proposal ptk-kimia - PROGRAM HIBAH DIA-BERMUTU ...

29 downloads 124 Views 265KB Size Report
Tag Google : Download PTK Rivafauziah ... Gugus Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) Kimia ... Kimia merupakan salah satu cabang ilmu IPA yang berperan.
Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR STRUKTUR ATOM, SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR DAN IKATAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Disusun oleh : 1. MASRINA DWI PUSPITA, S.Pd. (Leader) 2. MIMIN SRI RAHAYU, S.Pd.

Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Gugus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kimia

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SATKER PEMBINAAN PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan individu, bangsa maupun negara. Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan tujuan. Keberhasilan suatu bangsa terletak pada mutu pendidikan yang dapat meningkatkan kualtias sumber daya manusianya. Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan yang kreatif tanpa harus kehilangan identitas dirinya. Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan formal yang mempunyai aturanaturan jelas atau lebih dikenal dengan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) sebagai acuan proses pembelajaran dan guru sebagai fasilisator yang berperan dalam keberhasilan seorang siswa, sehingga guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan. Kimia merupakan salah satu cabang ilmu IPA yang berperan sangat esensial dalam perkembangan sains dan teknologi. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk menguasai materi pelajaran kimia secara tuntas. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran kimia yang tercantum dalam kurikulum 2004, yaitu : “agar siswa memahami atau menguasai penerapan konsepkonsep kimia dan saling keterkaitannya serta mampu menerapkan berbagai konsep kimia untuk memecahkan

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi secara ilmiah”. (Depdiknas, 2004) Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pengajaran kimia harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Keberhasilan pengajaran kimia ini ditentukan oleh besarnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, makin aktif siswa mengambil bagian dalam kegiatan pembelajaran, maka makin berhasil kegiatan pembelajaran tersebut. Tanpa aktivitas belajar tidak akan memberikan hasil yang baik. Pada kenyataannya, guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas cenderung berlangsung secara konvensional atau menggunakan

strategi

pembelajaran

tradisional.

Artinya

guru

mentransformasi ilmu pengetahuannya dengan menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered). Padahal menurut Kurikulum 2004, kegiatan belajar mengajar harus berpusat pada siswa yang artinya siswa harus lebih aktif menggali informasi sendiri. Selain itu, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa pencapaian jumlah siswa yang tuntas belajar di SMA Islam Darut Tauhid Bangil kelax X ternyata masih rendah. Dikatakan rendah karena belum mencapai ketuntasan belajar menurut kurikulum SMU 1994 yaitu memperoleh nilai > 65. Dalam

mempelajari

konsep

kimia,

siswa

kurang

bisa

mengaitkan konsep yang ada ke dalam kehidupan sehari-hari apalagi kimia merupakan ilmu baru yang dipelajari oleh siswa sehingga

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

siswa akan mengalami kesulitan bila siswa dihadapkan kepada bahan pengajaran baru yang menghendaki penalaran intelektual sedangkan ilmu kimia sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan akan lebih mudah dipahami siswa berdasarkan pengalaman yang mereka temui di lingkungan sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, perlu diupayakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih aktif. Salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching dan Leraning (CTL) yang merupakan konsep belajar untuk membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan awal siswa dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Blanhard, 2001). Dengan konsep itu hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Dalam upaya itu, siswa memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing. Pendekatan kontekstual hanya sebuah strategi pembelajaran seperti halnya strategi pembelajaran yang lain, kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih aktif. Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada. Dalam kelas yang diajarkan dengan pendekatan CTL, tugas guru adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberikan informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa) dengan membentuk kelompok. Kebiasaan di kelas, kelompok dibuat sendiri oleh siswa sehingga kelompok yang terbentuk bersifat homogen dan kelas didominasi oleh kelompok yang aktif. Dari kenyataan tersebut, digunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena model kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana sehingga siswa dapat lebih mudah dalam memahami dan melakukan belajar dalam kelompok. Pembentukan kelompok kooperatif yang heterogen dilakukan dengan cara melihat hasil belajar siswa terdahulu. Pembelajaran

kooperatif

tipe

STAD

diterapkan

untuk

mengelompokkan kemampuan yang berbeda sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa secara aktif sehingga diharapkan siswa yang pandai akan membantu siswa yang kurang pandai karena dalam STAD siswa haru mempunyai tanggung jawab secara individu dan secara kelompok sehingga akan memperbaiki kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajarnya. Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X pada Kompetensi Dasar Struktur Atom, Sifat-sifat Periodik Unsur dan Ikatan Kimia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana kemampuan guru dalam mengolah KBM melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD? b. Bagaimana aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran kooperatif tipe STAD? c. Bagaimana ketuntasan belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD? 3. Batasan Masalah a. Peneliti hanya membahas tentang ketuntasan belajar siswa dan pengelolaan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Materi pembelajaran dibatasi pada komptensi dasar struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia. c. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dibatasi pada 2 siklus, yaitu : Siklus 1 : membahas tentang sifat keperiodikan unsur Siklus 2 : perkembangan teori atom d. Sasaran penelitian adalah siswa kelas X SMA Islam Darut Tauhid Bangil

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a. Kemampuan guru dalam mengolah KBM melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran kooperatif tipe STAD. c. Ketuntasan belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. 5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : a. Bagi siswa, dapat memupuk budaya membaca, berdiskusi/bekerja kelompok dan menggali informasi sendiri sehingga dapat belajar mandiri. b. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai contoh model pembelajaran kimia yang berorientasi pada model pembelajaran tipe STAD untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep kimia. c. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dapat meningkatkan nilai akademis siswa B. KAJIAN PUSTAKA 1. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Keefektifan belajar terjadi bila siswa secara aktif dilibatkan dalam mengorganisasikan dan menemukan hubungan informasi. Kegiatan belajar

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

yang efektif tidak hanya meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa pada materi pembelajaran, tetapi juga melibatkan ketrampilan berpikir. Menurut Slavin (dalam Agus S. 2004:24) keefektifan pembelajaran ditentukan empat aspek sebagai berikut : 1. Kualitas pembelajaran yaitu seberapa besar informasi atau ketrampilan yang disajikan sehingga siswa dapat dengan mudah mempelajarinya, kualitas

pembelajaran

sebagian

besar

merupakan

hasil

dari

kemampuan guru dan mengelola kelas. 2. Kesesuaian tingkat pembelajaran yaitu sejauhmana guru memastikan tingkat kemajuan siswa untuk mempelajari informasi baru. 3. Intensif yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas-tugas belajar dan mempelajari materi yang disajikan. 4. Waktu yaitu banyaknya waktu yang diberikan kepada siswa untuk mempelajari materi yang disajikan. Dari uraian tersebut, pembelajaran yang efektif menghendaki guru agar melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga siswa mampu menemukan hubungan antara informasi baru dengan informasi awal dan akhirnya mampu memahami informasi yang diberikan guru. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran maka pemahaman ini dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain : 1. Aspek ketrampilan mengelola pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

dikatakan efektif bila ketrampilan guru telah mencapai kriteria baik dan sangat baik. 2. Aspek aktivitas guru dikatakan efektif jika pencapaian waktu ideal yang telah ditetapkan dalam penyusunan silabus sesuai dengan pendekatan kontekstual dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3. Aspek ketuntasan hasil belajar dikatakan tuntas jika memperoleh nilai > 65%. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal dicapai jika terdapat > 85% siswa telah tuntas belajar pada kelas tersebut. 2. Pengertian Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong

siswa

membuat

hubungan

antara

pengetahuan

yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. CTL juga merupakan suatu reaksi terhadap teori yang pada dasarnya behavioristik yang telah mendominasi pendidikan selama puluhan tahun (Nur; 2002). Pendekatan CTL mengakui bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kompleks dan banyak fase berlangsung jauh melampaui drill oriented dan metodologi stimulus dan response yang dikembangkan oleh pembelajaran berorientasi pada psikologi behaviorisme. Berdasarkan teori tersebut belajar terjadi hanya

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

jika siswa memproses informasi atau pengetahuan baru sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimilikinya (Nur; 2001). Sedangkan menurut Cord yang dikutip Nur (2001) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual terjadi apabila siswa memproses informasi dan pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga informasi tersebut bermakna bagi mereka dalam kerangka acuan mereka sendiri. Pola

pendekatan

kontekstual

berbeda

dengan

pendekatan

konvensional yang kita kenal selama ini. Beberapa perbedaan tersebut dapat kita gambarkan dalam table berikut ini : Tabel 2.1 : Perbedaan pola pendekatan konvensional dan kontekstual. • • • • •

Konvensional Berdasarkan pada hafalan Khas memfokuskan pada suatu mata pelajaran Nilai informasi ditentukan oleh guru Menjejali siswa dengan setumpuk informasi Asesment pembelajaran hanya untuk kepentingan akademik formal, seperti ujian

• • • • •

Kontekstual Berdasarkan pada ruang Khas mengintegrasikan banyak mata pelajaran Nilai informasi didasarkan pada kebutuhan individual Menghubungkan informasi dengan pengetahuan awal Asesment autentik melalui penerapan atau pemecahan masalah realistic

Sumber : Nur, 2002. Menurut teori CTL pembelajaran terjadi hanya apabila siswa memproses informasi dan pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga informasi itu bermakna bagi mereka dalam kerangka acuan mereka sendiri (Nur; 2001). Pendekatan kontekstual mengasumsikan bahwa otak secara alami mencari makna dalam konteks yaitu dalam hubungan dengan lingkungan mutakhir tersebut dan bahwa otak melakukan pencarian itu

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

dengan mencari hubungan yang bermakna dan tampak berguna. Orang dapat belajar secara baik dalam konteks, dalam suatu yang terkait dengan kebutuhannya. Belajar terbaik dapat dikatakan dengan mengerjakan pekerjaan itu sendiri dalam proses penyelaman kembali (refleksi). Secara lebih rinci Nur (2001) menguraikan tujuh prinsip dalam pendekatan konteksutal : Penemuan (Inquiry) Kegiatan pembelajaran diawali dengan pengamatan dalam rangka untuk memahami suatu konsep. Dalam praktek pembelajaran melewati siklus

mengamati,

bertanya,

menyelidiki,

menganalisa

dan

merumuskan teori baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman

lainnya.

