Segitiga pada Plastik

115 downloads 4670 Views 393KB Size Report
5 Apr 2013 ... simpan makanan: Contoh kertas aluminium yang mengalami atau mempunyai satu lubang ... Kontaminasi Makanan dari Tinta Cetak dalam Kemasan Terjadi ... Tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya. • Tulisan ...
Segitiga pada Plastik

5 April 2013

Linda Windia Sundarti

Mutu Kemasan Industri Kemasan

Pilar Industri Pangan

Daya saing Pasar Global

interaksi

kontaminasi

Kemasan produk solusi Memahami kemasan

Kebijakan penggunaan kemasan

Linda Windia Sundarti

Interaksi Produk Pangan dengan Kemasannya : 1. Migrasi komponen kemasan ke dalam pangan 2. Permeabilitas gas dan uap air melaui kemasan 3. Penyerapan uap organik dari pangan ke bahan kemasan 4. Transfer interaktif akibat dari transmisi cahaya 5. Flavor scalping (sorbtion) yaitu proses penyerapan rasa, aroma atau zat pewarna dari bahan pangan ke bahan kemasan

Linda Windia Sundarti

Implikasi laminasi plastik sangat besar pengaruhnya terhadap daya simpan makanan: Contoh kertas aluminium yang mengalami atau mempunyai satu lubang jarum (pinhole) dengan garis tengah 0.0025 cm akan mampu menyalurkan oksigen 5x10-5cm3 per detik pada tekanan 1 atm. Bila dilaminasi dengan LDPE (Low Density Poly Ethylene), laju pemindahan atau pemasukan oksigen kedalam kemasan pada suhu kama akan turun sampai 5x10-13 cm3 setiap detik. Perbedaan yang sama ditemukan dengan pemindahan uap air pada RH kamar. Dalam pengertian praktis hal ini berarti masa simpan yang dikemas meningkat 100.000 kali.

Linda Windia Sundarti

Migrasi dari Bahan Kemasan Kertas dan Karton: Struktur dasar bubur kertas (pulp) dan kertas: felted mat dari serat selulosa, hemiselulosa (15-90 unit glukosa berulang), lignin (unit fenil propan terpolimerisasi kompleks, berada sebagai lem yang melengketkan serat–serat), bahan-bahan terekstrak (lemak, lilin, alkohol, fenol, asam aromatis, minyak esensial, oleoresin, stereol, alkaloid dan pigmen), mineral dan isi lainnya. Pembuatan kertas, terkadang digunakan senyawaan klor sebagai bahan pemutih. Selain itu, kemasan dari kertas dan karton seringkali diberi aditif seperti adhesive, alumunium, pewarna atau bahan pelapis yang dapat mengandung bahan berbahaya (BPOM, 2005). Migrant berasal dari tinta printer atau adhesive yang digunakan dalam pembuatan bahan kemasan. Pengecualian untuk Diisopropylnaphthalenes (DIPNs) karena walau digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan tinta cetak, juga digunakan secara luas dalam kertas kopi non-karbon dan kertas termal.

Linda Windia Sundarti

Kontaminasi Makanan dari Tinta Cetak dalam Kemasan Terjadi Melalui Mekanisme: • Perpindahan melalui bahan kemasan • Fenomena set-off Fenomena set-off berarti komponen tinta cetak berpindah dari permukaan yang dicetak ke permukaan yang tidak dicetak melalui kontak langsung selama pembuatan bahan, penyimpanan atau penggunaan.

Linda Windia Sundarti

Kode Segitiga pada Plastik Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Ciri umum segitiga pada plastik : • Berada atau terletak di bagian bawah plastik kemasan • Berbentuk segitiga beranak panah searah • Di dalam segitiga tersebut terdapat angka • Serta nama jenis plastik di bawah segitiga 10 Kode pengenal plastik : • 7 buah kelompok • 3 tambahan

Linda Windia Sundarti

Polyethylene Terephthalate

High Density Polyethylene

Vinyl

Low Density Polyethylene

Polypropilene Polystyrene

Other

Linda Windia Sundarti

Segitiga Jenis ke 1: • Tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya • Tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. • Penggunaan & Ciri Fisik : - Biasa dipakai untuk botol plastik - Berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, wadah makanan dan hampir semua botol minuman lainnya. - Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan hanya sekali pakai

Linda Windia Sundarti

Efek Toksikologi: • Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat/panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang • Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

Linda Windia Sundarti

Segitiga Jenis ke 2: • Tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya • Tulisan HDPE di bawah segitiga • Penggunaan & Ciri Fisik : - Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. - Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan lama terhadap suhu tinggi.

- Bahan plastik . yang aman digunakan, karena kemampuannya mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. - HDPE direkomendasikan hanya sekali pakai karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. - Jenis ini juga dapat digunakan kembali ke untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dan lain-lain.

Linda Windia Sundarti

Segitiga Jenis ke 3: • • •



Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya Tulisan V di bawah segitiga, V = PVC (polyvinyl chloride) Penggunaan & Ciri Fisik : - Jenis plastik yang paling sulit didaur ulang - Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botolbotol

Penggunaan & Ciri Fisik : - Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan - Sebaiknya dicari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (misalnya: daun pisang)

Linda Windia Sundarti

Segitiga Jenis ke 4: • Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya • Tulisan LDPE • Penggunaan & Ciri Fisik : - Plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi) - Biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. - Kuat, agak tembus cahaya - Fleksibel dan permukaan agak berlemak - Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia

- Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik - Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen - Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia - Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

Segitiga Jenis ke 5: • Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya • Tulisan PP • Penggunaan & Ciri Fisik : - Karakteristiknya biasa berupa botol transparan yang tidak jernih atau berawana - Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap - Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. - PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dan lain-lain.

Segitiga Jenis ke 6: • Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya • Tulisan PS, Polystyrene • Penggunaan & Ciri Fisik : - PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain - Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. - Styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. - Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. - Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuningjingga, dan meninggalkan jelaga.

• Efek Toksikologi: - Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.

Segitiga Jenis ke 7: • Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya • Tulisan OTHER • Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu : 1. SAN – styrene acrylonitrile 2. ABS - acrylonitrile butadiene styrene 3. PC – polycarbonate 4. Nylon

• Penggunaan & Ciri Fisik : - Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. - SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. - Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. - SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. - PC – atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Efek Toksikologi: • Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. • Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut? 1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi 2. Gunakan hanya sekali pakai 3. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)