Heragu, 1997). Gambar layout perbaikan terpilih secara automatic search seperti pada Gambar 7

Gambar 7 Layout perbaikan terpilih secara automatic search dengan Blocplan

7

KESIMPULAN 1. Rancangan usulan tata letak fasilitas pabrik tahu srikandi menggunakan Blocplan menghasilkan layout score 1.00 lebih tinggi dari pada layout score rancangan awal sebesar 0,64 2. Tata letak fasilitas produksi pabrik tahu Srikandi mengalami perubahan setelah dilakukan perbaikan, perubahan tata letak terjadi pada ruangan ketel uap yang diletakkan diawal proses produksi untuk menghindari hawa panas, asap dan debu kotor yang menyebabkan kontaminasi silang terhadap ruangan penyaringan dan pencetakan serta ruangan produk jadi. Perubahan tata letak juga terdapat pada pemindahan ruangan perendaman sebelum ruangan penggilingan untuk menyesuaikan aliran bahan dan aliran proses produksi. DAFTAR PUSTAKA Anglemier, E.1976.Amino Acids Peptides and Protein. Mercil Decker Inc. New York. Apple, J. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Penerbit ITB, Bandung. Assauri, S. 1980. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Universitas Indonesia. Press. Eko. 2010. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi di CV. Dimas RotanGatak Sukoharjo. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hadiguna, S. 2008. Tata Letak Pabrik. Edisi Pertama. Penerbit C.V Andi Offset, Yogyakarta. Heragu, S. 1997. Fasilities Design.PWS Publishing. Boston. Koswara, S. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Muther, R. 1955. Practical Plant Layout. McGraw-Hill Book Company, New York Pudjiastuti, W. 2002.Debu Sebagai Pencemar yang MembahayakanKesehatan Kerja.Jurnal kimia lingkungan. Purnomo, H. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu,Yogyakarta. Radiyati and Santoso. 1992. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan, LIPI. Tompkins, J. 1990. Facilities Planning.PWS Publishing. Canada. Wignjosoebroto S. 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Penerbit Guna Widya, Surabaya.

8