SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI ...

101 downloads 277090 Views 3MB Size Report
Skripsi ini telah dipertahankan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas. Ekonomi .... Kemudian kelas XII IPS 3 adalah sebagai kelas uji coba instrument.
1

KOMPARASI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 14 SEMARANG

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh : Rahman Erfian 7101407023

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari

:

Tanggal

:

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Drs. Asrori, MS.

Linda Agustina, SE., M. Si.

NIP. 196005051986011001

NIP. 197708152000122001

Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dr.Partono Thomas, M.S NIP.195212191982031002

ii

3

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari

:

Tanggal

:

Penguji Utama

Drs. Tarsis Tarmudji, MM. NIP. 194911211976031002

Anggota I

Anggota II

Drs. Asrori, M.S.

Linda Agustina, SE., M. Si.

NIP. 196005051986011001

NIP. 197708152000122001

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M. Si. NIP.196603081989011001 iii

4

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 27 Juli 2011

Rahman Erfian NIM. 7101407023

iv

5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

 Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri(QS.ArRa’ad:11)  Bersikap Sabar dan menjaga sholat adalah kunci untuk meraih kemenangan yang nyata dan pertolongan yang dekat.(QS.AlBaqoroh:45)  Selalu menjaga kepercayaan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:  Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, do’a serta dukungan yang telah diberikan selama ini.  Mas Ridwan dan Mbak Endah yang menberikan motivasi kepadaku.  Calon makmumku yang tak henti-hentinya memberikan doa dan semangat.  Sahabat-sahabatku(anda,eko,Heigo,ilham) terima kasih motivasi dan kebersamaannya selama ini.  Kawan-kawan pend. Akuntansi’07.  Teman-teman Jogo Bonito kost yang sudah seperti keluarga sendiri.

v

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Komparasi Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang” , dapat terselesaikan dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari segala pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 3. Dr. Partono Thomas, M.S, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 4. Drs. Asrori, MS., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan skripsi ini. 5. Linda Agustina SE., M. Si., Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan skripsi ini.

vi

7

6. Drs. Wagino Sunarto, Kepala SMA N 14 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian, guru dan karyawan SMA N 14 Semarang yang telah memberi bantuan dalam melaksanakan penelitian. 7. Siswa-siswi kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini. 8. Arum Widayati yang memberikan doa dan dukungan selama ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberi rahmat serta hidayah-Nya pada kita semua baik di dunia maupun di akhirat. Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya milik Allah Yang Maha Kuasa, penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi Almamater pada khususnya serta pembaca pada umumnya.

Semarang, 27 Juli 2011

Rahman Erfian NIM. 7101407023

vii

8

SARI Erfian, Rahman. 2011. Komparasi Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi SMA Negeri 14 Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Asrori, MS. Pembimbing II: Linda Agustina SE., M. Si. Kata kunci: Efektifitas, Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), Pembelajaran Konvensional, Hasil belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor yang dibahas dalam penelitian ini adalah faktor eksternal yaitu metode pembelajaran. Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang digunakan adalah model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan metode pembelajaran konvensional. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan hasil belajar pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dengan hasil belajar pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang? Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang tahun 2010. Dari populasi tersebut diambil 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas XI IS 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IS 1 sebagai kelas kontrol. Kemudian kelas XII IPS 3 adalah sebagai kelas uji coba instrument. Pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi/pengamatan, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata post-test kelas eksperiment = 79,34 dan rata-rata kelas kontrol 70,53 dengan n1 = 32 dan n2 = 30 sehingga diperoleh thitung = 4,502 dengan taraf signifikan 5% dan dk = (32+30)-2 = 60 maka ttabel = 1,67, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil efektifitas pembelajaran untuk indikator aktivitas siswa menunjukan nilai rata-rata hasil observasi kelas eksperimen = 314,50 dan rata-rata kelas kontrol = 284,50 dengan n1 =8 dan n2 = 8 sehingga diperoleh thitung = 3,375 dengan taraf signifikan 5% dan dk = (8+8)-2 = 14 maka ttabel = 2,14, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan indikator pengelolaan pembelajaran menunjukan nilai ratarata hasil observasi kelas eksperimen = 11,13 dan rata-rata kelas kontrol = 10,23 dengan n1 =8 dan n2 = 8 sehingga diperoleh thitung = 1,296 dengan taraf signifikan 5% dan dk = (8+8)-2 = 14 maka ttabel = 2,14, karena thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kelas eksperimen (pembelajaran NHT) dengan hasil belajar kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu model pembelajaran NHT dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

viii

9

ABSTRACT

Erfian, Rahman. 2011. The Comparation of The Effectiveness of Cooperative Learning type Numbered Head Together (NHT) with Conventional Learning to The Learning Achievement in The accounting at 14 Senior High School Semarang. Final project. Economy Department. Economy Faculty. Semarang State University. First Advisor is Drs. Asrori, M.S. Second Advisor is Linda Agustina SE., M. Si. Key words: Effectiveness, Cooperative Learning type NHT, Conventional learning, learning achievement. Learning achievement is influenced by two factors: internal and external factors. Factor which is discussed in this study is an external factor which is the method of learning. In this study the learning method used is the type of cooperative model Numbered Head Together (NHT) and conventional learning methods. The problems in this study is whether any different learning achievement between students taught using Numbered Head Together (NHT) metodh and those taught using conventional way for the students at grade XI of student accounting subjects in class XI IS 14 Senior High School Semarang? The population of this study were students in grade XI IS 14 Senior High School Semarang in the academic year 2011. From this population as a sample taken two classes namely class XI IS 4 as the experimental class and the class XI IS 1 as the control class. Then the class XII IPS 3 is the class of test instruments. In experiments’ class applied the model of cooperative learning in the classroom while the NHT type of control applied conventional learning models. Methods of data collection in this study are the observation, tests, and documentation. The results showed the average post-test class of experiments = 79.34 and averaged 70.53 of the control class and n2 n1 = 32 = 30 to obtain thitung = 4.502 with a significant level of 5% and dk = (32 +30 ) -2 = 60 then TTable = 1.67, because thitung> TTable then Ho is rejected and Ha accepted. The results of the effectiveness of learning for the student activity indicator shows the average value of the observation of experimental class = 314.50 and the average grade controls = 284.50 with n1 = 8 and n2 = 8, so obtained thitung = 3.375 with a significant level of 5% and dk = (8 +8) -2 = 14 then TTable = 2.14, because thitung> TTable then Ho is rejected and Ha accepted. While the learning management indicator shows the average value of the observation of experimental class = 11.13 and averaged 10.23 with the control class = n1 = 8 and n2 = 8, so obtained thitung = 1.296 with a significant level of 5% and dk = (8 +8) -2 = 14 then TTable = 2.14, because thitung rtabel. Tabel 3.3 Analisis Validitas Butir Soal

Kriteri Valid

Nomor soal 1,2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,15,16,17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

Tidak valid

4,13, 26, 27,31

Sumber: data primer setelah diolah 2011

Sesuai hasil perhitungan, diperoleh butir soal yang valid adalah 1,2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,15,16,17, 18,19,20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 29,30, 32, 33, 34,

52

35, 36, 37, 38, 39, 40 . Sedangkan butir soal yang tidak valid adalah butir soal 4,13, 26, 27dan 31 sehingga 5 butir soal tersebut dibuang. 3.6.2

Reliabilitas Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan

ketepatan (Arikunto, 2009:60). Untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda, digunakan rumus KR-20 (Arikunto, 2009:100) yaitu: r11

n n 1

S2

pq S

2

Jika r11 > r tabel maka tes tersebut dikatakan reliabel Keterangan : r11

= Reliabilitas tes secara keseluruhan

p

= Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar,

q

= Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p),

pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q, n

= Banyaknya item,

S

= Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians). Kemudian hasil perhitungan koefisien reliabilitas dikonsultasikan dengan

tabel r product moment. Jika r11 > r

tabel

maka dapat disimpulkan bahwa soal

tersebut reliabel. Dari perhitungan diperoleh reliabilitas tesnya adalah. Dengan taraf signifikan 5 %, dan N = 32 diperoleh rtabel = 0,896. Karena r11 > 0,423 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes reliabel.

53

3.6.3 Daya pembeda (D) Menurut Arikunto (2009:211) daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Daya beda dicari dengan mengambil 50% skor teratas sebagai kelompok atas (J A) dan 50% skor terbawah sebagai kelompok bawah (JB). Rumus yang digunakan untuk pilihan ganda. Seluruh peserta tes dibagi menjadi dua sama besar yaitu 50% untuk kelompok atas dan 50% untuk kelompok bawah. Hal ini disebabkan karena peserta tes berjumlah 32 orang yang berarti kurang dari 100. Menurut Arikunto (2009:213) rumus yang digunakan yaitu:

D

BA JA

BB JB

PA

PB

Keterangan: D

= Daya pembeda,

JA

= Banyaknya peserta kelompok atas,

JB

= Banyaknya peserta kelompok bawah,

BA

= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

itu dengan

benar, BB

= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar,

PA

BA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar, JA

PB

BB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. JB

54

Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut: D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor), D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory), D : 0,40 – 0,70 : baik (good), D : 0,07 – 1,00 : baik sekali (excellent), D : negatif, semuanya tidak baik. Sehingga

butir

soal

yang

mempunyai

D

negatif

sebaiknya

dibuang

(Arikunto,2009:218). Tabel 3.4 Analisis Daya Pembeda Butir Soal

Kriteria

Nomor soal

Baik Sekali Baik

2,3,5,14,16,18,19,20,21,28,30,31,34,36,37,39

Cukup

1,4,6,7,8,9,10,11,12,13,15,17,22,23, 24,25,27,29,32,33,35,38,40

Jelek

26

Sumber: data primer setelah diolah 2011

Sesuai perhitungan diketahui bahwa butir soal 2, 3, 5, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 28, 30, 31, 34, 36, 37, 39 mempunyai daya pembeda soal yang baik. Butir soal 1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 32, 33, 35, 38, 40 mempunyai daya pembeda soal yang cukup, sedangkan butir soal 26 mempunyai daya pembeda jelek atau kurang baik.

55

3.6.4

Tingkat Kesukaran Butir Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.

Soal yang mudah tidak akan merangsang siswa untuk mempertinggi kemampuannya untuk menyelesaikan soal tersebut. Sebaliknya soal yang terlalu sulit menyebabakan siswa patah semangat. Menurut Arikunto (2009:208) untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:

P

B JS

Keterangan: P = Indeks kesukaran, B

= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar,

JS

= Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Pengklasifikasian indeks kesukaran sebagai berikut: (1) Soal dengan P 0,00-0,30 adalah soal sukar (2) Soal dengan P 0,30-0,70 adalah soal sedang (3) Soal dengan P 0,70-1,00 adalah soal mudah Berdasarkan perhitungan, diperoleh butir soal 1, 6, 20, 28, 31 adalah butir soal mudah. Butir soal 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 adalah butir soal sedang, dan butir soal 8, 11, 12, 14, 15, 26 adalah butir soal sulit.

56

3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 1.

Kelas Eksperiment

Persiapan Didalam fase persiapan ini hal-hal yang dilakukan meliputi: a. Menyusun perangkat pembelajran seperti rencana seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta tujuan pembelajaran b. Membuat lembar diskusi siswa beserta jawaban c. Merancang pembentukan kelompok beserta membuat nomor undian

2.

