sistem pakar berbasis kaidah dengan metode inferensi ... - Digilib ITS

17 downloads 1319 Views 921KB Size Report
sistem ini yaitu identifikasi ahli waris dan perhitungan bagian waris untuk kasus ' aul dan radd. Uji coba dilakukan oleh pengguna, baik yang awam maupun ...
SISTEM PAKAR BERBASIS KAIDAH DENGAN METODE INFERENSI RUNUT MAJU UNTUK PEMBAGIAN PEWARISAN ISLAM SECARA ONLINE Ratri 1, Imam Kuswardayan,S.Kom., M.T.2, Bilqis Amaliah S.Kom., M.Kom. 3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60111, Indonesia E-mail : 1 [email protected] 2 [email protected] 3 [email protected] Abstrak – Problema keluarga sehubungan dengan pembagian harta waris tidak jarang menimbulkan perselisihan. Hal ini dapat diselesaikan dengan membagi warisan sesuai hukum Islam. Namun, keterbatasan pengetahuan terhadap kaidahkaidah waris Islam dan waktu untuk melakukan konsultasi kepada pakar fiqih waris adalah permasalahan yang harus dipecahkan. Ditawarkan sebuah solusi sistem pakar berbasis kaidah untuk melakukan pembagian warisan Islam secara online. Melalui sistem ini, pengguna dapat melakukan konsultasi dengan model tanya-jawab. Proses utama sistem ini adalah mengidentifikasi keberadaan ahli waris dan menghitung perolehan bagiannya. Metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari kedua proses tersebut adalah inferensi runut maju. Skenario uji coba yang dilakukan dalam sistem ini yaitu identifikasi ahli waris dan perhitungan bagian waris untuk kasus ‘aul dan radd. Uji coba dilakukan oleh pengguna, baik yang awam maupun pakar waris Islam. Hasil uji coba menunjukan bahwa sistem telah berjalan dengan baik serta terbukti dapat melakukan pembagian harta warisan sesuai dengan hukum waris Islam.

sumber hukum faraidh yaitu kitab suci al-Qur’an, as-Sunnah dan kesepakatan para ulama yang terpercaya. Namun, hal ini menimbulkan masalah lain yaitu waktu perhitungan yang lama untuk kasus khusus dan nasab ahli waris yang kompleks. Selain itu, hasil perhitungan semakin tidak akurat jika harta warisan tidak diketahui asal dan jumlahnya. Telah dilakukan beberapa usaha sebelumnya untuk memecahkan masalah ini melalui aplikasi bantu faraidh, namun masih terdapat beberapa kelemahan terutama pada cara memasukkan fakta tentang ahli waris dan keluaran yang dihasilkan [1]. Pembuatan aplikasi Sistem Pakar Berbasis Kaidah (SPBK) online merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi keterbatasan pada aplikasi faraidh sebelumnya. Dengan rujukan ilmu faraidh yang terpercaya, pemanfaatan ASP.NET AJAX yang mendukung antarmuka dengan model tanyajawab, pengguna dapat melakukan konsultasi hitung waris Islam sewaktu-waktu secara online. Pada bab 2 dijelaskan tentang sistem pakar secara umum. Kemudian bab 3, menjelaskan hukum waris islam, aturan-aturannya dan metode pembagian warisan. Bab 5 menjelaskan tentang penerapan sistem pakar pada aturan hukum waris Islam. Bab 6 menunjukkan hasil uji coba. Bab selanjutnya merupakan kesimpulan dari hasil uji coba yang dilakukan pada aturan hukum waris Islam.

Kata kunci: sistem pakar, inferensi runut maju, pewarisan islam 1. PENDAHULUAN

2. SISTEM PAKAR

Permasalahan yang sering muncul dalam pembagian harta peninggalan (warisan) adalah, perselisihan diantara sesama anggota keluarga yang salah satunya disebabkan oleh perbedaan perolehan bagian harta yang diwariskan untuk masing-masing anggota keluarga. Untuk itu, kehadiran pakar fiqih waris (faraidh) adalah wajib agar praktik pembagian waris sesuai dengan

Istilah expert system berasal dari knowledge-based expert system (sistem cerdas berbasis pengetahuan), dimana suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia (human knowledge) yang dimasukkan ke dalam komputer untuk memecahkan masalah yang umumnya memerlukan keahlian seorang pakar/expert. Atau