Penemuan

juga

merupakan

aktivitas

untuk

mengembangkan dan sekaligus menggunakan ketrampilan berfikir secara kritis. b. Pertanyaan (Questioning) Seperti telah dikemukakan di atas, pertanyaan merupakan alat pembelajaran bagi guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berfikir siswa. Pertanyaan digunakan oleh siswa selama melaksanakan kegiatan yang berbasis penemuan. c. Konstruktivisme (Constructivism) Siswa membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalamanpengalaman baru berdasarkan pengalaman awal. Pengalaman awal selalu merupakan dasar dan tumpuan yang digabung dengan

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

pengalaman baru untuk mendapatkan pemahaman baru. Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman yang bermakna. d. Kelompok Belajar (Learning Community) Proses pembelajaran terjadi dalam situasi sesama siswa, saling berbicara dengan orang lain untuk menciptakan pembelajaran aktif bagi siswa akan lebih baik jika dibandingkan dengan belajar sendiri. Hal ini berbeda dengan pembelajaran tradisional yang secara tidak langsung mendidik siswanya untu menjadi individu yang egoistis, tidak banyak peduli dengan lingkungannya. Lebih tragis lagi jika persaingan tersebut selesai. e. Penilaian Autentik (Authentic Assesment) Penilaian Autentik ini bersifat mengukur produk pembelajaran yang sering bervariasi yaitu pengetahuan dan keterampilan. Penilaian ini tidak hanya melihat produk akhir, tetapi juga prosesnya instruksi dan pertanyaan-poertanyaan dipilih yang relevan dengan prinsip-prinsip pendekatan kontektual. f. Refleksi (Reflection) Salah satu pembeda pendekatan kontekstual dengan pendekatan konvensional yang berbentuk cara-cara berfikir tentang sesuatu yang telah dipelajari siswa. Dalam proses berfikir itu, siswa dapat merevisi dan merespon kejadian, aktivitas dan pengalaman mereka. Prosedur umumnya, siswa mencatat butir-butir materi yang telah dipelajarinya,

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

siswa dilatih untuk mengenali ide-ide baru yang muncul. Bentuk refleksi yang digunakan dalam penelitian berupa diskusi. g. Pemodelan (Modelling) Aktivitas guru di kelas memiliki efek modal bagi siswa. Jika guru mengajar dengan berbagai variasi metode dan teknik pembelajaran, maka secara tidak langsung siswapun akan meniru metode atau teknik yang dilakukan guru. Guru dapat melakukan aktivitas mengucapkan hal-hal yang difikirkan. Guru juga dapat melakukan sesuatu yang diinginkan agar siswa melakukannya. Dalam pendekatan kontekstual siswa ditempatkan dalam suatu konteks yang bermakna dimana siswa membuat suatu hubungan antara pengetahuan lama dengan pengetahuan yang dipelajari. Salah satu model pembelajaran yang berasosiasi dengan CTL antara lain adalah : belajar berbasis masalah, pengajaran autentik, belajar berbasis inkuiri, belajar berbasis kerja, belajar kooperatif, belajar berbasis tugas terstruktur dan belajar jasa layanan. Selain model pembelajaran di atas masih banyak model pembelajaran lain yang berasosiasi dengan pendekatan kontekstual yang dapat digunakan dalam pembelajaran kontekstual (Roestama; 2002). 3. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual Agar pelaksanaan pembelajaran kontekstual lebih efektif, guru harus berperan dengan baik dalam merencanakan, mengimplementasikan,

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

merefleksikan dan menyempurnakan pembelajaran kontekstual dengan cara : a. Menekankan pada pemecahan masalah atau problem. Pengajaran diawali dengan menyajikan masalah nyata yang releven dengan keluarga siswa, pengalaman, sekolah, tempat kerja dan masyarakat yang mempunyai arti penting bagi siswa. Siswa didorong berfikir kritis dan sistematis untuk menemukan masalah dan menggunakan isi materi pembelajaran dalam menyelesaikan masalah. b. Mengakui bahwa kebutuhan belajar siswa terjadi dalam berbagai konteks, seperti rumah, masyarakat dan tempat kerja. Pengetahuan yang diperoleh siswa tidak lepas darimana dan bagaimana siswa mendapatkan pengetahuan dan pengetahuan semakin bertambah jika siswa belajar dari lingkungan yang bervariasi. c. Mengontrol dan mengarahkan siswa menjadi pembelajar yang mandiri, dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan uji coba. d. Memahami

keragaman

konteks

hidup

siswa

dan

dapat

memanfaatkannya sebagai daya pendorong untuk belajar sekaligus menambah kompleksitas pembelajaran itu sendiri, melalui kerja sama dan aktivitas kelompok belajar sehingga siswa berfikir melalui komunikasi dengan orang lain. e. Guru bertindak sebagai fasilitator, pelatih dan pembimbing akademis dalam mendorong siswa untuk melakukan kerja sama dalam belajar.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Komunikasi pembelajaran terbentuk di dalam tempat kerja dan sekolah kaitannya

dengan

suatu

usaha

bersama-sama

menggunakan

pengetahuan, memusatkan tujuan pembelajaran dan memperkenankan semua orang untuk belajar dari sesamanya. f. Menggunakan penilaian Autentik. Penilaian ini tidak hanya mengukur seberapa banyak pengetahuan yang telah dikumpulkan oleh siswa, tetapi juga dapatkah siswa menerapkan pengetahuannya untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari meskipun tarafnya sederhana. Rumusan instruksi guru di kelas dan dalam LKS yang mengarahkan siswa menerapkan pemahamannya untuk memecahkan masalah adalah contoh teknik penilaian autentik. 4. Evaluasi Pendekatan Kontekstual Untuk menentukan apakah lingkungan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diperlukan strategi penilaian yang beragam. Hal yang berkaitan dengan hasil belajar meliputi penilaian apakah dengan pembelajaran kontekstual dapat membangun dan memperluas pengalaman siswa dibandingkan sebelumnya. Apakah pembelajaran kontekstual dapat membantu siswa dalam menyelesaikan atau memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari, atau siswa mengalami peningkatan dalam mengekspresikan apa yang mereka ketahui termasuk bagaimana menggunakan pengetahuannya di dalam dan luar sekolah.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Strategi penilaian dan alat ukurnya dikatakan baik jika ada kesesuaian dengan tujuan dan dampak nyata yang diharapkan dari materi pelajaran tertentu. Dari tujuan dan umpan balik materi pelajaran, muncul ragam strategi penilaian yang dapat mengukur prestasi siswa dan pengetahuan prses di dalam aktivitas pembelajaran. Salah satu prinsip penilaian pada pendekatan kontekstual adalah tidak hanya menilai apa yang diketahui oleh siswa tetapi juga menilai apa yang dapat dilakukan oleh siswa. Dilihat dari segi evaluasi penilaian pendekatan kontekstual sangat berbeda dengan teknik penilaian pendekatan konvensional. Sasaran penilaian berubah dari mengukur seberapa banyak pengetahuan siswa ke arah mengukur bagaimana siswa menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan persoalan yang ada di dunia nyata. 5. Pendekatan Konstruktivis Vigotsky (dalam Nur, 2000) menyatakan bahwa konstruktivis adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa siswa membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman-pengalaman awal. Pengalaman awal selalu merupakan dasar atau tumpuan yang digabung dengan

pengalaman

baru

untuk

mendapatkan

pemahaman

baru.

Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman yang bermakna. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa

prinsip

konstruktivisme

yang

dapat

diambil

untuk

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

pengembangan kegiatan pembelajaran, yaitu : (a) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial; (b) Pengetahuan tidak dapat dialihkan dari guru kepada siswa tanpa aktivitas siswa itu sendiri

untuk

menalar;

(c)

Siswa

secara

terus

menerus

aktif

mengkonstruksikan realita, sehingga selalu terjadi perubahan menuju konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, dan (d)

Tugas

guru

adalah

membantu

menciptakan

situasi

yang

memungkinkan terjadinya proses konstruksi oleh siswa (Jalal dan Surpriadi dalam Rahma Y. 2000). Pembelajaran

konstruktivis

dalam

pengajaran

menerapkan

pembelajaran kooperatif secara luas, berdasarkan teori bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. (Nur, 1999) Dalam kegiatan pembelajaran, guru menekankan pada penjembatan (Scoffolding), yaitu memberi siswa tugas-tugas yang kompleks, sulit namun

realistik

dan

kemudian

memberi

cukup

bantuan

untuk

menyelesaikan tugas ini (Nur, 2001). Bantuan dikurangi sedikit demi sedikit sampai siswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Pengajaran ditekankan pada proses top-down yang berarti siswa mulai dengan

masalah-masalah

yang

kompleks

untuk

dipecahkan

dan

selanjutnya memecahkan atau menemukan ketrampilan-ketrampilan dasar yang diperlukan. (Nur, 1999)

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

6. Pembelajaran Kooperatif Pengertian pembelajaran kooperatif (Nur dan Wikandari : 1999) adalah metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok yang heterogen kemampuannya. Pada pembelajaran kooperatif siswa yakin bahwa tujuan mereka tercapai jika dan hanya jika siswa lain akan mencapai tujuan tersebut (Ibrahim dkk, 2000). Siswa belajar untuk bersepakat dalam memutuskan suatu masalah dan lebih bertoleransi atau menghargai pendapat dan perasaan orang lain. Hubungan dengan teman sebaya membuat siswa semakin senang menikmati bagian dari proses belajar. Unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan pada diri siswa agar pembelajaran kooperatif lebih efektif adalah sebagai berikut (Lundgren, 1994 : 5) : a. Para siswa harus mempunyai persepsi bahwa mereka tenggelam atau berenang bersama. b. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi. c. Para siswa harus berpandangan mereka semua memiliki tujuan yang sama. d. Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya diantara para anggota kelompoknya.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

e. Para siswa akan diberi satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok. f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh ketrampilan bekerja sama selama belajar. g. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Beberapa keuntungan dalam pembelajaran kooperatif, antara lain adalah sebagai berikut : Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok. Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. Interaksi antar siswa juga membantu meningkatkan perkembangan kognitif yang non-konservatif menjadi konservatif (teori Piaget). 7. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran atau indikator pencapain dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Untuk lebih jelasnya tahap pembelajaran kooperatif lebih lanjut terdapat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.2. Tahapan pembelajaran kooperatif FASE TINGKAH LAKU GURU Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memo- Guru menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai pada pembetivasi siswa lajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Fase-2 Guru menyampaikan informasi Menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi atau lewat bacaan Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok belajar dalam kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar bekerjasama Fase-4 Membimbing kelompok bekerja Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka dan belajar mengerjakan tugas Fase-5 Guru mengevaluasi hasil belajar Evaluasi tentang materi yang telah dipelajari atau mempresentasikan hasil kerja masing-masing kelompok Fase-6 Guru memberikan penghargaan Memberi penghargaan atas hasil belajar individu dan kelompok

Terdapat empat tipe dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan, yaitu STAD, Jigsaw, Investigasi Kelompok dan Pendekatan Struktural.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

8. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu : a. Hasil belajar akademik Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kerja siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Pembelajaran kooperatif ini dapat memberi keuntungan pada siswa kelompok rendah maupun kelompok

tinggi

yang

bekerjasama

meyelesaikan

tugas-tugas

akademik. Siswa kelompok tinggi akan menjadi tutor bagi kelompok rendah. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok tinggi akan meningkatkan

kemampuan

akademiknya

karena

memberikan

pelayanan sebagai tutor. b. Penerimaan terhadap perbedaan individu Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk saling bekerjasama, saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan

struktur

penghargaan

kooperatif,

belajar

untuk

menghargai satu sama lain. c. Pengembangan ketrampilan sosial Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa kemampuan kerjasama dan kolaborasi dalam berinteraksi antara anggota kelompok.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

9. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana

keberhasilan

individu

ditentukan

atau

dipengaruhi

oleh

keberhasilan kelompoknya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan hasil belajar daripada pembelajaran kooperatif dan kelompok pembelajaran tradisional adalah sebagai berikut : Tabel 2.3. Perbedaan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran tradisional Kelompok Pembelajaran Kooperatif Kepemimpinan bersama Saling ketergantungan positif Keanggotaan yang heterogen Mempelajari ketrampilan-ketrampilan kooperatif Tanggungjawab terhadap hasil belajar seluruh anggota kelompok Menekan pada tugas dan hubungan kooperatif Ditunjang oleh guru Satu hasil kelompok Evaluasi kelompok

Kelompok Pembelajaran Tadisional Satu pemimpin Tidak ada saling ketergantungan Keanggotaan yagn homogen Asumsi adanya ketrampilanketrampilan sosial yang efektif Tanggungjawab terhadap hasil belajar sendiri Hanya menekan pada tugas Diarahkan oleh guru Beberapa hasil individu Evaluasi individu

Berdasarkan hasil penelitian Thomson (Lundgren 1, 1994) pembelajaran kooperatif mempunyai manfaat sebagai berikut : a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas b. Meningkatkan rasa harga diri c. Memperbaiki kehadiran d. Saling memahami adanya perbedaan individu e. Mengurangi perilaku yang mengganggu

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

f. Mengurangi konflik antara pribadi g. Mengurangi sikap apatis h. Meningkatkan motivasi i. Meningkatkan hasil belajar j. Memperbesar retensi k. Meningkatkan kebaikan budi, kepakaan dan toleransi Selain mempunyai kelebihan pembelajaran kooperatif juga mempunyai kekurangan yang harus dihindari, yakni adanya anggota kelompok yang tidak aktif. Hal ini akan terjadi bila dalam satu kelompok hanya mempunyai permasalahan. Kelemahan ini dapat dihindari dengan cara sebagai berikut : a. Tiap-tiap anggota kelompok bertanggungjawab pada bagian-bagian kecil dari permasalahan kelompok. b. Tiap-tiap anggota kelompok mempelajari materi secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan hasil kelompok ditentukan pada hasil kuis dari anggota kelompok yang ada, maka tiap anggota kelompok harus benarbenar mempelajari isi permasalahan secara keseluruhan. 10. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD STAD (Student Team Achivement Division) merupakan salah satu metode pembelajaran kelompok yang paling awal ditemukan. Metode ini sangat populer dikalangan para ahli pendidikan. Dalam metode STAD siswa dipasangkan secara merata yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah dalam suatu kelompok sebanyak 4 – 5 orang. Skor kelompok diberikan berdasarkan atas prestasi anggota kelompoknya. Ciri-ciri yang

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

penting dalam STAD adalah bahwa siswa dihargai atas prestasi kelompok dan juga terhadap semangat kelompok untuk bekerjasama. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu : pengajaran kelas, belajar time tes atau kuis, scor peningkatan individu dan pengakuan kelompok (Slavin, 1995) : a. Pengajaran Pengajaran yang diberikan di depan kelas adalah secara klasikal dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada pokok bahasan sistem koloid. b. Belajar dalam tim Dalam metode STAD siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen sebanyak 4 – 5 orang. Hal ini dimaksudkan untuk saling menyakinkan bahwa semua anggota kelompok dapat bekerjasama dalam belajar untuk mencapai tujuan akademik yang diharapkan. c. Tes Setelah siswa menerima pengajaran dari guru dan bekerjasama dalam kelompoknya, selanjutnya siswa diberikan tes perseorangan. Dalam hal ini masing-masing siswa berusaha dan bertanggungjawab secara individu

untuk

melakukan

yang

terbaik

sebagai

kesuksesan

kelompoknya. Karena kegiatan pembelajaran ini terdiri dari 2 putaran, maka tes diberikan sebanyak 2 kali pada setiap akhir putaran. d. Skor Peningkatan Individu Peningkatan skor individu dapat berupa skor awal dan skor tes individu. Skor awal dapat berupa nilai pretest yang dibentuk pada saat sebelum pelaksanaan pengajaran diberikan. Setelah pemberian tes atau

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

kuis skor tersebut juga akan menjadi skor awal dan selanjutnya bagi perhitungan individu. Skor peningkatan individu merupakan suatu kesepakatan antara guru dan siswa sebelumnya. Skor kelompok merupakan jumlah dari masing-masing anggota kelompok, sehingga setiap siswa bertanggungjawab terhadap skor anggota kelompoknya. Dari skor kelompok inilah dapat ditentukan kelompok-kelompok yang memperoleh nilai terbaik dan berhak atas hadiah atau penghargaan yang dijanjikan. Tabel 2.4. Langkah pemberian skor pembelajaran kooperatif STAD Langkah Langakah 1 Menetapkan skor dasar

Perilaku siswa Setiap siswa diberikan berdasarkan skor awal

Langkah 2 Menghitung skor kuis terkini

Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini.