Pelaksanaan Dalam fase pelaksanaan ini hal-hal yang didukung meliputi: a. Guru menjelaskan proses jalannya pembelajaran dengan mode NHT (Numbered Head Together ). b. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang yang anggotanya heterogen. c. Tiap kelompok mendiskusikan materi yang telah diberikan dengan memberikan pertanyaan dalam lembar soal sebagai panduan diskusi. d. Guru membimbing siswa dalam pelaksanaan diskusi. e. Pada saat guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas eksperimen, observer melakukan pengamatan aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran.

3.

Evaluasi

Setelah proses pembelajaran berakhir kemudian diadakan post tes berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui tingkat penguasaan materi jurnal penyesuaian.

57

3.7.2 a.

Kelas kontrol

Persiapan a. Menyusun perangkat pembelajaran seperti rencana seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta tujuan pembelajaran.

b.

Pelaksanaan a. Guru menyajikan materi Jurnal Penyesuaian dengan pembelajaran konvensional. b. Pada saat guru menerapkan pembelajaran konvensional di kelas kontrol , observer melakukan pengamatan aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran. c. Latihan dan tanya jawab soal.

c.

Evaluasi

Setelah proses pembelajaran berakhir kemudian diadakan post-tes berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui tingkat penguasaan materi jurnal penyesuaian. 3.8 Metode Analisis Data 3.8.1

Analisis tahap awal Sebelum dikenakan perlakuan pada kelompok eksperimen, perlu diadakan

pemadanan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan diantara keduanya atau kedua-duanya berangkat dari keadaan awal yang sama. Hal ini bisa diketahui dengan adanya varians dan rata-rata yang dimiliki oleh kedua kelompok sampel tidak berbeda secara signifikan serta berdistribusi normal.

58

1.

Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah teknik chi kuadrat. Hipotesis yang digunakan adalah: Ho : data berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal Teknik yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah teknik chi kuadrat. k 2

Oi

i 1

Ei

2

Ei

(Sudjana, 2005: 273).

Keterangan : x 2 = Harga chi-kuadrat.

k

= Jumlah kelas interval.

Oi = Frekuensi hasil pengamatan. Ei = Frekuensi yang diharapkan. Hasil perhitungan nilai χ2hitung dikonsultasikan dengan nilai χ2tabel dengan db= k-3 (k adalah banyaknya kelas interval) dengan taraf signifikansi 5%. Jika χ2hitung < χ2tabel maka Ho diterima dan data berdistribusi normal. 2.

Uji Kesamaaan Dua Varians Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dikatakan kedua kelompok homogen.

59

Hipotesis yang digunakan adalah : H0 :

2 1

2 2

(variansnya homogen)

Ha :

2 1

2 2

(variansnya tidak homogen)

Keterangan : 2 1

= varians kelompok eksperimen.

2 2

= varians kelompok kontrol

Untuk menguji kesamaan varians tersebut, rumus yang digunakan adalah:

Fhitung

Vb . Vk

(Sudjana,2005:250)

Keterangan : Vb = Varians yang lebih besar. Vk = Varians yang lebih kecil. Dengan taraf signifikasi 5% derajat kebebasan pembilang (dk) pembilang = n1-1 dan derajat kebebasan (dk) penyebut = n2-1. Dapat pula ditentukan dengan Ftabel = F(1/2 3.

)(v1,v2).

Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui kesamaan rata-rata

dua kelompok sebelum perlakuan maka perlu diuji menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : Ho : µ12 = µ22 Ha : µ12 ≠ µ22

60

Keterangan: µ12 = Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen µ22 = Hasil belajar siswa pada kelas kontrol Apabila kedua sampel memiliki varians yang sama (homogen), maka digunakan rumus : x1 x2 1 1 s n1 n2

t

s

2

(n1 1) s1

Terima Ho jika –t1-1/2

n1

2

(n2 1) s22 n2

(n1+n2-2)

2

< t < t1 -1/2

( n1+n2-2) (Sudjana,2005:238)

Kriteria pengujian adalah H0 diterima jika -t(1

-

)

ttabel, dengan ttabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1 – α), taraf signifikansi 5% dan dk = (n1 + n2 – 2). Jika data tidak homogen digunakan rumus t’ yaitu t'

x1 2

s1 n1

x2 2

s2 n2

Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika diperoleh t'

w1t1 w1

w2 t 2 w2

63

Dengan w1

s12 , w1 n1

s 22 , t1 n2

t1

n1 1

, t2

t1

n2 1

(Sudjana,2005:241)

Keterangan: X1

: nilai rata-rata kelas eksperimen,

X2

: nilai rata-rata kelas kontrol,

s1

2

s2

: varians data pada kelas eksperimen, 2

: varians data pada kelas kontrol,

n1

: banyaknya subyek pada kelas eksperimen,

n2

: banyaknya subyek pada kelas kontrol.

4.

Uji ketuntasan hasil belajar. Setelah melalui tahap awal dan tahap akhir maka dilakukan uji ketuntasan

hasil belajar yaitu untuk mengetahui sejauh mana metode pengajaran yang digunakan berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi secara tuntas. Sehingga metode tersebut dapat dikatakan efektif. Dikatakan tuntas jika nilai standar 72 (sesuai KKM mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA N 14 Semarang). Ho :µ > µo (72)= tuntas Ho : µo t(1- α)(n-1) 5.

Analisis Deskriptif Persentase Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui tingkat

presentase aktivitas siswa per aspek dan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran ditentukan dengan perhitungan indeks persentase. Perhitungan indeks persentase dihitung dengan rumus sebagai berikut:

%

n x100% N

Keterangan: %

: Nilai persentase atau hasil

N

: Jumlah nilai yang diperoleh

N

: Jumlah seluruh nilai total (skor ideal)

(Ali, 1993:184) Langkah-langkah menggunakan rumus analisis deskriptif presentase adalah sebagai berikut Penentuan tabel kategori untuk observasi aspek aktivitas siswa: Data maksimal

= 32x 1 x 5 = 160

Data minimum

= 32 x 1 x 1 = 32

Range

= data maksimal – data minimum = 160 – 32 = 128

Kelas interval = Range / Banyak Kelas = 128 / 5 = 25,6

65

5 x 100% 100% 5 1 2. Persentase Minimum x 100% 20% 5 3. Re n tan g Persentase 100% 20% 80% 80 4. IntervalPersentase x 100% 16% 5

1. Persentase Maksimal

Tabel 3.5 Interval Kelas dan Kategori Aspek Aktivitas Siswa

> > > > ≥

Skor Internal 134,4 - ≤ 160,0 108,8 - ≤ 134 83,2 - ≤ 109 57,6 - ≤ 83,2 32,0 - ≤ 57,6

> > > > ≥

Interval 84,00% - ≤ 100,00% 68,00% - ≤ 84,00% 52,00% - ≤ 68,00% 36,00% - ≤ 52,00% 20,00% - ≤ 36,00%

Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Penentuan tabel kategori untuk observasi aspek pengelolaan pembelajaran: Data maksimal

= 8x 1 x 5 = 40

Data minimum

=8 x 1 x 1 = 8

Range

= data maksimal – data minimum = 40 – 8 = 32

Kelas interval = Range / Banyak Kelas = 32 / 5 = 6,4

5 x 100% 100% 5 1 2. Persentase Minimum x 100% 20% 5 3. Re n tan g Persentase 100% 20% 80% 80 4. IntervalPersentase x 100% 16% 5

1. Persentase Maksimal

66

Tabel 3.6 Interval Kelas dan Kategori Aspek Pengelolaan Pembelajaran

> > > > ≥

Skor Interval 33,6 - ≤ 40,0 27,2 - ≤ 33,6 20,8 - ≤ 27,2 14,4 - ≤ 20,8 8,0 - ≤ 14,4

≥ ≥ ≥ ≥ ≥

Interval 84,00% - ≤ 100,00% 68,00% - ≤ 84,00% 52,00% - ≤ 68,00% 36,00% - ≤ 52,00% 20,00% - ≤ 36,00%

Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian

4.1.1

Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 14 Semarang dengan populasi

penelitian kelas XI Ilmu Sosial tahun ajaran 2010/2011. Kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang terdiri dari empat kelas yaitu kelas XI IS 1 berjumlah 30 siswa, XI IS 2 berjumlah 32 siswa, XI IS 3 berjumlah 32 siswa dan XI IS 4 berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian eksperimen ini adalah Classical Experiment Design (satu kelas eksperimen-satu kelas pembanding atau kontrol). Tahapan yang dilakukan adalah membagi subjek ke dalam dua kelas, kemudian pada kelas eksperimen (kelas XI IS 4) diberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), sedangkan pada kelas pembanding (XI kelas IS 1) diberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran konvensional. 4.1.2

Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Proses awal pembelajaran pada kelas eksperimen adalah guru menjelaskan

tentang model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan memberikan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan jurnal penyesuaian. Peneliti sebagai guru sedangkan guru

67

68

mata pelajaran ekonomi sebagai pengamat (observer) yang menilai aktivitas pembelajaran dan kemampuan pengelolaan pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok mendiskusikan materi yang telah diberikan dengan memberikan pertanyaan atau mengajukan permasalahan tentang pokok bahasan jurnal penyesuaian dalam lembar soal sebagai panduan diskusi. Guru mengawasi aktifitas dan membimbing siswa dalam pelaksanaan diskusi. Selanjutnya mengevaluasi kegiatan siswa dengan cara memanggil siswa sesuai nomor yang telah ditentukan, kemudian siswa dengan nomor tersebut mengangkat tangan dan guru kembali menyebut nomor sebagai tanda kelompok yang dimaksud, dan siswa dengan nomor tersebutlah yang harus menjawab pertanyaan. Selesai pembelajaran guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang sudah dibahas. Sebagai bentuk penilaian, guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal LKS dan memberikan pekerjaan rumah (PR). Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dalam lima kali pertemuan pada tanggal 11, 12, 13, 25 dan 26 April 2011. Alokasi waktu mata pelajaran akuntansi pada kelas XI IS setiap pertemuan 2x45 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada tahap pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 April 2011. Namun sebelum pembelajaran dilaksanakan peneliti sudah memberikan pre-test yang membutuhkan waktu 60 menit pada pertemuan sebelumnya yaitu pada tanggal 11 April 2010 untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan jurnal penyesuaian. Dalam hal ini

69

peneliti

bertindak

sebagai

guru

sekaligus

menjelaskan

secara

singkat

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) kemudian diterapkan kepada siswa dan diakhiri dengan evaluasi. Pembelajaran diawali dengan pemberian apersepsi oleh guru untuk mengingatkan kembali materi sebelumnya dan menginformasikan tentang pembelajaraan kooperatif tipe NHT serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit. Setelah itu guru memberikan materi jurnal penyesuaian akun perlengkapan, beban dan pendapatan dan memberikan batasan-batasan materi yang akan dipelajari. Kemudian membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 5 sampai 6 orang siswa. Dalam kelas eksperimen ini jumlah siswa sebanyak 32 orang terbagi menjadi 6 kelompok. Setelah kelompok belajar terbentuk, siswa melakukan diskusi dan menyelesaikan soal diskusi yang diberikan guru secara berkelompok. Kemudian guru melakukan evaluasi dengan memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya untuk mewakili kelompoknya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

70

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aspek Pengelolaan Pembelajaran NHT

Pembelajaran NHT NO

Aspek yang diamati

1 2 3 4 5

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

3 4 3 3 3

4 4 4 4 3

4 4 4 4 4

3

4

5

7

Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas

3

3

4

8

Kemampuan guru memberikan motivasi

4

4

4

26

30

33

65%

75%

83%

6

∑ skor % kemampuan Pengelolaan pembelajaran Sumber : Data primer diolah 2011

Sesuai tabel 4.1 diketahui bahwa aktivitas pengelolaan pembelajaran tahap pertama dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memperoleh skor 26, tingkat persentase 65% dengan kategori cukup baik. Sebagian dari perencanaan sudah terlaksana dengan baik selama proses pembelajaran. Selain pengelolaan pembelajaran, indikator keefektifan pembelajaran yang lain adalah aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi indikator aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan model NHT dapat dilihat dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

71

Tabel 4.2 Deskriptif Persentatif Aspek Aktivitas Siswa Pembelajaran NHT

No.