1

dapat juga dikatakan, sistem pakar adalah sebuah program komputer yang menggunakan pengetahuan dan teknik inferensi (pengambilan kesimpulan) untuk memecahkan persoalan seperti yang dilakukan oleh seorang pakar [2]. Komponen sistem pakar seperti tampak pada gambar 2.1 meliputi: 1. Basis pengetahuan, adalah bagian dari sistem pakar yang terdiri dari sekumpulan pengetahuan yang spesifik tentang suatu bidang ilmu sebagaimana dimiliki seorang pakar. 2. Memori kerja adalah bagian dari sistem pakar yang terdiri dari fakta-fakta yang ditemukan selama sesi pengumpulan data. Komponen memori kerja adalah semua informasi mengenai masalah, baik yang diberikan oleh pengguna maupun yang diambil oleh sistem melalui basis pengetahuan. 3. Mesin inferensi adalah salah satu komponen dasar dari sistem pakar. Mesin inferensi bertugas untuk mencocokkan fakta-fakta yang ada pada memori kerja dengan pengetahuan pada basis pengetahuan. Jika terdapat kecocokan maka mesin inferensi akan menarik suatu simpulan.

3. HUKUM WARIS ISLAM Kata waris berasal dari bahasa Arab faraidh, merupakan bentuk jamak dari kata faridhah yang bermakna mafrudhah atau sesuatu yang diwajibkan. Artinya secara istilah adalah pembagian yang telah ditentukan kadarnya. Ilmu faraidh digunakan untuk mencegah perselisihanperselisihan dalam pembagian harta waris menurut hukum Islam [3]. 3.1 Kaidah keterhalangan (hijab) Pemberian warisan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sesuai bagian tetap (fardh) dan bagian lunak atau sisa (ta’shib). Mewariskan secara fardh lebih didahulukan daripada ta’shib. Mewariskan secara fardh berarti memberikan harta waris kepada ahli waris sesuai dengan bagian yang telah ditetapkan, yaitu setengah ( ), seperempat ( ), seperdelapan ( ), dua per tiga ( ), sepertiga ( ), dan seperenam ( ) [3]. Adapun yang dimaksud dengan mewariskan secara ta’shib yaitu, memberikan harta waris kepada ahli waris, yang besar bagiannya tidak ditentukan, atau biasa disebut dengan bagian lunak. Pengelompokan ahli waris berdasarkan cara mewariskan dibagi menjadi dua kelompok furudh dan ashabah [4]. Berikut penghalang untuk masing-masing keompok ahli waris seperti tampak pada gambar 3.1 sampai dengan 3.4. Pada gambar, setiap lingkaran pada diagram FSM disebut state, lingkaran dengan garis ganda disebut start/finish state, garis kurva antara dua lingkaran disebut transisi dan jika ada teks pada garis kurva, maka itu disebut kondisi/aksi. Setiap state pada FSM merepresentasikan pertanyaan pada proses tanyajawab. Diagram keturunan menunjukkan kaidah yang berlaku bagi ahli waris keturunan dari pewaris meliputi anak dan cucu. Diagram pendahulu, menunjukkan kaidah yang berlaku bagi ahli waris pendahulu dari pewaris meliputi orang tua dan kakek atau nenek. Diagram pewaris menunjukkan kaidah yang berlaku bagi ahli waris pada garis silsilah yang sejajar dengan pewaris yaitu pasangan suami atau istri. Diagram FSM saudara, menunjukkan kaidah yang berlaku bagi ahli waris saudara-saudara dari pewaris meliputi saudara/saudari kandung, saudara/saudari seayah, saudara/saudari seibu, anak dari paman sekandung (sepupu sekandung), anak dari paman seayah (sepupu seayah).

Basis Pengetahuan fakta Pengguna

solusi

Mesin Inferensi

Memori Kerja

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar Sistem pakar dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Basis pengetahuan (knowledge-base): berisi pengetahuan yang spesifik mengenai domain tertentu. 2. Mesin inferensi (Inference Engine): suatu program yang bertugas mengolah data masukan sesuai pengetahuan dalam basis pengetahuan, menurut kaidah-kaidah tertentu. 3. Bagian kendali/user interface: bagian yang berkomunikasi langsung dengan pengguna (user) sistem. Ada 2 (dua) macam mesin inferensi, yaitu yang bersifat pasti (deterministik) dan kemungkinan (probabilistik).

2

Gambar 3.1 Diagram FSM keturunan

Gambar 3.2 Diagram FSM pendahulu

3

Gambar 3.3 Diagram FSM pewaris

Gambar 3.4 Diagram FSM pewaris furudh dan bagian yang dapat diperolehnya melalui beberapa kondisi: a. anak perempuan  ½ jika tidak bersama anak laki - laki

3.2 Ahli waris furudh Penerima waris dengan jalan fardh, memiliki bagian-bagian yang berbeda dengan syarat-syarat yang berbeda pula. Berikut ini adalah macam-macam ahli waris dari kelompok

4