Langkah 3 Menghitung skor perkembangan

skor

Hasil yang di dapat siswa dijumlahkan kemudian dibagi jumlahnya

Tabel 2.5. Kriteria pemberian skor pembelajaran kooperatif STAD

-

Kriteria Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 10 point hingga 1 poin di bawah skor dasar Skor dasar sampai 10 point di atasnya Lebih 10 point di atas skor dasar Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor dasar)

Skor Siswa 5 10 20 30 30

Sumber : (Slavin, 1995 : 80) Nilai kelompok dihitung berdasarkan jumlah total nilai perkembangan semua anggota kelompok yang ada. Berdasarkan nilai perkembangan

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

yang diperoleh terdapat 3 tingkat penghargaan yang diberikan untuk penghargaan kelompok yaitu : 1) Kelompok dengan skor rata-rata 15 – 19 sebagai kelompok baik. 2) Kelompok yang memperoleh skor rata-rata 20 – 24 sebagai kelompok hebat. 3) Kelompok yang memperoleh skor rata-rata 25 – 30 sebagai kelompok super. C. METODE PENELITIAN 1. Seting Penelitian Karakteristik Sekolah I : 1. Karakteristik Lokasi : a. Nama Sekolah

: SMAI Darut Tauhid Bangil

b. Alamat Sekolah

: Jl. Layur No. 55 Bangil

c. Kelas

:X

d. Lingkungan Fisik

: Lokasi sekolah dekat dengan jalan raya

e. Lingkungan sosial : 300 meter dari lingkungan pondok 2. Karakteristik Siswa : a. Komposisi siswa

: 16 siswa (12 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki)

b. Kemampuan akademis

: heterogen

c. Motivasi belajar

: cukup

d. Latar belakang sosial/ekonomi : menengah ke bawah 3. Karakteristik Guru (Peneliti) a. Nama guru

: MASRINA DWI PUSPITA, S.Pd.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

b. Tempat tanggal lahir

: Sidoarjo, 5 Februari 1982

c. Pendidikan

: S-1 Pendidikan Kimia UNESA

d. Agama

: Islam

e. Kebangsaan

: Indonesia

Karakteristik Sekolah II : 1. Karakteristik Lokasi : a. Nama Sekolah

: SMAN 1 Purwosari

b. Alamat Sekolah

: Jl. Pegadaian I B Purwosari, Pasuruan

c. Kelas

:X

d. Lingkungan Fisik

: + 200 m dari jalan raya Purwosari

2. Karakteristik Siswa : Komposisi Siswa

: 39 siswa (9 laki-laki, 30 perempuan)

Kemampuan Akademis

: Heterogen

Motivasi belajar

: Cukup

Latar belakang sosial/ekonomi

: Menengah

3. Karakteristik Guru/Peneliti a. Nama guru

: Mimin Sri Rahayu, S.Pd.

b. Tempat tanggal lahir

: Malang, 7 Desember 1958

c. Pendidikan

: S-1 Pendidikan Kimia IKIP Malang

d. Agama

: Islam

e. Kebangsaan

: Indonesia

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

2. Persiapan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Action Researh Classroom) karena penelitian ini bertujuan menganalisis atau memecahkan suatu masalah yang nyata dalam pendidikan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan penelitian adalah memilih model pembelajaran yang dinilai sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Dalam hal ini peneliti memilih menerapkan model kooperatif tipe STAD yang kemudian membuat satuan pelajaran, rencana pelajaran dan perangkat pembelajaran (LKS, buku siswa, dll). 3. Siklus Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam 2 siklus, sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, yakni 4 jam pelajaran untuk pokok bahasan sebagai berikut : 1. Materi pembelajaran siklus 1 : Sifat Keperiodikan Unsur 2. Materi Pembelajaran siklus 2 : Perkembangan Teori Atom Pada tiap putaran terdiri atas 4 tahap, yaitu : 1. Rancangan 2. Kegiatan dan pengamatan 3. Refleksi 4. Revisi Adapun putaran dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Silabus I Revisi

Putaran 1

Refleksi

Kegiatan dan Pengamatan Silabus II Revisi

Putaran 2

Refleksi

Kegiatan dan Pengamatan

Gambar 1 : Alur Penelitian Tindakan Kelas (Tim PGSM, 1999) 4. Instrumen Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : a. Lembar tes Dalam penelitian ini post test digunakan untuk mengetahui sejauhmana

ketuntasan

belajar

yang

dapat

dicapai

dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan GBPP SMU Tahun 1994 ; 39 bahwa siswa akan tuntas belajar bila ia

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

telah memperoleh skor 65% atau nilai 65. Tuntas dalam hal ini adalah siswa telah berhasil belajar pada materi perkembangan model atom. b. Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan berupa lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hal ini dilakukan untuk menilai keterampilan-keterampilan guru dan siswa, apakah kegiatan pembelajaran tersebut berpusat pada guru atau berpusat pada siswa. 5. Analisis dan Refleksi a. Metode Pengumpulan Data 1) Observasi Observasi penelitian ini dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas X pada Kompetensi Dasar Struktur Atom, Sifat Periodik Unsur dan Ikatan Kimia. 2) Metode Tes Dalam penelitian ini digunakan tes setelah mendapat perlakuan (postest) untuk mengetahui sejauhmana tingkat ketuntasan belajar siswa

terhadap

materi

yang

disampaikan

melalui

model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis ini adalah nilai tes prestasi belajar kimia pada kompetensi dasar struktur atom, sifat-sifat

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

periodik unsur dan ikatan kimia, data pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, serta pengamatan keterampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Data hasil ketuntasan belajar siswa Secara individual, siswa telah tuntas belajar jika mencapai skor 65% atau nilai 65 dengan perhitungan sebagai beriktu (Depdikbud, 1994) : Skor Siswa =

Skor yang diperoleh x 100% Skor maksimum

Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika terdapat > 85% dari jumlah siswa telah tuntas belajar. Perhitungan untuk menyatakan ketuntasa belajar siswa secara klasikal : =

jumlah siswa yang tuntas x 100% jumlah siswa seluruhnya

2) Data hasil pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan selama pembelajaran berlangsung selang 1 menit. Hasil observasi dianalisis dengan jumlah aktivitas siswa yang dilakukan dibagi jumlah siswa yang melakukan aktivitas dibagi waktu keseluruhan dikali 100%.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

D. JADWAL PENELITIAN No.

Jenis Kegiatan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Pengajuan judul Pengajuan proposal Penyempurnaan proposal Perencanaan penelitian Observasi pra penelitian Pelaksanaan siklus 1 Refleksi siklus 1 Pelaksanaan siklus 2 Refleksi siklus 2 Mengolah data Membuat laporan PTK

1

AGUSTUS 2 3 4 5

SEPTEMBER 1 2 3 4

OKTOBER 1 2 3 4

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √





E. RENCANA ANGGARAN BIAYA JENIS KEPERLUAN

1. Biaya Penelitian - 1 orang tenaga administrasi kegiatan penelitian (pengetikan) - 2 orang guru kelas eksperimen yang terlibat dalam penelitian @ Rp. 30.000,- 2 orang observer yang terlibat dalam penelitian @ Rp. 30.000,2. Bahan AUS 4 rim kertas HVS 3. Alat-alat penelitian - Pengadaan literatur pendukung - Pembuatan instrumen penelitian, validasi - Pembuatan LKS, validasi, penggandaan - Pembuatan soal tes, validasi, penggandaan - Pembuatan catatan lapangan (pengumpulan data dan pengolahan data) - Pengadaan piagam penghargaan, media (tabel sistem periodik unsur) 4. Perjalanan - Transport instruktur (1 x Rp. 100.000,-) - Transport kegiatan PTK 5. Pelatihan, konslutasi dan diskusi kolaborasi 6. Laporan/Publikasi - Penggandaan laporan PTK (5 eks) + penjilidan - Penggandaan artikel PTK (5 eks) - Pembuatan file CD (Proposal, laporan PTK, artikel) - Presentasi laporan 7. Surat-menyurat dan telepon 8. lain-lain Total

ANGGARAN Rp. 575.000,Rp. 100.000,Rp.

60.000,-

Rp.

60.000,-

Rp.

89.000,-

Rp. 135.500,Rp. 56.500,Rp. 95.250,Rp. 88.500,Rp. 175.000,Rp.

85.250,-

Rp. 100.000,Rp. 135.000,Rp. 155.000,Rp. 125.000,Rp. 25.000,Rp. 55.000,Rp. 50.000,Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp. 2.315.000,-

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

D. JADWAL PENELITIAN No.

Jenis Kegiatan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Pengajuan judul Pengajuan proposal Penyempurnaan proposal Perencanaan penelitian Observasi pra penelitian Pelaksanaan siklus 1 Refleksi siklus 1 Pelaksanaan siklus 2 Refleksi siklus 2 Mengolah data Membuat laporan PTK

1

AGUSTUS 2 3 4 5

SEPTEMBER 1 2 3 4

OKTOBER 1 2 3 4

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √





E. RENCANA ANGGARAN BIAYA JENIS KEPERLUAN 1. Honor/Upah - Ketua Peneliti - Anggota Peneliti - 1 orang tenaga administrasi kegiatan penelitian (pengetikan) - 1 orang guru kelas eksperimen yang terlibat dalam penelitian @ Rp. 12.500,- 1 orang observer yang terlibat dalam penelitian @ Rp. 12.500,2. Bahan AUS 2 rim kertas HVS 3. Alat-alat penelitian - Pengadaan literatur pendukung - Pembuatan instrumen penelitian, validasi - Pembuatan LKS, validasi, penggandaan - Pembuatan soal tes, validasi, penggandaan - Pembuatan catatan lapangan (pengumpulan data dan pengolahan data) - Pengadaan piagam penghargaan, media (tabel sistem periodik unsur) 4. Perjalanan - Transport instruktur (1 x Rp. 100.000,-) - Transport kegiatan PTK 5. Pelatihan, konslutasi dan diskusi kolaborasi 6. Laporan/Publikasi - Penggandaan laporan PTK (5 eks) + penjilidan - Penggandaan artikel PTK (5 eks) - Pembuatan file CD (Proposal, laporan PTK, artikel) - Presentasi laporan 7. Surat-menyurat dan telepon 8. lain-lain Total

31

ANGGARAN Rp. 175.000,Rp. 150.000,Rp.

75.000,-

Rp.

25.000,-

Rp.

25.000,-

Rp.

50.000,-

Rp. 110.000,Rp. 50.000,Rp. 60.000,Rp. 50.000,Rp. 100.000,Rp.