Aspek yang diamati

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Rata-rata tiap pertemuan

Kategori Cukup baik

1

Kesiapan dalam pembelajaran

55%

60%

65%

60%

2

Kerajinan membawa buku referensi

55%

67%

73%

65%

3

Keaktifan bertanya kepada guru Kemampuan menjawab pertanyaan dari guru Kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok Kemampuan bertukar pikiran dalam dikusi kelompok Keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok Kemampuan dalam mengerjakan soal Kemampuan membuat rangkuman hasil belajar Perhatian siswa selama proses pembelajaran Kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran Sumber: Data primer diolah 2011

53%

59%

72%

61%

55%

73%

75%

68%

Cukup baik

56%

67%

71%

65%

Cukup baik

53%

59%

72%

61%

Cukup baik

52%

60%

66%

59%

Cukup baik

55%

63%

74%

64%

Cukup baik

58%

66%

76%

67%

Cukup baik

59%

60%

73%

64%

Cukup baik

61%

71%

78%

70%

Baik

63%

72%

78%

71%

Baik

4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sesuai tabel 4.2 dapat disimpulkan pada tahap pertama aspek kesiapan dalam pembelajaran 55% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 55% kategori cukup baik, keaktifan bertanya kepada guru 53% kategori cukup baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 55% kategori cukup baik, kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok 56% kategori cukup baik, kemampuan bertukar pikiran dalam diskusi kelompok 53% kategori cukup baik,

Cukup baik Cukup baik

72

keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok 52% kategori kurang baik, keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok 55% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 58% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 59% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 61% kategori cukup baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 63% kategori cukup baik. Secara keseluruhan aspek aktivitas siswa sudah cukup baik walaupun ada satu aspek dengan kategori kurang baik hal ini membuktikan siswa mampu menyesuaikan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran tahap kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 13 April 2011. Guru memberikan materi tentang pencatatan jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap, utang beban dan piutang pendapatan, kemudian mengkondisikan siswa untuk bergabung kembali ke dalam kelompoknya masing-masing untuk menyelasaikan soal diskusi yang telah diberikan guru. Pembelajaran diawali dengan pemberian apersepsi oleh guru untuk mengingatkan kembali materi sebelumnya dan menginformasikan tentang pembelajaraan kooperatif tipe NHT serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam

pelaksanaan

pembelajaran,

guru

telah

melaksanakan

kegiatan

pembelajaran dengan baik, ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran NHT yang telah dilaksanakan pada tahap pertama. Pada kegiatan akhir guru dan siswa membahas hasil diskusi dan menyimpulkan materi. Hasil observasi tabel 4.1 aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap kedua selama kegiatan pembelajaran dengan model NHT dengan skor 30.

73

Aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap kedua meningkat dari 65% menjadi 75% dengan kategori baik. Aktivitas guru sudah lebih baik lagi karena kekurangan yang dilakukan pada tahap pertama sudah diperbaiki di tahap kedua. Pelaksanaan pembelajaran tahap kedua menghasilkan peningkatan per aspek aktivitas siswa. Hasil observasi pada tabel 4.2 menyimpulkan aspek kesiapan dalam pembelajaran 60% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 67% kategori cukup baik, keaktifan bertanya kepada guru 59% kategori cukup baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 73% kategori baik, kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok 67% cukup baik, kemampuan bertukar pikiran dalam diskusi kelompok 59% kategori cukup baik, keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok 60% kategori cukup baik, keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok 63% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 66% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 60% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 71% kategori baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 72% kategori baik. Pada pembelajaran tahap kedua beberapa aspek aktivitas siswa meningkat secara signifikan. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan siswa sudah dapat menyesuaikan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran kooperatif tipe NHT yang terakhir dilaksanakan pada hari senin tanggal 25 April 2011. Pada pertemuan ini, guru mereview materi yang telah disampaikan kemudian mengkondisikan siswa untuk bergabung kembali ke dalam kelompoknya masing-masing untuk menyelesaikan soal diskusi yang telah diberikan guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru telah melaksanakan

74

kegiatan pembelajaran dengan baik, hal ini didukung karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran NHT yang telah dilaksanakan pada tahap pertama dan kedua. Pada kegiatan akhir guru dan siswa membahas hasil diskusi dan menyimpulkan materi serta memberi tahu pada pertemuan berikutnya diadakan post-test. Hasil observasi diketahui bahwa aktivitas pengelolaan pembelajaran selama kegiatan pembelajaran dengan model NHT memperoleh skor 30. Aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap ketiga meningkat dari 75% menjadi 82,5% dengan kategori baik. Aktivitas guru sudah lebih baik lagi karena kekurangan yang dilakukan pada tahap kedua sudah diperbaiki di tahap ketiga. Pelaksanaan pembelajaran tahap ketiga menghasilkan peningkatan per aspek indikator aktivitas siswa. Hasil observasi tabel 4.1 aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan model NHT untuk aspek kesiapan dalam pembelajaran 65% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 73% kategori baik, keaktifan

bertanya kepada guru 72% kategori

baik, kemampuan menjawab

pertanyaan dari guru 75% kategori baik, kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok 71% cukup baik, kemampuan bertukar pikiran dalam diskusi kelompok 72% kategori baik, keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok 66% kategori cukup baik, keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok 74% kategori baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 76% kategori baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 73% kategori baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 78% kategori baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 78% kategori baik.

75

Secara keseluruhan dari tahap pertama, kedua dan ketiga diperoleh rata-rata untuk aspek kesiapan dalam pembelajaran 60% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 65% kategori baik, keaktifan bertanya kepada guru 61% kategori cukup baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 68% kategori baik, kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok 65% cukup baik, kemampuan bertukar pikiran dalam diskusi kelompok 61% kategori cukup baik, keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok 59% kategori cukup baik, keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok 74% kategori baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 67% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 64% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 70% kategori baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 78% kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran koopertif NHT efektif meningkatan aktivitas siswa. Setelah treatment pembelajaran kooperatif tipe NHT dilaksanakan di kelas eksperimen maka dilakukan post-test pada pertemuan berikutnya tanggal 26 april 2011 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Post test dilaksanakan selama 60 menit setelah itu guru dan siswa bersama-sama membahas soal post test. 4.1.3

Keefektifan Pembelajaran Konvensional Pembelajaran pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran

konvensional atau yang sering digunakan oleh guru yaitu dengan ceramah, latihan soal serta pengamatan. Proses pembelajaran konvensional dilakukan dalam lima kali pertemuan pada tanggal 11, 15, 16, 25 dan 29 April 2011. Sebagian besar

76

waktu belajar mengajar digunakan untuk menjelaskan materi, setelah menjelaskan materi kemudian guru memberikan latihan soal. Setelah siswa mengerjakan, maka hasilnya dibahas bersama-sama dengan guru. Pembelajaran tahap pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 15 April 2011. Namun sebelumnya diadakan pre-test pokok bahasan jurnal penyesuaian terlebih dahulu pada tanggal 11 April 2010 yang membutuhkan waktu 60 menit untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan jurnal penyesuaian dan menjelaskan tujuan penelitian. Pada pembelajaran tahap pertama guru menyampaikan materi kemudian memberikan soal latihan yang dibahas secara bersama-sama dan observer mengamati pengelolaan pembelajaran maupun aktivitas siswa. Proses pembelajaran konvensional sebagian besar waktu digunakan untuk menjelaskan materi. Tahap pertama guru menyampaikan materi jurnal penyesuaian materi jurnal penyesuaian akun perlengkapan, beban dan pendapatan dan memberikan batasan-batasan materi yang akan dipelajari kemudian memberikan penugasan berupa latihan soal yang dikerjakan secara individu berkaitan dengan pokok bahasan jurnal penyesuaian. Kemudian guru memberikan kesempatan pada beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, setelah itu dibahas secara bersama-sama. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

77

Tabel 4.3 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional No.

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5

Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model 6 pembelajaran 7 Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan 8 motivasi ∑ skor % kemampuan Pengelolaan pembelajaran Sumber: Data primer diolah 2011

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

3 3 2 4 3

3 4 3 4 4

4 4 3 4 3

3

4

4

3

3

3

4

4

4

25

29

29

62,5%

72,5%

72,5%

Sesuai tabel 4.3 diketahui bahwa aktivitas pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran konvensional memperoleh skor 25, tingkat persentase 62,5% dengan kategori cukup baik. Sebagian dari perencanaan sudah terlaksana dan guru mampu mengelola pembelajaran konvensional.

Selain

pengelolaan

pembelajaran,

indikator

keefektifan

pembelajaran yang lain adalah aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa pada kelas kontrol cenderung monoton karena proses pembelajarannya tidak ada variasi. Dimulai dengan guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, guru juga berkeliling kelas untuk mengamati siswa yang diberi tugas untuk mengerjakan soal. Hal ini menyebabkan siswa cenderung bosan dan terlihat pasif dalam pembelajaran

78

sehingga guru kurang bisa mengontrol sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Hasil observasi indikator aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat dalam tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Deskriptif Persentatif Aspek Aktivitas Siswa Pembelajaran Konvensional

No.

Aspek Yang Diamati

1 2 3

Kesiapan dalam pembelajaran Kerajinan membawa buku referensi Keaktifan bertanya kepada guru Kemampuan menjawab pertanyaan dari guru Kemampuan dalam mengerjakan soal Kemampuan membuat rangkuman hasil belajar Perhatian siswa selama proses pembelajaran Kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran Sumber: Data primer diolah 2011

4 5 6 7 8

56% 56% 49%

58% 65% 55%

67% 64% 68%

Rata-rata tiap pertemuan 60% 62% 57%

54%

66%

61%

60%

Cukup Baik

57%

63%

75%

65%

Cukup Baik

62%

63%

71%

65%

Cukup Baik

61%

67%

75%

68%

Cukup Baik

60%

71%

73%

68%

Cukup Baik

Tahap Tahap Tahap 1 2 3

Kategori Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik

Sesuai tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa aspek kesiapan dalam pembelajaran 56% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 56% kategori cukup baik, keaktifan bertanya kepada guru 49% kategori kurang baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 54% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 57% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 62% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 61% kategori cukup baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 66% kategori cukup baik.

