Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI Pidato ... - Repository UI

7 downloads 420 Views 61KB Size Report
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI Pidato Pengukuhan ... berkembang berdasarkan konsep bahwa anak bukanlah bentuk miniatur dari orang dewasa, ...
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI ­ Pidato Pengukuhan Pemahaman Atas Konsep Perkembangan Saluran Cerna Agus Firmansyah Deskripsi Dokumen: http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=81605 -----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak Yang terhormat, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Rektor dan para Pembantu Rektor Universitas Indonesia, Bapak Dekan dan para Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Para Dekan FakuItas dan para Pembantu Dekan di lingkungan Universitas Indonesia, Bapak Direktur dan para Asisten Direktur Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Para Guru Besar dan seluruh Anggota Senat Universitas Indonesia, Bapak Direktur dan para Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Para sejawat, mahasiswa kedokteran, peserta program pendidikan dokter spesialis, Para undangan, serta hadirin sekalian. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Perkenankanlah terlebih dahulu saya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayat-Nya kita semua dapat berkumpul pada pagi hari ini dalam keadaan sehat wal'afiat dalam upacara pengukuhan saya sebagai Guru Besar dalam Ilmu Gastroenterologi Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tidak lupa pula kami sekeluarga mengucapkan salawat dan salam kami kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Saya ucapkan terima kasih atas perkenan Saudara-Saudara meluangkan waktu untuk menghadiri upacara pengukuhan ini. Hadirin yang saya muliakan, Sejak saat konsepsi sampai masa dewasa, kehidupan manusia merupakan suatu rangkaian proses, bukan saja proses tumbuh tetapi juga proses maturasi yang kompleks dan terpadu. Ilmu kesehatan anak berkembang berdasarkan konsep bahwa anak bukanlah bentuk miniatur dari orang dewasa, Kerentanan anak terhadap suatu proses penyakit dan respons anak terhadap penyakit seringkali ditentukan oleh tahapan maturasi rangkaian proses perkembangannya. Sebagai contoh, kerentanan dan respons anak terhadap infeksi usus berbeda dengan responsnya pada orang dewasa. Isu tumbuh-kembang inilah yang mendorong berkembangnya ilmu gastroenterologi anak. Selama 25 tahun terakhir, gastroenterologi anak telah berkembang menjadi suatu subspesialisasi dalam ilmu kesehatan anak. Hal tersebut tercermin dari maraknya majalah ilmiah, buku ajar, perhimpunan

profesi, kelompok kerja, dan sebagainya, dalam bidang gastroenterologi anak. Telah berkembangnya secara amat pesat pemahaman atas patofisiologi berbagai penyakit saluran cerna dan teknologi spektakular untuk mengamati fenomena dan misteri pada saluran cerna, telah menjadi fondasi bagi keahlian profesi yang tinggi dalam bidang gastroenterologi anak. Berbagai konsep penting dalam ontogeni saluran cerna telah dihasilkan dan itu semua merupakan resultante penelitian yang dilakukan secara bertahap, terarah, dan berkesinambungan. Dalam kaitannya dengan diare, yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia, perkembangan perinatal saluran cerna memainkan peran dalam menentukan kerentanan dan respons anak terhadap diare. Diare yang terjadi pada usia dini, dimana saluran cerna masih imatur, cenderung menjadi persisten dan menimbulkan gagal tumbuh, bahkan kematian. Oleh karena itulah, dalam kesempatan ini saya akan membacakan pidato pengukuhan saya sebagai Guru Besar dalam Ilmu Gastroenterologi Anak berjudul "Pemahaman atas konsep perkembangan saluran cerna dalam upaya menurunkan morbiditas diare pada anak Hadirin yang saya hormati, Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Angka kematian akibat diare selama 25 tahun terakhir ini di Indonesia memang telah menurun tajam, dari urutan pertama pada tahun 1972 menjadi urutan kelima pada tahun 1996. Dibandingkan dengan penyebab kematian lainnya, kematian akibat diare pada tahun 1972, 1980, dan 1996 berturut-turut adalah 40%, 24,9%, 16%, 7,5%, dan 7,4%. Data di atas menunjukkan bahwa penurunan angka kematian terjadi amat tajam pada 15 tahun pertama, akan tetapi kemudian menurun perlahan dalam 10 tahun terakhir ini. Karena angka kematian diare akut sudah sangat rendah, bahkan mendekati nol persen, maka dapat disimpulkan bahwa kematian akibat diare disebabkan oleh diare persisten dan komplikasinya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa angka kematian akibat diare persisten pada balita berkisar antara 23-62% dengan rerata 45%. Pentingnya masalah ini akan lebih terasa bila melihat banyaknya kasus diare persisten. Sekitar 6 persen kasus diare akut pada balita akan berkembang menjadi diare persisten.