65.000,-

Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp. 60.000,Rp. 85.000,Rp. 25.000,Rp. 20.000,Rp. 70.000,Rp. 50.000,Rp. 50.000,Rp. 1.500.000,-

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

F. DAFTAR PUSTAKA Azizah, Uhya. 1998. Pengembangan Model Pembelajaran Koopeatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia di SMU. Tesis Pasca Sarjana IKIP Surabaya. Depdiknas. 2002. Pendekatan Konstekstual. Jakarta : Depdiknas Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia SMA. Jakarta : Pemerintah Propinsi Jawa Timur Dinas P dan K Sub Din Dikmenum. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Propinsi Jawa Timur. 2005. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Sekolah Menengah Atas. Surabaya : Satuan Kerja Pembinaan Pendidikan Menengah Umum. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pemerintah Propinsi Jawa Timur. 2005. Panduan Workshop Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya : Satuan Kerja Pembinaan Pendidikan Menengah Umum. Hoetawarman, Wawang. 2000. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa pada Pembelajaran Konsep Kesetimbangan Kimia di Kelas II Cawu I SMU Negeri 1 Jombang. Laporan Akhir PTK Tahun 2000/2001. Malang : Universitas Negeri Malang. Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. UNESA. Nur, Mohammad. 2001. Translated From Contextual Teaching and Learning by Alan Blan Chard. Makalah Proyek Peningkatan Mutu SLTP. Pusat Sains dan Matematika sekolah. Program Pascasarjana UNESA. Nur, Mohammad dan Wikandari. 1999. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya : UNESA. Nur, Mohammad. 2002. Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual (versi transparansi). Makalah pada Penelitian Pembelajaran berkaitan dengan KBK pada Guru MIPA SMU Negeri Kabupaten Sidoarjo tanggal 13-14 Maret 2002 di Pusat Sains dan Matematika Sekolah Program Pasca Sarjana UNESA. Nur, Muhammad. 2000. Keterampilan Kooperatif. Buku Ajar Mahasiswa. Surabaya : UNESA. Prihatini, Suci. 2005. Efektifitas Pendekatan Kontekstual dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pokok bahasan sistem Koloid

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Kelas XI-2 di SMA Khadijah dipublikasikan. Surabaya : UNESA.

Surabaya.

Skripsi yang tidak

Sugiarto, Bambang. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya : Jurusan Kimia FMIPA UNESA. Sukarmin. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Makalah dalam Pelatihan Pembelajaran berkaitan dengan KBK pada Guru MIPA SMU Negeri Kabupaten Sidoarjo tanggal 13-14 Maret 2002 di Pusat sains dan Matematika Sekolah Program Pasca Sarjana UNESA. Tim Pelatihan Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reasearch). Jakarta : Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Sekolah Umum. Zamroni. 2004. Pedoman Khusus Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning). Surabaya : Departemen Pendidikan Nasional.

G. BIODATA PENELITI Peneliti I (Leader) Nama

: Masrina Dwi Puspita, S.Pd.

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat tanggal lahir : Sidoarjo, 5 Februari 1982 Agama

: Islam

Status

: Belum kawin

Kebangsaan

: Indonesia

Alamat : -

Rumah : Jl. Tongkol No. 32 RT. 03 RW. 01 Dermo Bangil Pasuruan

-

Kantor : Jl. Layur No. 55 Gempeng Bangil Pasuruan

Pendidikan

: S-1 Pendidikan Kimia Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Karier

: Guru Kimia SMA Islam Darut Tauhid Bangil Pasuruan

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Peneliti II : Nama

: Mimin Sri Rahayu, S.Pd.

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat tanggal lahir : Malang 7 Desember 1958 Agama

: Islam

Status

: Kawin

Kebangsaan

: Indonesia

Alamat : -

Rumah : Jl. D. Paniai Utara III C2 D12 Sawojajar Malang

-

Kantor : Jl. Pegadaian I B Purwosari, Pasuruan

Pendidikan

: S-1 Pendidikan Kimia IKIP Malang

Karier

: Guru Kimia SMAN 1 Purwosari

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR STRUKTUR ATOM, SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR DAN IKATAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Moh. Rofiq, S.Ag. dkk Gugus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kimia

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR STRUKTUR ATOM, SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR DAN IKATAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Disusun oleh :

3. MASRINA DWI PUSPITA, S.Pd. (Leader) 4. MIMIN SRI RAHAYU, S.Pd.

Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Gugus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kimia

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SATKER PEMBINAAN PENDIDIKAN MENENGAH UMUM 2005

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR STRUKTUR ATOM, SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR DAN IKATAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Oleh : Ketua : Moh. Rofiq, S.Ag. (Kepala Sekolah SMAI Darut Tauhid Bangil) Anggota I : Masrina Dwi Puspita, S.Pd. (Guru SMAI Darut Tauhid) Anggota II : Mimin Sri Rahayu, S.Pd. (Guru SMAN 1 Purwosari) Pasuruan, 20 Oktober 2005 Ketua Tim PTK

MOH. ROFIQ, S.Ag. Pembimbing : 1. Dr. Djoko Sarjono, M.Pd. 2. Drs. Dwi Wahyono, M.Si. 3. Drs. Anwar Santoso 4. Drs. Wawang Hoetawarman, M.Pd.

: _________________ : _________________ : _________________ : _________________

Mengetahui, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATUAN KERJA PEMBINAAN PENDIDIKAN MENENGAH UMUM PROPINSI JAWA TIMUR

Drs. H. SYAHRUL, MM. NIP. 130 790 134

i

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkat dan rahmatNya penulis telah menyelesaikan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X pada Kompetensi Dasar Struktur Atom, Sifat-sifat Periodik Unsur dan Ikatan Kimia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Keberhasilan penulisan proposal ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Drs. H. Syahrul, MM. selaku Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pembinaan pendidikan Menengah Umum Propinsi Jawa Timur. 2. Dr. Zamroni selaku Direktur Pendidikan Menengah Umum. 3. Dr. Djoko Sarjono, M.Pd., Drs. Dwi Wahyoni, M.Si., Drs. Anwar Santoso, Drs. Wawang Hoetawarman selaku pembimbing. 4. Moh. Rofiq, S.Ag. selaku Kepala Sekolah SMA Islam Darut Tauhid Bangil. 5. Siswa-siswa kelas X SMA Islam Darut Tauhid Bangil. 6. Semua pihak yang membantu terselesaikannya proposal skripsi ini. Akhirnya semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat pahala dari Allah SWT.

Bangil, 16 Agustus 2005

Penulis

ii

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................iv A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ..........................................................................................1 2. Rumusan Masalah .....................................................................................5 3. Batasan Masalah.........................................................................................5 4. Tujuan Penelitian........................................................................................6 5. Manfaat Penelitian......................................................................................6 B.

KAJIAN PUSTAKA 1. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ..........................6 2. Pengertian Pendekatan Kontekstual ...........................................................8 3. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual......................................12 4. Evaluasi Pendekatan Kontekstual ............................................................14 5. Pendekatan Konstruktivis.........................................................................15 6. Pembelajaran Kooperatif .........................................................................17 7. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif .....................................................18 8. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa.........................................20 9. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ..............................21 10. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .....................................................22

iii

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

C.

METODE PENELITIAN 1. Seting Penelitian.......................................................................................25 2. Persiapan Penelitian .................................................................................27 3. Siklus Penelitian .......................................................................................27 4. Instrumen .................................................................................................28 5. Analisis dan Refleksi ...............................................................................29 a. Metode Pengumpulan Data ...............................................................29 b. Metode Analisis Data ........................................................................29

D. JADWAL PENELITIAN ..............................................................................31 E.

RENCANA ANGGARAN BIAYA ..............................................................31

F.

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................32

G. BIODATA PENELITI ..................................................................................33

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 6

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU DAN SISWA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Nama Sekolah : ………………….

Nama Guru

: ………………….

Mata Pelajaran : ………………….

Tanggal

: ………………….

Materi Pokok

Pukul

: ………………….

: ………………….

Petunjuk Pengisian : 1. Pengamat dalam melakukan pengamatan di tempat yang memungkinkan untuk melihat aktivitas guru dan siswa. 2. Setiap 30 detik pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa yang dominan, kemudian pengamat menuliskan kode kategori pengamatan. 3. Kode-kode kategori dituliskan secara berurutan sesuai dengan kejadian pada baris dan kolom yang tersedia. 4. Pengamatan dilakukan sejak guru memulai pelajaran

Kategori penilaian :

No.

Aktivitas Guru

No.

Aktivitas Siswa

1

Menyampaikan informasi tentang materi Membimbing siswa mengerjakan LKS dengan benar Mendorong dan membimbing ketrampilan kooperatif Mengawasi setiap kelompok secara bergilir Membantu kelompok yang mengalami kesulitan Memberi resitasi/umpan balik/ evaluasi Perilaku yang tidak relevan

1

Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru Membaca buku (buku siswa/ LKS) Mengerjakan LKS Berlatih ketrampilan kooperatif Mempresentasikan hasil kelompok Perilaku yang tidak relevan

2 3 4 5 6 7

2 3 4 5 6

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

AKTIVITAS GURU

AKTIVITAS GURU

Pengamat,

(………………)

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 5

LEMBAR PENGAMATAN PENGOLAHAN KELAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF-STAD

Nama Sekolah : ………………….

Nama Guru

: ………………….

Mata Pelajaran : ………………….

Tanggal

: ………………….

Materi Pokok

Pukul

: ………………….