79

Pembelajaran konvensional berbeda dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pada pembelajaran konvensional tidak ada rangkaian kegiatan variasi diskusi sehingga pada aspek kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok, kemampuan bertukar pikiran dalam dikusi kelompok, keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok dan keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok tidak diberi poin oleh observer. Pelaksanaan pembelajaran kedua berlangsung pada hari Sabtu tanggal 16 April 2010 dengan diawali ceramah materi sebelumnya dan materi yang akan disampaikan, tanya jawab dan penugasan berupa mengerjakan latihan-latihan soal. Siswa meminta agar penjelasan diulangi karena mereka belum paham dengan materi yang dibahas pada pertemuan ini. Saat latihan soal peneliti berkeliling mengamati siswa mengerjakan latihan. Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk menjawab soal tersebut di papan tulis. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga memperoleh skor 29. Sesuai tabel 4.3 aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap kedua meningkat dari 62,5% menjadi 72,5% dengan kategori baik. Aktivitas guru sudah lebih baik karena memperoleh saran dari observer tentang pengelolaan pembelajaran sehingga kekurangan yang dilakukan pada tahap pertama dapat diperbaiki ditahap kedua. Aktifitas siswa pada pembelajaran tahap kedua ada peningkatan dari pada tahap pertama karena siswa mulai memahami materi dan ada usaha bertanya meskipun hanya siswa yang pandai saja yang mau bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru, selebihnya siswa yang lain terlihat pasif selama proses

80

pembelajaran. Permasalahan seperti ini sering muncul dalam pembelajaran konvensional yang umumnya diterapkan di sekolah. Sesuai tabel 4.4 disimpulkan aspek kesiapan dalam pembelajaran 58% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 65% kategori cukup baik, keaktifan

bertanya kepada guru 55% kategori cukup

baik, kemampuan

menjawab pertanyaan dari guru 66% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 63% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 63% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 67% kategori cukup baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 71% kategori baik. Beberapa aspek mengalami peningkatan disebabkan ada motivasi siswa untuk menguasai materi jurnal penyesuaian. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga pada hari Selasa tanggal 25 April 2011.

Prosedur yang dipakai pada pembelajaran ini sama dengan

pembelajaran sebelumnya. Guru menjelaskan materi (ceramah), guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan (tanya jawab), guru juga berkeliling kelas untuk mengamati siswa yang diberi tugas mengerjakan soal (latihan soal) setelah itu siswa mengerjakan soal didepan kelas dan dibahas bersama-sama. Hasil observasi aktivitas pengelolaan pembelajaran selama kegiatan pembelajaran konvensional diperoleh skor 29. Sesuai tabel 4.3 aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap ketiga sama dengan tahap kedua yaitu 72,5% dengan kategori baik. Sesuai tabel 4.4 aktivitas siswa pada tahap ketiga meningkat dibanding pada pembelajaran tahap kedua, hal ini disebabkan sebagian siswa mampu memahami

81

materi. Hasil observasi aspek aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran konvensional tahap ketiga dapat disimpulkan bahwa aspek kesiapan dalam pembelajaran 67% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 64% kategori cukup baik, keaktifan bertanya kepada guru 68% kategori cukup baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 61% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 75% kategori baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 71% kategori baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 75% kategori baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 77% kategori baik. Setelah treatment dengan pembelajaran konvensional yang dilaksanakan dikelas kontrol maka dilakukan post-test pada pertemuan berikutnya tanggal 29 april 2011 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran konvensional. Post test dilaksanakan selama 45 menit setelah itu guru dan siswa bersama-sama membahas soal post test. 4.1.4

Analisis Data Awal Analisis data awal digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum

adanya perlakuan (treatment) bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berawal dari keadaan yang setara. Data yang digunakan dalam analisis awal ini adalah hasil Pre-test. 1.

Uji Normalitas Uji normalitas data nilai pre-test dilakukan untuk menentukan kenormalan

data dari nilai pre-test. Untuk menguji kenormalan distribusi data maka dilakukan uji Chi Kuadrat. Hasil pengujian diperoleh data sebagai berikut :

82

Tabel 4.5 Analisis Uji Normalitas Nilai Chi Nilai Tabel Chi Kuadrat Kuadrat Kontrol 4,3204 7,815 Eksperimen 5,3773 7,815 Sumber: Data primer diolah 2011 Kelas

Kriteria Berdistribusi normal Berdistribusi normal

Tabel 4.5 menunjukan untuk kelas kontrol (kelas XI IS 1) diperoleh X2hitung= 4,3204. Dengan taraf nyata 5% dan derajat kebebasan (dk) = 6 – 3 = 3, maka diperoleh X2tabel = 7,815. Hal ini menunjukkan bahwa 4,3204 < 7,815 berarti X2hitung < X2tabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan untuk uji kenormalan dari kelas eksperimen (kelas XI IS 4) diperoleh X2hitung = 5,3773. Dengan taraf nyata 5% dan derajat kebebasan (dk) = 6 – 3 = 3, maka diperoleh

= 7,815. Hal ini menunjukkkan 5,3773 < 7,815

yang berarti bahwa X2hitung < X2tabel dan Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2.

Uji Kesamaan Dua Varians Uji homogenitas data pre-test dilakukan untuk menentukan apakah kedua

kelas baik eksperimen dan maupun kontrol dalam keadaan yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas data dari kedua kelas dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut :

83

Tabel 4.6 Analisis Uji Kesamaan Dua Varians

Kelas

Mean

N

F hitung

F tabel

Kriteria

Kontrol

60,37

30

1,0784

1,83

Varians sama

Eksperimen

59,78

32

1,0784

1,83

Varians sama

Sumber: Data primer diolah 2011

Tabel 4.6 menunjukan untuk varians kelas eksperimen = 78,5635 dan dk = 32 - 1 = 31. Hasil perhitungan menunjukkan varians kelas kontrol = 84,7230 dan dk = 30 – 1 = 29. Dari perbandingan keduanya diperoleh Fhitung = 1,0784. Dengan taraf nyata 5% , maka diperoleh Ftabel= 1,83. 1,0784 < 1,83 berarti bahwa Fhitung < Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua sampel mempunyai varians yang sama (homogen). 3.

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji kesamaan dua rata-rata sebelum perlakuan digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelas sampel. Hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.7 Analisis Uji Kesaman Dua Rata-Rata

Kelas

Mean

N

thitung

ttabel

Kontrol

60,37

30

-0,255

2,000

Eksperimen

59,78

32

-0,255

2,000

Sumber: Data primer diolah 2011

Tabel 4.7 didapat rata-rata kelas eksperimen = 59,78; standar deviasi = 8,86; dan jumlah siswa = 32. Rata-rata untuk kelas kontrol = 60,37; standar deviasi =

84

9,20; dan jumlah siswa = 30. Didapat varians = 84,7230 sehingga diperoleh thitung = -0,255. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (32+30) – 2 = 60 diperoleh ttabel = 2,000. Hal ini menunjukkan -0,255< berarti thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih kecil daripada rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. 4.1.5

Analisis Data Akhir Tujuan dari analisis tahap akhir adalah untuk menjawab hipotesis yang telah

dikemukakan. Data yang digunakan dalam analisis tahap ini adalah data nilai post-test baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Analisis tahap ini meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan rata-rata. 1.

Uji Normalitas Sebelum menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas. Hal ini dilakukan untuk menentukan statistika yang digunakan dalam pengujian hipotesis. Hasil uji normalitas data Post Test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Analisis Uji Normalitas Data Akhir

Nilai Chi

Nilai Tabel Chi

Kuadrat

Kuadrat

Kontrol

3,9676

7,815

Berdistribusi normal

Eksperimen

4,7936

7,815

Berdistribusi normal

Kelas

Sumber: Data primer diolah 2011

Kriteria

85

Perhitungan pada tabel 4.8 (setelah adanya perlakuan) didapat rata-rata kelas eksperimen = 79,34 dan simpangan baku = 7,191 sehingga diperoleh X2hitung = 4,7936. Dengan taraf nyata 5% dan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh X2tabel = 7,815. 4,7936 < 7,815 berarti X2hitung < X2tabel , maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen berdistribusi normal. Hasil rata-rata kelas kontrol = 70,53 dan simpangan baku = 8,212 sehingga diperoleh X2hitung = 3,9676. Dengan taraf nyata 5% dan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh X2tabel = 7,815. Hal ini menunjukkan 3,9676 < 7,815 berarti X2hitung < X2tabel, maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa data kelas kontrol berdistribusi normal. 2.

Uji Kesamaan Dua Varians Sebelum melakukan uji hipotesis perlu dilakukan uji kesamaan dua varians

dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians populasi yang sama atau tidak. Untuk menguji kesamaan dua varians data dari kedua kelas tersebut menggunakan uji F. Hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.9 Analisis Uji Kesamaan Dua Varians

Kelas

Mean

N

F hitung

F tabel

Kriteria

Kontrol

70,53

30

1,3038

1,85

Varians sama

Eksperimen

79,34

32

1,3038

1,85

Varians sama

Sumber: Data primer diolah tahun 2011

86

Tabel 4.9 menunjukan untuk varians kelas eksperimen = 51,7167 dan dk = 32 - 1 = 31. Hasil perhitungan menunjukkan varians kelas kontrol = 67,4299 dan dk = 30 – 1 = 29. Dari perbandingan keduanya diperoleh Fhitung= 1,3038. Dengan taraf nyata 5% , maka diperoleh

= 1,85. 1,3038 < 1,83 berarti bahwa Fhitung

< Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua sampel mempunyai varians yang sama (homogen). 3.

Uji Hipotesis (Uji Perbedaan Dua Rata-Rata)

a.

Uji beda dua rata-rata hasil belajar Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan rata-rata atau tidak, antara rata-rata kelas eksperimen dengan rata-rata kelas kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata ini merupakan salah satu indikator keefektifan. Tabel 4.10 Analisis Uji Beda Hasil Pembelajaran

Kelas

Mean

N

thitung

ttabel

Kontrol

70,53

30

4,502

1,67

Eksperimen

79,34

32

4,502

1,67

Sumber: Data primer diolah tahun 2011

Data nilai post-test pada Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen 79,34; simpangan baku = 7,19; dan jumlah siswa = 32. Rata-rata untuk kelas kontrol = 70,53; simpangan baku = 8,21; dan jumlah siswa = 30. Didapat varians = 51,7167 dan 67,4299 sehingga diperoleh thitung = 4,502. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (32+30) – 2 = 60 diperoleh ttabel = 1,67. Hal ini menunjukkan 4,502 > 1,67 berarti maka thitung > ttabel Ho ditolak dan Ha diterima

87

sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol (terjadi peningkatan hasil belajar). b.

Uji beda efektifitas pembelajaran Uji hipotesis yang kedua adalah uji beda efektifitas pembelajaran yang

terdiri dari aktivitas siswa dan pengeloaan pembelajaran. Data yang digunakan merupakan jumlah skor yang diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer. Hasil uji beda data aktivitas pembelajaran kelas eksperimen dengan model NHT dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 Analisis Uji Beda Hasil Aktivitas Siswa Kelas

Mean

N

thitung

ttabel

Kontrol

284,50

8

3,375

2,14

Eksperimen

314,50

8

3,375

2,14

Sumber: Data primer diolah tahun 2011 Data hasil observasi aktivitas pembelajaran pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa hasil rata-rata kelas eksperimen 312,50; simpangan baku 18,28 dan jumlah aspek 8. Rata-rata untuk kelas kontrol 284,50; simpangan baku 17,26 dan jumlah aspek 8. Diperoleh thitung = 3,375. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (8+8) – 2 = 14 diperoleh ttabel 2,14. Hal ini menunjukkan 3,375 > 2,14 berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa

88

kelas eksperimen lebih efektif dibanding kelas kontrol dengan indikasi rata-rata lebih tinggi. Uji hipotesis efektifitas pembelajaran yang kedua adalah uji beda pengelolaan pembelajaran. Data yang digunakan merupakan jumlah skor yang diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer. Hasil uji beda data pengelolaan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan model NHT dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Analisis Uji Beda Hasil Pengelolaan Pembelajaran

Kelas

Mean

N

thitung

ttabel

Kontrol

10,23

8

1,296

2,14

Eksperimen

11,13

8

1,296

2,14

Sumber: Data primer diolah tahun 2011

Data hasil observasi pengelolaan pembelajaran pada Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa hasil rata-rata kelas eksperimen 11,13, simpangan baku 0,83; dan jumlah aspek 8. Rata-rata untuk kelas kontrol 10,38, simpangan baku 1,41 dan jumlah aspek 8. Diperoleh thitung = 1,296. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (8+8) – 2 = 14 diperoleh ttabel = 2,14. Hal ini menunjukkan 1,296 < 2,14 berarti Ha ditolak dan Ho diterima sehingga pengelolaan pembelajaran kelas eksperimen tidak ada perbedaan dengan kelas kontrol tetapi indikasi rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi. 4.