: ………………….

Petunjuk : Daftar aspek yang diamati berikut ini berdasarkan prinsip pembelajaran model kooperatif-STAD yang dilakukan guru di kelas. Berikan pengamatan dengan menuliskan tanda cek ( √ ) pada kolom yang tersedia.

No I. II.

Aspek yang diamati Persiapan Pelaksanaan A. Pendahuluan 1. Menyampaikan indikator pencapaian 2. Memotivasi siswa 3. Mengkaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran yang terdahulu B. Kegiatan Inti 1. Menyampaikan materi pelajaran 2. Mengatur siswa dalam kelompok 3. Melatih ketrampilan kooperatif • Menyampaikan ide/pendapat • Mendengarkan secara aktif • Berada dalam tugas • Menghargai pendapat orang lain • Mengajukan pertanyaan • Menjawab pertanyaan dan menanggapi 4. Mengawasi kelompok secara bergantian 5. Membantu kelompok yang mengalami kesulitan 6. Membimbing siswa mengerjakan LKS 7. Memberi resitasi/umpan balik/evaluasi

1

Penilaian 2 3

4

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

No

III IV

Aspek yang diamati

1

Penilaian 2 3

C. Kegiatan Inti 1. Membimbing siswa membuat rangkuman 2. Memberikan penghargaan 3. Memberikan tugas rumah Pengelolahan waktu Suasana kelas : 1. Berpusat pada siswa 2. Siswa antusias 3. Guru antusias

Keterangan : 1 2 3 4

= = = =

Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik

Pengamat,

(……………………)

4

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1.

Silabus I

2.

Silabus II

3.

LKS : Sifat Keperiodikan Unsur

4.

LKS : Perkembangan Teori Atom

5.

Lembar Pengamatan Pengolahan Kelas Model Pembelajaran Kooperatif STAD

6.

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Melalui Pendekatan Kontekstual dengan Pembelajaran Kooperatif

7.

Kisi-kisi Soal Kuis I

8.

Kisi-kisi Soal Kuis II

9.

Soal Kuis I

10. Soal Kuis II 11. Jawaban Soal Kuis I 12. Jawaban Soal Kuis II

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 1

SILABUS I Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Waktu

I.

: SMA ISLAM DARUT TAUHID BANGIL : KIMIA : SIFAT KEPRIODIKAN UNSUR :X/I : 2 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI Mendeskripsikan Struktur Atom, Sifat-sifat Periodik Unsur, dan Ikatan Kimia serta Struktur Molekul dan Sifat-sifatnya.

II.

KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi Atom, Struktur Atom, Sifat-sifat Unsur, Massa Atom Relatif dan Sifat-sifat Periodik dari Tabel Periodik.

III. INDIKATOR Melalui studi literatur, siswa dapat : 1. Mengidentifikasi sifat-sifat keperiodikan unsur. Keteraturan sifat unsur dalam periode dan golongan. 2. Membuat atau menganalisis grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan). 3. Menganalisis tabel sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan).

IV. MODEL PEMBELAJARAN : Kooperatif tipe STAD V.

SUMBER PEMBELAJARAN : 1. Buku kimia yang berhubungan dengan sifat keperiodikan unsur 2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 3. Tabel Sistem Periodik Unsur

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (5 menit) Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan persiapan siswa 1. Guru menyampaikan indikator pencapaian sesuai dengan silabus. 2. Guru memotivasi siswa dengan menyebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan sifat unsur. 3. Guru mengaitkan pelajaran sekarang dengan pengetahuan awal siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang pengertian unsur dan menyebutkan contoh-contohnya. B. Kegiatan Inti (70 menit) Fase 2 : Menyampaikan informasi 1. Guru mempresentasikan materi pokok pelajaran dengan menyajikan gambar tabel sistem periodik unsur. 2. Guru membagikan LKS. Fase 3 : Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar -

Guru membagi kelas dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen dan menjelaskan keterampilan kooperatif yang diterapkan yaitu tipe STAD.

Fase 4 : 1. Guru membimbing siswa berdiskusi dengan teman sekelompok. 2. Guru dan siswa membahas LKS bersama-sama. Fase 5 : 1. Guru memberikan kuis I selama 15 menit. Kemudian lembar jawaban dikumpulkan. 2. Guru dan siswa membahas soal-soal kuis I

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

C. Penutup (5 menit) Fase 6 : Memberikan penghargaan 1. Guru membimbing siswa membuat rangkuman 2. Guru memberi siswa tugas rumah dan tugas baca (merangkum) untuk materi selanjutnya.

VII. PENILAIAN 1. Tes kinerja (Tugas Portofolio) Soal : Buatlah resume tentang sifat-sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi inonsasi dan keelektronegatifan). 2. Tes tertulis

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 3

LEMBAR KEGIATAN SISWA Nama Siswa : ………………………… Kelas / No. Absen : ………………………… Tanggal : …………………………

SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR Indikator Melalui studi literatur, siswa dapat : 1. Mengidentifikasi sifat-sifat keperiodikan unsur, keteraturan sifat unsur dalam periode dan golongan. 2. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan) Ringkasan Sifat-sifat unsur dalam sistem periodik menunjukkan keteraturan secara periodik. Sifat-sifat tersebut meliputi jari-jari atom, keelektronegatifan, energi ionisasi, afinitas elektron, serta sifat logam dan non logam

Masalah Bagaimana keteraturan sifat keperiodikan unsur melalui analisis tabel atau grafik ditinjau dari jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan? Untuk lebih memahami materi ini, kerjakanlah kegiatan-kegiatan berikut :

Kegiatan I (Indikator 1 dan 2) 1. Perhatikan gambar 1.1. berikut : J a ri-ja ri a to m s e m a k in … ..

IA 1 Jari-jari atom semakin …..

0 ,3 7

2 3 4 5

V IIIA

H

He

IIA

IIIA

IV A

VA

V IA

V IIA

0 ,3 2

Li

Be

B

C

N

O

F

Ne

1 ,3 4

0 ,9 0

0 ,8 2

0 ,7 7

0 ,7 5

0 ,7 3

0 ,3 2

0 ,6 9

Na

Mg

AI

Si

P

S

Cl

Ar

1 ,5 4

1 ,3 0

1 ,1 8

1 ,1 1

1 ,0 6

1 ,0 2

0 ,9 9

0 ,9 7

K

Ca

Se

Br

Kr

1 ,9 6

1 ,7 4

1 ,1 6

1 ,1 4

1 ,1 0

Rb

Sr

Te

I

Xe

2 ,1 1

1 ,9 2

1 ,3 5

1 ,3 3

1 ,3 0

S u m b e r: C h e m is try T h e C e n tra l S c ie n c e , 2 0 0 0

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Identifikasikanlah gambar di atas! a. Apakah yang dimaksud dengan jari-jari atom? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ b. Dalam satu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin .... ........................................................................................................................ Mengapa demikian? ...................................................................................... ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ c. Dalam satu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin ... ........................................................................................................................ Mengapa demikian? ....................................................................................... ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Perhatikan gambar 1.2. berikut : Keelektronegatifan semakin …..

IA

Keelektronegatifan semakin …..

1 2 3 4 5 6

H 2,37

IIA

IIIA

IVA

VA

VIA

VIIA

Li

Be

B

C

N

O

F

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

0,32

Na

Mg

AI

Si

P

S

Cl

0,9

1,2

1,5

1,8

2,1

2,5

0,99

K

Ca

Se

Br

0,8

1,0

2,4

1,14

Rb

Sr

Te

I

0,9

1,0

2,1

1,33

Cs

Ba

Po

AI

0,9

0,9

2,0

2,2

Identifikasikanlah gambar di atas! a. Apa yang dimaksud dengan keelektronegatifan? .......................................... ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ b. Dalam satu golongan, dari bawah ke atas, harga keelektronegatifan semakin ......................................................................................................... Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam suatu senyawa. c. Jika harga keelektronegatifan besar, berarti unsur yang bersangkutan cenderung ...................................................................................................... ........................................................................................................................ ........................................................................................................................

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

d. Jika harga keelektronegatifan kecil, berarti unsur yang bersangkutan cenderung ...................................................................................................... ........................................................................................................................

3. Perhatikan gambar 1.3. berikut ini : Energi ionisasi semakin …..

IA 1

H

Energi ionisasi semakin …..

1312

2 3 4 5 6

VIIIA He

IIA

IIIA

IVA

VA

VIA

VIIA

2372

Li

Be

B

C

N

O

F

Ne

520

399

801

1086

1402

1314

1681

2081

Na

Mg

AI

Si

P

S

Cl

Ar

496

738

578

786

1012

1000

1251

1521

K

Ca

Ga

Ge

As

Se

Br

Kr

419

590

579

762

947

941

1140

1351

Rb

Sr

In

Sn

Sb

Te

I

Xe

403

549

558

709

834

869

1008

1170

Cs

Ba

Tl

Pb

Bi

Po

Rn

376

503

589

716

703

812

1037

Sumber: Chemistry The Central Science, 2000

Identifikasikanlah gambar di atas! a. Apa yang dimaksud dengan energi ionisasi? ................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ b. Apa yang mempengaruhi harga energi ionisasi? ........................................... ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ c. Apa hubungan jari-jari atom dengan harga energi ionisasi?.......................... ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ d. Apa hubungan muatan inti dengan harga energi ionisasi?............................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

4. Perhatikan gambar 1.4. berikut ini :

IA 1 2 3 4 5

VIIIA He

H -73

IIA

IIIA

IVA

VA

VIA

VIIA

>0

Li

Be

B

C

N

O

F

Ne

-60

>0

-27

-122

>0

-141

-328

>0

Na

Mg

AI

Si

P

S

Cl

Ar

-53

>0

-43

-134

-72

-200

-349

>0

K

Ca

Ga

Ge

As

Se

Br

Kr

-48

-2

-30

-119

-78

-195

-325

>0

Rb

Sr

In

Sn

Sb

Te

I

Xe

-47

-5

-30

-107

-103

-190

-295

>0

Sumber: Chemistry The Central Science, 2000

a. Apa yang dimaksud dengan afinitas elektron? .............................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ b. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektronya makin ............ c. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektronnya semakin ...........