Uji Ketuntasan Hasil Belajar Hasil uji ketuntasan belajar baik kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol menggunakan rumus t dengan batas nilai ketuntasan belajar 70. Data yang

89

digunakan untuk uji ini adalah data nilai post-test, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.13 Analisis Uji Ketuntasan Hasil Belajar. Kelas

Rata –rata

µ0

Standar

thitung

ttabel

Kriteria

deviasi Ekperimen

79,34

72

7.19

5,7767

2,0395

Tuntas

Kontrol

70,53

72

8,21

-0,9783

2,0452

Tidak Tuntas

Sumber: Data primer diolah tahun 2011 Tabel 4.13 menunjukkan uji ketuntasan belajar, hasil untuk kelompok eksperimen thitung sebesar 5,7767 > dari ttabel sebesar 2,0395 yang berarti bahwa kelompok eksperimen telah mencapai batas standar ketuntasan yaitu 72. Sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh t hitung sebesar -0,9783 < ttabel sebesar 2,0452 yang berarti bahwa kelompok kontrol belum mencapai batas ketuntasan yaitu 72. 4.2 Pembahasan Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1999:22). Hasil belajar siswa dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 14 Semarang kelas XI IS 1 dan XI IS 4 tahun ajaran 2010/2011 dengan kondisi awal populasi menunjukkan bahwa kemampuan awal antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah sama. Hal ini ditunjukkan dengan uji homogenitas populasi sebelum diadakan penelitian terhadap kelas XI IS 4 dan XI IS1 dengan memperoleh hasil kedua

90

kelas homogen. Sehingga teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling dapat dilakukan. Penelitian diawali dengan pemberian pre-test pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi jurnal penyesuaian. Setelah pelaksanaan pre-test kemudian data pre-test diuji normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat untuk uji t. Kelas eksperimen memiliki kemampuan awal rata-rata 59,78, sedangkan kelas kontrol mencapai kemampuan rata-rata 60,37, hal ini dapat diartikan bahwa nilai rata-rata kedua kelas tidak jauh berbeda. Dari perhitungan uji homogenitas diperoleh Fhitung < Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua sampel mempunyai varians yang sama (homogen). Sedangkan dari uji kesamaan dua rata-rata diperoleh thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih kecil daripada rata-rata kelas kontrol sehingga kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Setelah pemberian pre-test pada kedua kelas dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan materi jurnal penyesuian pada perusahaan jasa. Dalam penyampaian materi tersebut kedua kelas diberi pembelajaran yang berbeda, yakni pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada kelas eksperimen, dan pembelajaran konvensional yang pada kelas kontrol. Pada akhir pembelajaran, kedua kelas dilakukan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Post-test dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal dan bobot yang sama. Soal yang digunakan adalah soal yang sudah dilakukan uji coba pada kelas di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu pada kelas XI

91

IS 2 dengan asumsi kelas tersebut sudah pernah memperoleh materi jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa. Setelah diadakan post-test pada kedua kelas, ternyata hasil tes kedua kelas tersebut menunjukan hasil yang berbeda. Hasil akhir tersebut dapat dilihat dari hasil analisis pre-test dan post-test menunjukkan kelompok eksperimen sebelum mendapat treatment dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) mendapatkan nilai rata-rata pre-test 59,78 dan setelah mendapatkan treatment memperoleh nilai ratarata post-test 79,34, Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pre-test 60,37 dan nilai pada akhir post-test yaitu 70,53. Kedua kelas mengalami peningkatan yaitu untuk kelas eksperimen rata-rata nilai meningkat 19,56 atau 32,72% pada kelas kontrol meningkat 10,17 atau 16,84%. Selain itu, berdasarkan uji perbedaan rata-rata diperoleh thitung 4,502 sedangkan ttabel 1,67 sehingga thitung>ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa hasil belajar akuntansi dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dari pada hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional. Keefektifan pembelajaran dalam penelitian ini tidak hanya dihitung dari hasil belajar tetapi didukung oleh hasil uji beda indikator aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran. Hasil efektifitas pembelajaran untuk indikator aktivitas siswa menunjukan nilai rata-rata hasil observasi kelas eksperimen = 314,50 dan rata-rata kelas kontrol = 284,50 sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan indikator pengelolaan pembelajaran menunjukan nilai ratarata hasil observasi kelas eksperimen = 11,13 dan rata-rata kelas kontrol = 10,23

92

sehingga thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Keberhasilan yang dicapai dalam proses pembelajaran dikelas eksperimen karena hubungan antarpersonil yang saling mendukung, saling membantu dan peduli. Siswa yang kurang paham akan dibantu oleh temannya yang paham dengan materi jurnal penyesuaian, sehingga menumbuhkan motivasi belajar. Hal ini sesuai elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka,

akuntabilitas individual, dan

keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Abdurrahman & Bintoro, 2000:78-79 dalam Nurhadi, 2000:61). Pembelajaran akuntansi yang selama ini diterapkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional membuat siswa kurang mengusai materi secara keseluruhan. Hal ini disebabkan siswa merasa bosan dan tidak bisa menemukan jawaban yang sebenarnya tanpa bantuan dari guru sehingga siswa cenderung pasif. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) bisa dijadikan

alternatif

karena

membuat

siswa

lebih

aktif

karena

guru

mengikutsertakan siswa, sehingga siswa tidak pasif, tidak hanya menerima apa yang disampaikan guru, tetapi siswa diajak untuk berfikir dan dapat mengemukakan pendapatnya. Hal ini akan meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran akuntansi khususnya pada pokok bahasan jurnal penyesuaian. Sesuai hasil penelitian terdahulu tentang model pembelajaran koopertif tipe NHT menunjukkan bahwa kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) hasilnya lebih efektif jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

93

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mufid (2007), menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A MTs Islamiyah Sumpiuh pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar hasil siklus I rata-rata 64,11 dan pada siklus II meningkat 76,63. Munaharoh (2008) menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 MA AL-ASROR pada bahasan jurnal penyesuaian dapat dilihat dari hasil siklus I nilai rata-rata sebesar 64,44 pada siklus II meningkat menjadi 75.22. Secara umum penerapan pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Semua tahapan penelitian dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan. Kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan yang dapat dinilai dari hasil pembelajaran atau nilai yang diperoleh siswa. Meskipun hasil belajar dan keefektifan pembelajaran meningkat, tetapi masih terdapat kelemahan dalam pembelajaran NHT yaitu: 1.

Pembelajaran kooperatif NHT lebih banyak membutuhkan waktu daripada pembelajaran konvensional.

2.

Beberapa siswa belum berani mengemukakan pendapat dan sanggahannya di depan teman-teman dan guru.

3.

Beberapa siswa belum bisa bekerja sama secara optimal ketika kegiatan diskusi kelompok.

94

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Sesuai hipotesis dalam penelitian, diperoleh beberapa simpulan yaitu: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan hasil pembelajaran konvensional . Hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan hasil belajar pembelajaran konvensional. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil akhir ratarata siswa dimana rata-rata siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah 79,34 sedangkan rata-rata siswa dengan pembelajaran konvensional adalah 70,53. 2. Hasil uji beda aktifitas pembelajaran dengan 8 aspek diperoleh thitung 3,375 sedangkan untuk ttabel 2,14. Hal ini menunjukkan berarti thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa aktivitas kelas eksperimen lebih efektif dibanding kelas kontrol dengan indikasi rata-rata lebih tinggi. Sedangkan uji beda pengelolaan pembelajaran dengan 8 aspek diperoleh thitung 1,296 sedangkan untuk ttabel 2,14. berarti Ha ditolak dan Ho diterima sehingga

dapat

disimpulkan

bahwa

pengelolaan

pembelajaran

kelas

eksperimen tidak ada perbedaan dengan kelas kontrol tetapi indikasi rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi.

94

95

5.2 Saran Sesuai pembahasan dalam penelitian, Saran yang dapat peneliti berikan antara lain sebagai berikut : 1. Diharapkan guru akuntansi menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) sebagai variasi model pembelajaran pada pokok bahasan jurnal penyesuaian karena terbukti meningkatkan hasil belajar. 2. Proses pembentukan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dipastikan dalam satu kelompok siswa tetap heterogen. 3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) membutuhkan intensitas perhatian lebih banyak agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan aloksi waktu yang telah ditetapkan.

96

DAFTAR PUSTAKA

Ali,

Mochmad.

1993.

Penelitian

Pendidikan

Prosedur

dan

Strategi.

Bandung:Angkasa. Anni, Cataraina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Budimansyah, Dasim.2002. Model Pembelajaran dan Penilaian. Bandung: Grenesindo. Chemwei, Bernard, Emilia Ilieva, dan Joel K Kiboss. 2005Oct. Effect of Cooperative

Learning

on

Teaching

Poetry.

http://0-

Proquest.umi.com.aupac.lib.athabascau.ca/pqdweb. Washington vol.6,Pg 25,9 pgs. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESAUNIVERSITY. Lie, Anita. 2004. Cooperative Leraning. Jakarta:PT. Grafindo. Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Munib, Achmad, dkk. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang:UPT UNNES PRESS. Mufid M. 2007. “Meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas VII-A Mts islamiyah sumpiuh – banyumas tahun pelajaran 2006/2007”. FMIPA UNNES. Mulyasa. E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya Munaroh, Ida.2008. “Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Pada Siswa Kelas XI IPS MA AL-ANSOR”. Fakultas Ekonomi UNNES. 96

97

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul J. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Perkasa. Smialek, Thomas dan Boburka, Renner. 2006. The effect of cooperative listening Exercises On The Critical Listening Skills Of College Music-Appreciation students.http://0-Proquest.umi.com.aucpac.lib.athabascau.ca/pqdweb. Spring Vol 54, Edisi1: Pg57,16pgs Sinambela. 2008. Faktor-Faktor Penentu Keefektifan Pembelajaran Dalam Model Pembelajaran Berdasrkan Masalah (Problem Based Instruction). Jurnal GENERASI KAMPUS, Vol. 1, No.2, September 2008 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhiya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugandi, Achmad. 2004.Teori Pembelajaran.Semarang: UNNES Press. Suhadimanto, Amir. 2005. Modul Akuntansi. Jakarta:Yudhistira. Supriono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yokyakarta: Pustaka Belajar. Slavin, Robert.E .2008. Cooperative Leraning. Bandung: Nusa Indah. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta:Prestasi republik. Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003

98

99

Lampiran 1

Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (Kelas XI IS 1)

NIS

NAMA

L/P

Nilai

05436 05289 05292 05257 05258 05328 05369 05474 05329 05405 05448 05376 05306 05488 05451 05269 05272 05339 05382 05498 05315 05353 05285 05500 05774 05456 05428 05394 05359 05397

ADINDA AULIA CHOSSANOVA ADITYA WISNU PRADIPTA AISYAH DINDA KARINA ARIS FENANDY ARISTA MAYASARI ARUM SETYOWATI AULIA FEBRINA BELLA NOVYANDA BIMA JUNIOR HARTONO PUTRA DEWA BAGUS PUTRA HADI S. FANDI AHMAD FARIZ AKBAR PANGESTU FIRDA PRI ARDANI IKA YULIANTI INDAH AYU SORAYA JEFFRI APRILIAN SUGARA LISTIYANINGSIH MIFTAKHUL KHOIRON MOODY NOVIA HAPSARI P RICKYTARA POETRA T. RIO MALADA ARDIYANTO RISKA NIRMALA DEWI SIDIQ JAMIL SISKA ADE AMALIA SITI ROEHATI TRI OKTAVIANI WAHYU NUR CHASANAH YASMINA FIRDAUSA YUDHA RAMADHAN ZAENAL ABIDIN

P L P L P P P P L L L L P P P L P L P L L P L P P P P P L L

60 60 55 60 58 75 70 60 58 65 60 84 75 50 58 43 43 70 45 58 55 65 60 50 65 50 70 80 65 48

100

Lampiran 2 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (Kelas XI IS 2)

NIS

NAMA

L/P

Nilai

05398 05435 05364 05294 05472 05403 05370 05261 05507 05477 05509 05330 05299 05406 05408 05409 05485 05337 05455 05273 05309 05456 05385 05456 05385 05280 05499 05355 05316 05503 05468 05431

ABEL NARDA SEPTIAN ADHE SAPUTRA AFRIAN BILAL AL FAJR ANNISA AYU DEWANGGI ARDI WINARTA ASTI IRWARDANI AYU QUSNUL FATMAWATI AZALEA NOVISA NURUL SAKINAH BAYU TRI NUGROHO CHIKA RIZKIA CHRISTY CIPTOMUKTI HARDIANI DANANG KURNIAWAN PRASETYO DENI WIJAYA DIAH KURNIASIH ERI YUNIANTO FITRI INDAH KUMALASARI HANANTIYO INDRO PUSOKO HARYANTI NOVARINA INEPARENGGA SAMARTYA INTAN DANY PERMATA PUTRI M. NURWIGA JULIAN ERIDO MEISTITA ARININDYA PUTRI MEITRI RIZKIANINGSIH SAPARI MIRA SARI VALENTINA NOVITA LENY WAHYUNINGTYAS RAHMAD BAYU AJI RIZKY ARVIN ARVIYAN ROSITA SELLA DAMAYANTI RYAN APRIADHIE S’BASTYAN TIARA FITRI KUSUMA WINDA ODILIA HERLINDA YUNIAR PUSPANITA

L L L P L P P P L P P L L P L P L P P P L P P P P L L P L P P P

63 63 55 60 66 66 80 48 80 58 55 66 58 86 83 75 63 55 78 75 66 55 50 50 70 55 48 55 70 48 60 58

101

Lampiran 3 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (Kelas XI IS 3) NIS 05400 05438 05475 05372 05374 05444 05263 05480 05264 05519 05304 05307 05414 05491 05338 05773 05492 05418 05346 05458 05388 05421 05314 05281 05423 05517 05318 05286 05467 05429 05360 05432

NAMA ALEX SANJAYA ANDHIKA DUZLRIZKI BUDI SUTRISNO CITRA DEWI ANGGRAINI DENDI HENDRA SANJAYA DISNIA RAHADINI PUTRI ERMA SARAH YULIASTUTI ERMA YULITA RAHMAWATIE ERWIN ADJI SUTAMA FAISAL FIRDAUS FANDA CAHYA MURTI GILANG WIDYA MAHENDRA INDAH SETYAWATI KARSELA DWI TARMAYANTI KRISNA MEILANA ABRAHAM LAFIYATUL QORDIYAH MUCHAMMAD KEMAL NOORAYU LAELASARI NOR ARIFAH OCTAVIA PUTRI WULANDARI RATNA SETYANINGSIH RENALDI GUNAWAN RIDA PUTRI ALMADIAH RIZAL KURNIAWAN ROBBY STANZA RYSKY IBNU ANNAS SIGIT SAPTO RAHARJO SUCI FATTA YANI ULIADI CHANDRA YOHANA ANGGRAINI YUNI ANJAR ANY YUSMEINAR HIDAYATI

L/P

Nilai

L L L P L P P P L L P L P P L P L P P P P L P L L L L P L P P P

63 58 65 55 45 65 75 63 60 73 60 75 70 58 78 60 90 73 80 63 60 63 58 70 80 70 80 60 50 55 65 55

102

Lampiran 4

Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (Kelas XI IS 4) NIS 05291 05401 05471 05473 05373 05446 05447 05265 05305 05484 05486 05412 05490 05371 05381 05344 05348 05495 05496 05497 05313 05460 05424 05425 05462 05283 05391 05321 05460 05361 05324 05433

NAMA ADISTI SUCI HAPSARI ALFIAN ARDIANTO ANINDITYA KARINA ARUM INDRIANI DEA QORI ARIYANTI EDI RETNO BUDI SATRIA ELFIRA MERIANA FAJAR EKO ALFIAN FEBI APRILIA SUKOCO GUNTUR EKA PERKASA HANIFATUR RAHMANIYAH IMAM OKTAVIANUS CAESAR JOHANES NIKO WISNU N. KURNIA SETYANINGSIH MOHAFIC NATILAS SUPRABA NUR SAKDIYAH OCTAVIANUS OKTA INDRA S ONI SINTAWATI PADANG DRAJAT WIBOWO RAGIL RIDHO SABANA RIFQI AMALIA N. ROYYAN NIRWANA SASMITA VERNIAN SELLA DEWI ANGGREINI SELLA PUTRA HANSYAR SITI MARIYAM TITIK KURNIAWATI A. TULUS AGUNG PUJI P. YUNITA NOVITASARI YUSUF ANGGARA SAKTI ZACHROTUN FITRIANA

L/P

Nilai

P L P P P L P L P L P L L P L L P L P L L P L P P L P P L P L P

60 63 55 55 60 65 75 63 65 55 60 75 60 60 78 60 85 73 60 63 58 50 63 81 63 81 63 50 53 50 70 48

103

Lampiran 5 Daftar Nama Partisipan Uji Coba (Kelas XI IS 2)

NIS 05398 05435 05364 05294 05472 05403 05370 05261 05507 05477 05509 05330 05299 05406 05408 05409 05485 05337 05455 05273 05309 05456 05385 05456 05385 05280 05499 05355 05316 05503 05468 05431

NAMA ABEL NARDA SEPTIAN ADHE SAPUTRA AFRIAN BILAL AL FAJR ANNISA AYU DEWANGGI ARDI WINARTA ASTI IRWARDANI AYU QUSNUL FATMAWATI AZALEA NOVISA NURUL SAKINAH BAYU TRI NUGROHO CHIKA RIZKIA CHRISTY CIPTOMUKTI HARDIANI DANANG KURNIAWAN PRASETYO DENI WIJAYA DIAH KURNIASIH ERI YUNIANTO FITRI INDAH KUMALASARI HANANTIYO INDRO PUSOKO HARYANTI NOVARINA INEPARENGGA SAMARTYA INTAN DANY PERMATA PUTRI M. NURWIGA JULIAN ERIDO MEISTITA ARININDYA PUTRI MEITRI RIZKIANINGSIH SAPARI MIRA SARI VALENTINA NOVITA LENY WAHYUNINGTYAS RAHMAD BAYU AJI RIZKY ARVIN ARVIYAN ROSITA SELLA DAMAYANTI RYAN APRIADHIE S’BASTYAN TIARA FITRI KUSUMA WINDA ODILIA HERLINDA YUNIAR PUSPANITA

No Uji Coba UC_01 UC_02 UC_03 UC_04 UC_05 UC_06 UC_07 UC_08 UC_09 UC_10 UC_11 UC_12 UC_13 UC_14 UC_15 UC_16 UC_17 UC_18 UC_19 UC_20 UC_21 UC_22 UC_23 UC_24 UC_25 UC_26 UC_27 UC_28 UC_29 UC_30 UC_31 UC_32

104

Lampiran 6 Daftar Nama Partisipan Kelas Kontrol (Kelas XI IS 1) NIS 05436 05289 05292 05257 05258 05328 05369 05474 05329 05405 05448 05376 05306 05488 05451 05269 05272 05339 05382 05498 05315 05353 05285 05500 05774 05456 05428 05394 05359 05397

NAMA ADINDA AULIA CHOSSANOVA ADITYA WISNU PRADIPTA AISYAH DINDA KARINA ARIS FENANDY ARISTA MAYASARI ARUM SETYOWATI AULIA FEBRINA BELLA NOVYANDA BIMA JUNIOR HARTONO PUTRA DEWA BAGUS PUTRA HADI S. FANDI AHMAD FARIZ AKBAR PANGESTU FIRDA PRI ARDANI IKA YULIANTI INDAH AYU SORAYA JEFFRI APRILIAN SUGARA LISTIYANINGSIH MIFTAKHUL KHOIRON MOODY NOVIA HAPSARI P RICKYTARA POETRA T. RIO MALADA ARDIYANTO RISKA NIRMALA DEWI SIDIQ JAMIL SISKA ADE AMALIA SITI ROEHATI TRI OKTAVIANI WAHYU NUR CHASANAH YASMINA FIRDAUSA YUDHA RAMADHAN ZAENAL ABIDIN

No Kontrol K 01 K 02 K 03 K 04 K 05 K 06 K 07 K 08 K 09 K10 K11 K12 K 13 K 14 K 15 K 16 K 17 K 18 K 19 K 20 K 22 K 23 K 24 K 25 K 26 K 27 K 28 K 29 K 30 K 31

105

Lampiran 7 Daftar Nama Partisipan Kelas Eksperimen (Kelas XI IS 4) NIS

NAMA

05291 05401 05471 05473 05373 05446 05447 05265 05305 05484 05486 05412 05490 05371 05381 05344 05348 05495 05496 05497 05313 05460 05424 05425 05462 05283 05391 05321 05460 05361 05324 05433

ADISTI SUCI HAPSARI ALFIAN ARDIANTO ANINDITYA KARINA ARUM INDRIANI DEA QORI ARIYANTI EDI RETNO BUDI SATRIA ELFIRA MERIANA FAJAR EKO ALFIAN FEBI APRILIA SUKOCO GUNTUR EKA PERKASA HANIFATUR RAHMANIYAH IMAM OKTAVIANUS CAESAR JOHANES NIKO WISNU N. KURNIA SETYANINGSIH MOHAFIC NATILAS SUPRABA NUR SAKDIYAH OCTAVIANUS OKTA INDRA S ONI SINTAWATI PADANG DRAJAT WIBOWO RAGIL RIDHO SABANA RIFQI AMALIA N. ROYYAN NIRWANA SASMITA VERNIAN SELLA DEWI ANGGREINI SELLA PUTRA HANSYAR SITI MARIYAM TITIK KURNIAWATI A. TULUS AGUNG PUJI P. YUNITA NOVITASARI YUSUF ANGGARA SAKTI ZACHROTUN FITRIANA

No Eksperimen E 01 E 02 E 03 E 04 E 05 E 06 E 07 E 08 E 09 E 10 E 11 E 12 E 13 E 14 E 15 E 16 E 17 E 18 E 19 E 20 E 21 E 22 E 23 E 24 E 25 E 26 E 27 E 28 E 29 E 30 E 31 E 32

106

Lampiran 8 DATA NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IS SMA N 14 SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 No