Kegiatan II Kesimpulan Sifat-sifat periodik unsur :

golongan

Periode Jari-jari atom Energi ionisasi Afinitas elektron Keelektronegatifan

: : : :

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. 2002. Kimia SMU Kelas 1 Semester 1. Jakarta : Erlangga. Sutresna, Nana. 2002. Kimia SMU Untuk Kelas 1 Semester 1. Bandung : Grafindo Tim Kimia. 1994. Kimia Untuk Kelas 1 SMU. Jakarta : Yudhistira

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

JAWABAN Kegiatan I 1. a. Jari-jari atom merupakan jarak elektron terluar ke inti atom. b. Dalam satu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. c. Dalam satu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Karena semakin ke kakan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak. Sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elektron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar makin kuat. 2. a. Keelektronegatifan adalah kecenderungan (kemampuan) suatu atom untuk menarik elektron. b. Dalam satu golongan, dari bawah ke atas, harga keelektronegatifan semakin besar. c. Jika harga keelektronegatifan besar, berarti unsur yang bersangkutan cenderung menerima elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. d. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. 3. a. Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan atom untuk melepaskan elektron dikulit terluarnya. b. Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan elektron valensi atau muatan inti. c. Hubungan jari-jari atom dengan harga energi ionisasi adalah : Semakin kecil jari-jari atom, harga energi ionisasi semakin besar. d. Hubungan muatan inti dengan harga energi ionisasi adalah : Semakin besar muatan inti, energi ionisasi cenderung akan semakin besar. 4. a. Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh suatu atom dalam wujud gas ketika menerima sebuah elektron. b. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektronnya makin besar. c. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektronnya mekin besar.

Kegiatan II Sifat-sifat periodik unsur :

golongan

Periode Jari-jari atom Energi ionisasi Afinitas elektron Keelektronegatifan

: makin kecil : makin besar : makin besar : makin besar

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 9 Instrumen penilaian kognitif A. Jenis Tagihan B. Bentuk Tagihan

: Kuis I (Pos tes) : Uraian Obyektif

Instrumen :

KUIS I Waktu : 15 menit

1. Tiga unsur X, Y dan Z dengan konfigurasi elektron adalah sebagai berikut : X = 2, 3 Y = 2, 7 Z = 2,8, 1 Urutkan ketiga unsur tersebut berdasarkan jari-jari atom yang semakin kecil! Jelaskan! 2. Buatlah sketsa grafik energi ionisasi periode 2 jika diberikan data energi ionisasi pertama (kkal/mol atom) unsur periode 2 sebagai berikut : Li Be B C N O F Ne 129 215 191 260 335 315 402 497 3. Perhatikan gambar berikut ini : J a ri-ja ri a to m s e m a k in … ..

IA 1 Jari-jari atom semakin …..

0 ,3 7

2 3 4 5

V IIIA He

H

IIA

IIIA

IV A

VA

V IA

V IIA

0 ,3 2

Li

Be

B

C

N

O

F

Ne

1 ,3 4

0 ,9 0

0 ,8 2

0 ,7 7

0 ,7 5

0 ,7 3

0 ,3 2

0 ,6 9

Na

Mg

AI

Si

P

S

Cl

Ar

1 ,5 4

1 ,3 0

1 ,1 8

1 ,1 1

1 ,0 6

1 ,0 2

0 ,9 9

0 ,9 7

K

Ca

Se

Br

Kr

1 ,9 6

1 ,7 4

1 ,1 6

1 ,1 4

1 ,1 0

Rb

Sr

Te

I

Xe

2 ,1 1

1 ,9 2

1 ,3 5

1 ,3 3

1 ,3 0

S u m b e r: C h e m is try T h e C e n tra l S c ie n c e , 2 0 0 0

Apa yang dapat kalian simpulkan dari gambar tabel di atas?

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 2

SILABUS II Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Waktu

I.

: SMA ISLAM DARUT TAUHID BANGIL : KIMIA : PERKEMBANGAN TEORI ATOM :X/I : 2 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI Mendeskripsikan Struktur Atom, Sifat-sifat Periodik Unsur, dan Ikatan Kimia serta Struktur Molekul dan Sifat-sifatnya.

II.

KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi Atom, Struktur Atom, Sifat-sifat Unsur, Massa Atom Relatif dan Sifat-sifat Periodik dari Tabel Periodik.

III. INDIKATOR Melalui studi literatur, siswa dapat : 1. Mengidentifikasi perkembangan teori atom. 2. Mengidentifikasi kelemahan dan keistimewaan teori-teori atom. 3. Menentukan konfigurasi elektro, elektron valensi dan nomor atom dari gambar model atom Bohr.

IV. MODEL PEMBELAJARAN : Kooperatif tipe STAD V.

SUMBER PEMBELAJARAN : 1. Buku kimia yang berhubungan dengan perkembangan model atom. 2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (5 menit) Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan persiapan siswa 1. Guru menyampaikan indikator pencapaian sesuai dengan silabus 2. Guru memotivasi siswa dengan membawa kelereng, biskuit Choco Chips, kacang atom dan bawang bombai. 3. Guru mengaitkan pelajaran sekarang dengan pengetahuan awal siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang pengertian materi. B. Kegiatan Inti (70 menit) Fase 2 : Menyampaikan informasi 1. Guru mempresentasikan materi pokok pelajaran dengan menyajikan gambar perkembangan model atom. 2. Guru membagikan LKS Fase 3 : Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar -

Guru membagi kelas dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen dan menjelaskan keterampilan kooperatif yang diterapkan yaitu tipe STAD

Fase 4 : 1. Guru membimbing siswa berdiskusi dengan teman sekelompok 2. Guru dan siswa membahas LKS bersama-sama Fase 5 : 1. Guru memberikan kuis II selama 15 menit. Kemudian lembar jawaban dikumpulkan. 2. Guru dan siswa membahas soal-soal kuis II

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

C. Penutup (5 menit) Fase 6 : Memberikan penghargaan 1. Guru membimbing siswa membuat rangkuman 2. Guru memberi siswa tugas rumah dan tugas baca (merangkum) untuk materi selanjutnya.

VII. PENILAIAN 1. Tes kinerja Tes kinerja dilakukan dengan memberikan tugas portofolio kepada siswa. Soal : Jelaskan bagaimana perkembangan model atom mulai dari model atom Dolton hingga model atom Bohr (Gambar model atom, pokok-pokok teori dan kelemahan masing-masing penemuan model atom) 2. Tes tertulis

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 4

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Nama Siswa : ………………………… Kelas / No. Absen : ………………………… Tanggal : …………………………

PERKEMBANGAN TEORI ATOM Indikator Melalui studi literatur, siswa dapat : 1. Menyebutkan urutan perkembangan teori atom 2. Mengidentifikasi perkembangan teori atom 3. Mengidentifikasi kelemahan dan keistimewaan toeri-teori atom Ringkasan Gagasan mengenai atom telah dilontarkan sejak zaman Yunani. Konsep tersebut selalu berkembangan dan mengalami penyempurnaan. Perkembangan teori dan model atom secara kronologis, yang “dianggap benar” menurut jamannya. Perkembangan model atom ini dimulai dari model atom Dalton hingga model atom mekanika Kuantum

Masalah 1. Bagaimana perkembangan teori atom? 2. Identifikasikanlah kelemahan dan keistimewaan teori atom? Untuk lebih memahami materi ini, kerjakanlah kegiatan-kegiatan berikut :

Kegiatan I (Indikator 1 dan 2) 1. Model Atom Dalton Gambar model atom Dalton : Teori atom Dalton : .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... ....................................................................................

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

2. Model Atom Thomson Gambar model atom Thomson : Teori atom Thomson : .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... 3. Model Atom Rutherford Gambar model atom Rutherford : Teori atom Rutherford .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... 4. Model Atom Bohr Gambar model atom Bohr Teori atom Bohr : .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... 5. Model Atom Modern (Mekanika Kuantum) Gambar model atom Mekanika Kuantum : Teori atom Mekanika Kuantum : Ada tiga ahli yang mengemukakan model atom ini, yaitu : 1. Louis De Broglie mengemukakan sifat dualisme elekton 2. Warner Heisenberg mengajukan azas ketidakpastian 3. Erwin Schrodinger merumuskan persamaan gelombang yang menggambarkan orbibal. Dari model atom modern, jelaskan tentang : 1. Sifat dualisme elekton ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Azas ketidakpastian Heisenberg ........................................................................................................................ ........................................................................................................................