KELAS XI IS 2 63 63 55 60 66 66 80 48 80 58 55 66 58 86 83 75 63 55 78 75 66 55 50 50

XI IS 3 63 58 65 55 45 65 75 63 60 73 60 75 70 58 78 60 90 73 80 63 60 63 48 63

XI IS 4 60 63 55 55 60 65 75 63 65 55 60 75 60 60 78 60 85 73 60 63 58 50 63 70

70

58

63

55

70

81

48

80

63

55

60

50

70

50

53

48

55

50

31

60

65

70

32

55 2056 32

48 2009 32

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

XI IS 1 60 60 55 60 58 75 70 60 58 65 60 84 75 50 58 43 43 70 45 58 55 65

60 50 65 50 70 80 65 48

ni

1815 30

58 2018 32

xi

60,50

63,06

64,25

62,78

Skor Tertinggi

84

86

90

85

Skor Terendah

43

48

45

48

Si2

107,9828

117,5444

100,3226

85,0796

Si

10,3915

10,8418

10,0161

9,2239

107

Lampiran 9

UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER AKUNTANSI KELAS XI IS 1 Hipotesis Ho : Ha :

Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1

2

Oi E i Ei

Kriteria yang digunakan Ho diterima jika

2


t(1Dari data diperoleh:

)(n1+n2-2)

Sumber variasi

Eksperimen

KONTROL

Jumlah n

89 8

83 8

11,13 0,6964 0,83

10,38 1,9821 1,41

x Varians (s2) Standart deviasi (s) Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

s

=

t

=

8

1

0,70 8 +

11,13

8 8

1 2

1 8

+

=

1,15728

1,296

1 8

= 5% dengan dk = 8 + 8 - 2 = 14 diperoleh t(0.95)(14) =

1,29615

1,98

10,38 =

1,15728 Pada

+

2,14

2,14

168

Lampiran 47 LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan 1 NO INDIKATOR BS B C K KS Skor 1 2 3 4 5 6 7 8

Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan motivasi ∑ skor

% Kemampuan pengelolaan Pembelajaran = Observer

Ely Nuryani S.Pd NIP: 197305022007012009

3

V

4 3

V V

3 3

V

3

V

3

V

V

% Kemampuan pengelolaan pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1

V

4 26 65

169

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan 2 NO INDIKATOR BS B C K KS Skor 1 2 3 4 5 6 7 8

Kemampuan guru membuka pelajaran V Kemampuan dalam penguasaan bahan V Kemampuan menanggapi respons V Kemampuan menggunakan waktu V Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model V pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan V motivasi ∑ skor % Kemampuan pengelolaan pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1 % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran =

4

V

4 4 4 3 4

V

3 4 30 75,0

170

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan 3 NO 1 2 3 4 5 6 7 8

INDIKATOR

BS

B

Kemampuan guru membuka pelajaran V Kemampuan dalam penguasaan bahan V Kemampuan menanggapi respons V Kemampuan menggunakan waktu V Kemampuan menutup pelajaran V Kemampuan menggunakan model V pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas V Kemampuan guru memberikan V motivasi ∑ skor % Kemampuan pengelolaan pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1 % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran =

C

K

KS Skor 4 4 4 4 4 5 4 4 33 82,5

171

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Pertemuan 1 NO 1 2 3 4 5 6 7 8

INDIKATOR

BS

B

Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu V Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan V motivasi ∑ skor % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1 % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran =

C

K

KS Skor

V

3

V

V

3 2 4 3

V

3

V

3

V

4 25 62,5

172

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Pertemuan 2 NO 1 2 3 4 5 6 7 8

INDIKATOR

BS

B

Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan V Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu V Kemampuan menutup pelajaran V Kemampuan menggunakan model V pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan V motivasi ∑ skor % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1 % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran =

C V

V

K

KS Skor 3 4 3 4 4 4

V

3 4 29 72,5

173

Lampiran 49 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil E. Materi Pembelajaran : 1. Jurnal penyesuian akun perlengkapan Perlengkapan merupakan aktiva lancar yang umur pakainya kurang dari satu tahun. Perlengkapan merupakan bahan habis pakai pada akhir periode harus dipisahkan atau dihitung seberapa besar barang yang telah dikorbankan/telah menjadi beban. Agar seimbang dibuat akun baru, yaitu beban perlengkapan atau beban habis pakai, dicatat disebelah debit: Jurnal Penyesuaian: Beban Perlengkapan XXX Perlengkapan XXX Contoh: Pada neraca sisa per 31 Desember 2010 terdapat akun perlengkapan senilai Rp 750.000,00 pada akhir periode nilai perlengkapan senilai Rp 500.000,00 Jurnal Penyesuaiannya: Jika diakui sebagai harta (Pendekatan Neraca)

174

Beban Perlengkapan Rp 250.000,00 Perlengkapan Rp 250.000,00 Keterangan: Pada awalnya nilai sebesar Rp 750.000,00 tetapi pada akhir periode menjadi Rp 500.000,00 berarti nilai perlengkapan itu berkurang Rp 250.000,00 nilai inilah disebut nilai beban/pengorbanan. 2. Jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik akun nominal maupun akun riil. Beban dibayar dimuka atau persekot adalah beban perusahaan yang sudah dibayar tetapi belum menjadi beban. Pada akhir periode harus dipisahkan apabila beban itu telah jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo akan terdapat beban dan beban dibayar dimuka. Contoh beban dibayar dimuka antara lain asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, dll. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai harta (Pendekatan neraca) Beban Asuransi XXX Asuransi dbyr dimuka XXX Jika diakui sebagai beban (Pendekatan L/R) Asuransi dbyr dimuka XXX Beban Asuransi XXX Contoh: Dalam neraca sisa terdapat akun asuransi dibayar dimuka senilai Rp 1.200.000,00 untuk satu tahun. Pembayaran dilakukan pada tanggal 1 maret. Pada akhir periode diadakan tutup buku. Jurnal Penyesuaiannya: Jika diakui sebagai Harta (Pendekatan neraca) Beban Asuransi Rp 1.000.000,00 Asuransi dbyr dimuka Rp 1.000.000,00 Jika diakui sebagai Beban (Pendekatan L/R) Asuransi dbyr dimuka Rp 200.000,00 Beban Asuransi Rp 200.000,00 Keterangan: Penyesuaian tanggal 31 Desember, Berarti ysng telsh menjadi beban selama 10 bulan (Maret, April, Mei, Juni, Juli, agustus, september, Oktober, November, Desember). Maka bebannya 10 X Rp 100.000,00 3. Jurnal penyesuian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan usaha yang sudah diterima tetapi perusahaan belum memberikan jasanya ataupun pelayanan kepada pelanggan atau konsumen. Misalnya perusahaan menyewakan ruangan dan menerima uang sewa itu untuk jangka waktu 1 tahun. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai utang (Pendekatan Neraca) Pendapatan Sewa XXX

175

Sewa diterima dimuka XXX Jika diaklui sebagai Pendapatan (Pendekatan L/R) Sewa diterima dimuka XXX Pendapatan Sewa XXX Contoh: Diterima pendapatan sewa ruangan senilai Rp 2.400.000,00 untuk satu tahun. Pada akhir periode yang telah menjadi pendapatan Rp 1.200.000,00. Jika diakui sebagi utang (Pendekatan Neraca) Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Pendapatan sewa Rp 1.200.000,00 Jika diakui sebagai pendapatan Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,00 Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Keterangan: Pada saat menerima jumlahnya Rp 2.400.000,00. Pada akhir periode disesuaikan senilai Rp 1.200.000,00 maka nilai yang menjadi utang pendapatan masih Rp 1.200.000,00. F.

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together G. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.

Keterangan

Waktu

1.

Kegiatan awal : Perkenalan Appersepsi

10 menit

2.

Kegiatan Inti : A. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan penyusunan jurnal penyesuaian B. Elaborasi Guru mengatur tempat duduk siswa&mengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompok&membantu kesulitan siswa C. Konfirmasi Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran

70menit

3.

10 menit

176

H. Alat dan Bahan / Sumber : 1. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto I. Penilaian : 1. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong

Guru Praktikan

Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009

Rahman Erfian NIM.7101407023

177

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas/ Semester : XI IS/II Pertemuan ke :I Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat mendeskripsikan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Materi Pembelajaran : 1. Fungsi Jurnal Penyesuaiannya Pada akhir periode terdapat beberapa akun yang perlu disesuaikan. Penyesuaian perlu dilakukan agar akun yang sudah benar-benar menjadi pendapatan dan beban terlihat di akhir tahun pembukuan. Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah suatu perhitungan keuangan terhadap akun-akun yang telah menjadi pendapatan atau beban. Untuk memudahkan penentuan letak akun itulah maka dibuatlah jurnal penyesuaian. Manfaat jurnal penyesuaian adalah: a) Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi beban. b) Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi pendapatan. Sedangkan fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan sedemikian rupa nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta,utang, kewajiban perusahaan, pendapatan dan juga beban. Setelah ayat jurnal penyesuaian dibukukan, maka seluruh akun-akun dikelompokan menjadi akun riil

178

dan nominal. Akun riil ini yang akhirnya dimasukan kedalam kolom neraca dan akun nominal dicatat kedalam kolom L/R. 2. Aktiva Tetap Tidak semua aktiva tetap mempunyai nilai yang sama (kecuali tanah). Aktiva tetap lama-kelamaan akan berkurang nilainya. Berkurangnya nilai ini biasa disebut dengan penyusutan. Nilai penyusutan ini merupakan kebijakan intern perusahaan. Biasanya nilai penyusutan untuk tiap periode dicatat sebagai beban penyusutan atau despresi penyusutan Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan/despresi penyusutan XXX Akumulasi penyusutan XXX Contoh: Terdapat sebuah kendaraan seharga Rp150.000.000,00. Pada akhir periode disusutkan 10%. Bagaimana jurnalnya? Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan Kendaraan Rp 15.000.000,00 Akumulasi Peny Kendaraan Rp 15.000.000,00 Keterangan: nilai beban penyusutan senilai Rp 15.000.000,00 berasal dari 10% x 150.000.000 = Rp 15.000.000,00 3. Beban yang masih harus dibayar/utang beban Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah jatuh tempo, tetapi perusahaan belum membayar. Kejadian tersebut membuat perusahaan mempunyai utang atau kewajiban. Contoh beban yang sering jatuh tempo tetapi belum dibayar antara lain beban gaji, beban bunga, beban telepon, beban air, dan lain-lain. Pada akhirnya perusahaan mengkredit akun utang untuk beban yang harus dibayar. Jurnal penyesuaiannya: Beban........ XXX Utang beban....... XXX Contoh: Belum dibayar beban listrik dan air senilai Rp 500.000,00 padahal sudah jatuh tempo. Jurnal penyesuaiannya: Beban Listrik dan Air Rp 500.000,00 Utang Listrik dan Air Rp 500.000,00 4. Pendapatan yang masih harus diterima/piutang pendapatan Piutang pendapatan adalah suatu pendapatan yang seharusnya diterima, tetapi belum dibayarkan. Dengan kata lain suatu perusahaan telah menjual barangnya kepada pelanggan atau konsumen tetapi belum diterima pembayarannya. Jurnal penyesuaiannya: Piutang Pendapatan XXX Pendapatan Jasa XXX

179

Contoh: Pada akhir periode terdapat pendapatan sewa yang masih harus diterima sebesar Rp 1.000.000,00 dari pelanggan, maka bagaimana jurnal penyesuaiannya: Jurnal Penyesuaiannya: Piutang pendapatan Sewa Rp 1.000.000,00 Pendapatan Sewa Rp 1.000.000,00 F. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together G. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No. 1.

2.

3.

Keterangan

Waktu

Kegiatan awal : Appersepsi Motivasi Pre test Menginformasikan model pembelajaran yang digunakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Number Head Together Kegiatan Inti : A. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian B. Elaborasi Guru mengatur tempat duduk siswa&mengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompok&membantu kesulitan siswa C. Konfirmasi Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran

10 menit

H. Alat dan Bahan / Sumber : 1. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 2, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto I.

Penilaian : 1. Aspek yang dinilai Kognitif

30 menit

40menit

10 menit

180

Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong

Guru Praktikan

Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009

Rahman Erfian NIM. 7101407023

181

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : III Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat Menafsirkan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

182

F. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.

Keterangan

Kegiatan awal : Appersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti : A. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian B. Elaborasi Guru mengatur tempat duduk siswa&mengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompok&membantu kesulitan siswa C. Konfirmasi Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. 3. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran b. Post tes

Waktu 10 menit

1.

G. Alat dan Bahan / Sumber : 1. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 2, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto H. Penilaian : 1. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi

70menit

10 menit

183

Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong

Guru Praktikan

Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009

Rahman Erfian NIM. 7101407023

184

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : IV Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat Menafsirkan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

185

F. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.

Keterangan

Kegiatan awal : Appersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti : B. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian C. Elaborasi Guru mengatur tempat duduk siswa&mengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompok&membantu kesulitan siswa C. Konfirmasi Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. 3. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran b. Post tes

Waktu 10 menit

1.

G. Alat dan Bahan / Sumber : 2. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 2, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto H. Penilaian : 3. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 4. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi

70menit

10 menit

186

Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong

Guru Praktikan

NIP. 19650120 200212 1 003

Rahman Erfian NIM.7101407023

187

Lampiran 50 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil E. Materi Pembelajaran : 4. Jurnal penyesuian akun perlengkapan Perlengkapan merupakan aktiva lancar yang umur pakainya kurang dari satu tahun. Perlengkapan merupakan bahan habis pakai pada akhir periode harus dipisahkan atau dihitung seberapa besar barang yang telah dikorbankan/telah menjadi beban. Agar seimbang dibuat akun baru, yaitu beban perlengkapan atau beban habis pakai, dicatat disebelah debit: Jurnal Penyesuaian: Beban Perlengkapan XXX Perlengkapan XXX Contoh: Pada neraca sisa per 31 Desember 2010 terdapat akun perlengkapan senilai Rp 750.000,00 pada akhir periode nilai perlengkapan senilai Rp 500.000,00 Jurnal Penyesuaiannya:

188

Jika diakui sebagai harta (Pendekatan Neraca) Beban Perlengkapan Rp 250.000,00 Perlengkapan Rp 250.000,00 Keterangan: Pada awalnya nilai sebesar Rp 750.000,00 tetapi pada akhir periode menjadi Rp 500.000,00 berarti nilai perlengkapan itu berkurang Rp 250.000,00 nilai inilah disebut nilai beban/pengorbanan. 5. Jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik akun nominal maupun akun riil. Beban dibayar dimuka atau persekot adalah beban perusahaan yang sudah dibayar tetapi belum menjadi beban. Pada akhir periode harus dipisahkan apabila beban itu telah jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo akan terdapat beban dan beban dibayar dimuka. Contoh beban dibayar dimuka antara lain asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, dll. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai harta (Pendekatan neraca) Beban Asuransi XXX Asuransi dbyr dimuka XXX Jika diakui sebagai beban (Pendekatan L/R) Asuransi dbyr dimuka XXX Beban Asuransi XXX Contoh: Dalam neraca sisa terdapat akun asuransi dibayar dimuka senilai Rp 1.200.000,00 untuk satu tahun. Pembayaran dilakukan pada tanggal 1 maret. Pada akhir periode diadakan tutup buku. Jurnal Penyesuaiannya: Jika diakui sebagai Harta (Pendekatan neraca) Beban Asuransi Rp 1.000.000,00 Asuransi dbyr dimuka Rp 1.000.000,00 Jika diakui sebagai Beban (Pendekatan L/R) Asuransi dbyr dimuka Rp 200.000,00 Beban Asuransi Rp 200.000,00 Keterangan: Penyesuaian tanggal 31 Desember, Berarti ysng telsh menjadi beban selama 10 bulan (Maret, April, Mei, Juni, Juli, agustus, september, Oktober, November, Desember). Maka bebannya 10 X Rp 100.000,00 6. Jurnal penyesuian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan usaha yang sudah diterima tetapi perusahaan belum memberikan jasanya ataupun pelayanan kepada pelanggan atau konsumen. Misalnya perusahaan menyewakan ruangan dan menerima uang sewa itu untuk jangka waktu 1 tahun. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai utang (Pendekatan Neraca)

189

Pendapatan Sewa XXX Sewa diterima dimuka XXX Jika diaklui sebagai Pendapatan (Pendekatan L/R) Sewa diterima dimuka XXX Pendapatan Sewa XXX Contoh: Diterima pendapatan sewa ruangan senilai Rp 2.400.000,00 untuk satu tahun. Pada akhir periode yang telah menjadi pendapatan Rp 1.200.000,00. Jika diakui sebagi utang (Pendekatan Neraca) Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Pendapatan sewa Rp 1.200.000,00 Jika diakui sebagai pendapatan Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,00 Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Keterangan: Pada saat menerima jumlahnya Rp 2.400.000,00. Pada akhir periode disesuaikan senilai Rp 1.200.000,00 maka nilai yang menjadi utang pendapatan masih Rp 1.200.000,00. F.

Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional G. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.

Keterangan

Waktu

4.

Kegiatan awal : Perkenalan Appersepsi

10 menit

5.

Kegiatan Inti : C. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan penyusunan jurnal penyesuaian D. Elaborasi Guru menyampaikan materi Guru memberikan latihan soal Siswa menyelesaikan latihan soal C. Konfirmasi Guru membahas latihan soal Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran

70menit

6.

10 menit

H. Alat dan Bahan / Sumber : 2. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP

190

Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto I.

Penilaian : 3. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 4. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011

Mengetahui Guru Pamong

Guru Praktikan

Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009

Rahman Erfian NIM.7101407023

191

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas/ Semester : XI IS/II Pertemuan ke :I Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat mendeskripsikan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Materi Pembelajaran : 5. Fungsi Jurnal Penyesuaiannya Pada akhir periode terdapat beberapa akun yang perlu disesuaikan. Penyesuaian perlu dilakukan agar akun yang sudah benar-benar menjadi pendapatan dan beban terlihat di akhir tahun pembukuan. Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah suatu perhitungan keuangan terhadap akun-akun yang telah menjadi pendapatan atau beban. Untuk memudahkan penentuan letak akun itulah maka dibuatlah jurnal penyesuaian. Manfaat jurnal penyesuaian adalah: c) Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi beban. d) Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi pendapatan. Sedangkan fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan sedemikian rupa nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta,utang, kewajiban perusahaan, pendapatan dan juga beban. Setelah ayat jurnal penyesuaian dibukukan, maka seluruh akun-akun dikelompokan menjadi akun riil

192

dan nominal. Akun riil ini yang akhirnya dimasukan kedalam kolom neraca dan akun nominal dicatat kedalam kolom L/R. 6. Aktiva Tetap Tidak semua aktiva tetap mempunyai nilai yang sama (kecuali tanah). Aktiva tetap lama-kelamaan akan berkurang nilainya. Berkurangnya nilai ini biasa disebut dengan penyusutan. Nilai penyusutan ini merupakan kebijakan intern perusahaan. Biasanya nilai penyusutan untuk tiap periode dicatat sebagai beban penyusutan atau despresi penyusutan Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan/despresi penyusutan XXX Akumulasi penyusutan XXX Contoh: Terdapat sebuah kendaraan seharga Rp150.000.000,00. Pada akhir periode disusutkan 10%. Bagaimana jurnalnya? Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan Kendaraan Rp 15.000.000,00 Akumulasi Peny Kendaraan Rp 15.000.000,00 Keterangan: nilai beban penyusutan senilai Rp 15.000.000,00 berasal dari 10% x 150.000.000 = Rp 15.000.000,00 7. Beban yang masih harus dibayar/utang beban Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah jatuh tempo, tetapi perusahaan belum membayar. Kejadian tersebut membuat perusahaan mempunyai utang atau kewajiban. Contoh beban yang sering jatuh tempo tetapi belum dibayar antara lain beban gaji, beban bunga, beban telepon, beban air, dan lain-lain. Pada akhirnya perusahaan mengkredit akun utang untuk beban yang harus dibayar. Jurnal penyesuaiannya: Beban........ XXX Utang beban....... XXX Contoh: Belum dibayar beban listrik dan air senilai Rp 500.000,00 padahal sudah jatuh tempo. Jurnal penyesuaiannya: Beban Listrik dan Air Rp 500.000,00 Utang Listrik dan Air Rp 500.000,00 8. Pendapatan yang masih harus diterima/piutang pendapatan Piutang pendapatan adalah suatu pendapatan yang seharusnya diterima, tetapi belum dibayarkan. Dengan kata lain suatu perusahaan telah menjual barangnya kepada pelanggan atau konsumen tetapi belum diterima pembayarannya. Jurnal penyesuaiannya: Piutang Pendapatan XXX Pendapatan Jasa XXX

193

Contoh: Pada akhir periode terdapat pendapatan sewa yang masih harus diterima sebesar Rp 1.000.000,00 dari pelanggan, maka bagaimana jurnal penyesuaiannya: Jurnal Penyesuaiannya: Piutang pendapatan Sewa Rp 1.000.000,00 Pendapatan Sewa Rp 1.000.000,00 F. Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional G. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No. 4.

5.

6.

Keterangan

Waktu

Kegiatan awal : Appersepsi Motivasi Pre test Kegiatan Inti : B. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian C. Elaborasi Guru menyampaikan materi Guru memberikan latihan soal Siswa menyelesaikan latihan soal C. Konfirmasi Guru membahas latihan soal Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran

10 menit

H. Alat dan Bahan / Sumber : 2. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto Penilaian : 3. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 4. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi

30 menit

40menit

10 menit

194

Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong

Guru Praktikan

Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009

Rahman Erfian NIM.7101407023

195

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : III Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat Menafsirkan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Model Pembelajaran :

196

Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together F. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.

Keterangan

Waktu

Kegiatan awal : 1. Appersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti : C. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian D. Elaborasi Guru menyampaikan materi Guru memberikan latihan soal Siswa menyelesaikan latihan soal C. Konfirmasi Guru membahas latihan soal. 3. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran

10 menit

70menit

10 menit

G. Alat dan Bahan / Sumber : 3. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto H. Penilaian : 5. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 6. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong

Guru Praktikan

Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009

Rahman Erfian NIM.7101407023

197

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : IV Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat Menafsirkan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Model Pembelajaran :

198

Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together F. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.

Keterangan

Waktu

Kegiatan awal : 1. Appersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti : A. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian B. Elaborasi Guru menyampaikan materi Guru memberikan latihan soal Siswa menyelesaikan latihan soal C. Konfirmasi Guru membahas latihan soal. 3. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran b. Post tes

10 menit

70menit

10 menit

G. Alat dan Bahan / Sumber : 1. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto H. Penilaian : 1. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong

Guru Praktikan

Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009

Rahman Erfian NIM.7101407023

199

Kegiatan pre-test

200

Pembagian kelompok/penomeran

Kegiatan Diskusi/ Head Together

201

Presentasi hasil diskusi

Saling ketergantungan positif

202

Kegiatan tanya jawab antar kelompok

Penilaian aktivitas siswa oleh observer