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

3. Orbital ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................

Kegiatan II (Indikator 3) Kesimpulan Dari perkembangan teori atom di atas, identifikasikanlah : 1. Kelemahan teori atom Dalton : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 2. Keistimewaan atom Thomson : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Kelemahan teori atom Thomson : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 3. Keistimewaan teori atom Rutherford .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Kelemahan teori atom Rutherford .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 4. Keistimewaan teori atom Bohr : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Kelemahan teori atom Bohr : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 5. Keistimewaan teori atom modern (mekanika kuantum) .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

DAFTAR PUTAKA

Purba, Michael. 2000. Kimia SMU Kelas 1 Semester 1. Jakarta : Erlangga. Sutresna, Nana. 2002. Kimia SMU Untuk Kelas 1 Semester 1. Bandung : Grafindo. Tim Kimia. 1994. Kimia Untuk Kelas 1 SMU. Jakarta : Yudhistira

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

JAWABAN Kegiatan I 1. Model Atom Dalton : Teori atom Dalton : Atom merupakan partikel terkecil berbentuk bola.

2. Model Atom Thomson : muatan positif tersebar di kulit bola elektron

Teori atom Thomson : Model atom roti kismins, yaitu bola atom bermuatan positif dan elektron tersebar merata di seluruh bagiannya. Thomson adalah penemu elektron.

3. Model atom Rutherford : Elektron berada di luar atom mengelilingi inti. Rutherford adalah penemu proton.

4. Model Atom Bohr : elektron

Teori atom Bohr : - Lintasan elektron memiliki tingkat energi tertentu - Faktornya berupa spektrum unsur yang merupakan spektrum garis

inti atom

5. Model atomModern (Mekanika Kuantum) : 1. Sifat dualisme elektron yaitu elektron sebagai partikel dan gelombang 2. Azas ketidakpastian Heisenberg, kedudukan elektron tidak dapat ditentukan secara eksak. Yang dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian atau peluang ditemukannya elektron pada suatu posisi. Lintasan bergeraknya elektron bukan merupakan sebuah garis yang pasti, melainkan sebuah ruang. 3. Schrodinger berhasil merumuskan persamaan gelombang gerakan elektron dalam suatu atom. Persamaan gelombang tersebut merupakan persamaan matematika yang bukan lagi berupa fungsi garis (seperti lingkaran), melainkan

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

fungsi suatu ruang tiga dimensi (misalnya bola). Elektron, boleh jadi berpeluang berada atau ditemukan di dalam ruang tersebut. Ruang ini dinamakan orbital.

Kegiatan II 1. Kelemahan teori atom Dalton : Model atom Dalton tentang partikel terkecil suatu materi yang berbentuk bola, ternyata digugurkan oleh Thomson yaitu menemukan partikel sub atom bermuatan negatif yang disebut elektron. 2. - Keistimewaan teori atom Thomson : Thomson menemukan partikel sub atom bermuatan negatif yang disebut elektron. - Kelemahan teori atom Thomson : Penemuan inti atom oleh Rutherford telah menggugurkan model atom Thomson. 3. - Keistimewaan teori atom Rutherford : Rutherford menemukan inti atom yang memiliki jari-jari jauh lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya. Inti atom yang bermuatan positif berada jauh di dalam atom. Sedangkan elektron berputar mengelilinginya. - Kelemahan teori atom Rutherford: Dalam model atom Rutherford, elektron terus berputar mengelilingi inti atom. Elektron yang bergerak demikian (menurut Maxwell) akan kehilangan energi dan jatuh ke dalam inti. 4. - Keistimewaan teori atom Bohr : Setiap lintasan elektron memiliki tingkat energi tertentu. Elektron tidak akan kehilangan energi selama tetap berada dalam orbitnya. - Kelemahan teori atom Bohr : Model lintasan elektron berupa lingkaran pada model atom Bohr hanya cocok untuk atom hidrogen yang memiliki satu elektron. Adapun untuk atom dengan banyak elektron, bentuk lintasan tersebut ternyata tidak sesuai. 5. Keistimewaan teori atom modern (mekanika Kuantum) : Model atom mekanika kuantum atau model atom mutakhir menggambarkan sifat pergerakan elektron dan kedudukan elektron.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 10 Instrumen Penilai Kognitif A. Jenis Tagihan B. Bentuk Tagihan

: Kuis II (Postes) : Uraian Obyektif

Instrumen :

K U I S II Waktu 15 Menit 1. Gambar dan jelaskan secara singkat tentang perkembangan teori atom, mulai dari teori atom Dalton hingga teori atom modern (mekanika kuantum)! 2. a. Jelaskan secara singkat kelemahan teori atom Rutherford! b. Jelaskan secara singkat keistimewaan teori atom Bohr! 3. Berdasarkan struktur atom (gambar model atom Bohr) berikut :

a. Tuliskan konfigurasi elektron atom tersebut! b. Berapa elektron valensinya? c. Berapa nomor atomnya?

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 11 Jawaban Soal Kuis I 1. Dari ketiga unsur tersebut, unsur Z mempunyai kulit atom paling banyak (3 kulit) sehingga unsur Z mempunyai jari-jari atom paling besar. Unsur X dan Y mempunyai kulit sama (2 kulit), tetapi unsur Y mempunyai proton lebih banyak sehingga jari-jari atom Y lebih kecil daripada unsur X. Jadi, urutan ketiga unsur tersebut berdasarkan jari-jari atom yang semakin kecil adalah Z, X, Y. 2. EI (kj/mol atom)

Ne

N

Be

F

C O

Li

B Z

3. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa: - Jari-jari atom dalam satu golongan (dari bawah ke atas), cenderung semakin kecil. - Jari-jari atom dalam satu periode (dari kiri ke kakan), cenderung semakin kecil.

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 12 Jawaban Soal Kuis II 1. a. Model Atom Dalton : Teori atom Dalton : Atom merupakan partikel terkecil berbentuk bola.

b. Model Atom Thomson : muatan positif Teori atom Thomson : tersebar di kulit bola Model atom roti kismins, yaitu bola atom bermuatan elektron positif dan elektron tersebar merata di seluruh bagiannya. Thomson adalah penemu elektron.

c. Model atom Rutherford : Elektron berada di luar atom mengelilingi inti. Rutherford adalah penemu proton. d. Model Atom Bohr : elektron

Teori atom Bohr : - Lintasan elektron memiliki tingkat energi tertentu - Faktornya berupa spektrum unsur yang merupakan spektrum garis

inti atom

e. Model atom Modern (Mekanika Kuantum) : 1. Sifat dualisme elektron yaitu elektron sebagai partikel dan gelombang 2. Azas ketidakpastian Heisenberg, kedudukan elektron tidak dapat ditentukan secara eksak. Yang dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian atau peluang ditemukannya elektron pada suatu posisi. Lintasan bergeraknya elektron bukan merupakan sebuah garis yang pasti, melainkan sebuah ruang. 3. Schrodinger berhasil merumuskan persamaan gelombang gerakan elektron dalam suatu atom. Persamaan gelombang tersebut merupakan persamaan matematika yang bukan lagi berupa fungsi garis (seperti lingkaran), melainkan

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

2. a)

b)

3. a. b. c.

fungsi suatu ruang tiga dimensi (misalnya bola). Elektron, boleh jadi berpeluang berada atau ditemukan di dalam ruang tersebut. Ruang ini dinamakan orbital. Kelemahan teori atom Rutherford Dalam model atom Rutherford, elektron terus berputar mengelilingi inti atom. Elektron yang bergerak demikian (menurut Maxwell) akan kehilangan energi dan akhirnya elektron akan jatuh ke dalam inti Keistimewaan teori atom Bohr : Setiap lintasan elektron memiliki tingkat energi tertentu. Elektron tidak akan kehilangan energi selama tetap dalam orbitnya. Konfigurasi elektron : 2,7 Elektron valensi :7 Nomor atom :9

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 7

KISI-KISI SOAL (KUIS I) Satuan Pendidikan Bidang Studi Materi Pokok Kelas/Semester Jumlah Soal Bentuk Soal

: SMA : Kimia : Sifat Keperiodikan Unsur :X/I :3 : Essay

No. Soal

Soal

Jawaban

Taksonomi B Loom

1

Terlampir

Terlampir

C3

2. Membuat atau menganlisis grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan)

2

Terlampir

Terlampir

C5

3. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan)

3

Terlampir

Terlampir

C5

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

Mengidentifikasi atom, struktur atom, sifat-sifat unsur, massa atom relatif dan sifat-sifat periodik dari tabel periodeik

Siswa dapat : 1. Mengidentifikasi sifat-sifat keperiodikan unsur. Keteraturan sifat unsur dalam periode dan golongan

Upload @Riva Fauziah Blogger Cianjur Tag Google : Download PTK Rivafauziah www.rivafauziah.wordpress.com

Lampiran 8

KISI-KISI SOAL (KUIS II) Satuan Pendidikan Bidang Studi Materi Pokok Kelas/Semester Bentuk Soal

: SMA : Kimia : Perkembangan Teori Atom :X/I : Essay

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

No. Soal

Soal

Jawaban

Taksonomi B Loom

Mengidentifikasi atom, struktur atom, sifat-sifat unsur, massa atom relatif dan sifat-sifat periodik dari tabel periodeik

Siswa dapat : 1. Mengidentifikasi perkembangan teori atom

1

Terlampir

Terlampir

C5

dan

2

Terlampir

Terlampir

C5

3. Menentukan konfigurasi elektron, elektron valensi dan nomor atom dari gambar model atom Bohr

3

Terlampir

Terlampir

C4

2. Mengidentifikasi kelemahan keistimewaan teori-teori atom