Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak

60 downloads 202 Views 479KB Size Report
pemerintah mempunyai target menurunkan prevalensi gizi buruk menjadi
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh : GEJORA INAYA MUNTARINA NIM. B10 022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh : GEJORA INAYA MUNTARINA NIM B10 022 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Karya Tulis Ilmiah Program D III Kebidanan Pada tanggal : 18 Juli 2013

PENGUJI I

(HUTARI PUJI ASTUTI, S.SiT., M.Kes) NIK. 200580012 PENGUJI II

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK. 200582015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu”.Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 3. Ibu Sumini, S.Pd, selaku pengelola Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 4. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 5. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

iv4

5

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, April 2013

Penulis

v

6

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Gejora Inaya Muntarina B10 022

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN SEKAR MELATI PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2013 xiv + 54 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Target utama MDGs dalam hal menurunkan angka kematian anak adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya antara tahun 1990 hingga tahun 2015. Untuk menurunkan angka kematian balita pemerintah mempunyai target menurunkan prevalensi gizi buruk menjadi rtabel.

3. Uji Reliabilitas

39

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Spearman Brown (Hidayat, 2011). Adapun rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut: r11

2.rb 1 rb

Keterangan: r11

: Koefisien Reliabilitas Internal seluruh item

rb

: Korelasi product moment antara belahan

Jika sudah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel product moment. Jadi apabila r11 > rtabel berarti reliabel, dan apabila r11 > rtabel tidak reliabel, dengan taraf signifikasi 0,05, rtabel 0,364 dan dk: n-2 (Hidayat, 2011). Setelah dilakukan uji reliabilitas di PAUD ‘Aisyiyah Mutiara Hati Pokoh, Tasikmadu diperoleh nilai Spearman Brown sebesar 0,879 sehingga kuesioner dinyatakan reliabel.

40

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hidayat, 2007). Data primer pada penelitian yang dilakukan adalah data dari hasil pemberian kuesioner kepada ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu sehingga didapatkan hasil berupa identitas responden dan diketahui tingkat pengetahuan responden. 2. Data sekunder Data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data yang digunakan berasal dari studi pendahuluan. Data sekunder pada penelitian ini adalah data yang diperoleh berupa data jumlah ibu, umur, pendidikan, pekerjaan ibu dari anak di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu.

41

F. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep penelitian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapat, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler (1-3 tahun).

G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2011). Definisi operasional pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

42

Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian Nama Variabel 1.

Tingkat pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler (1-3 tahun)

Pengertian

Hasil Ukur

Alat Ukur Segala sesuatu 1. Baik : Bila nilai Kuesioner yang diketahui responden yang ibu tentang diperoleh (x) > mean + 1 Kebutuhan Gizi SD : Bila nilai Pada Anak Usia 2. Cukup Toddler (1-3 responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD tahun) 3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui tahaptahap antara lain: a. Penyuntingan (Editing) Kegiatan

yang

dilakukan

dalam

penyuntingan

ini

adalah

memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dilakukan responden, dengan memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu: 1) Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan. 2) Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan. 3) Mengecek macam isian data. b. Pengkodean (Coding) Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika

Skala Ordinal

43

akan menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Memasukkan data (Data Entry) Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. d. Tabulating Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. e. Pembersih Data (Cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan teknik komputerisasi dengan program SPSS for windows. Selanjutnya menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu ditunjukkan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut:

44

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean -1 SD Nilai rata-rata (mean) diperoleh dari menjumlahkan semua data yang ada kemudian membagi dengan jumlah data yang ada sehingga notasi statistik untuk mencari mean adalah:

xi n

X

Keterangan:

X

: Rata-rata (mean)

xi

: Besaran/nilai dari data

n

: Jumlah data Standar Deviasi adalah simpangan baku, artinya seberapa data tersebut

menyimpang dari rata-ratanya. Rumus simpangan baku adalah sebagai berikut:

SD =

(X i X )2 ( n 1)

Keterangan: SD

: Simpangan baku

xi

: Besaran/nilai data

n

: Jumlah data Skor prosentase sering digunakan untuk merubah skor mentah menjadi

kategori misalnya dalam kategori baik, cukup dan kurang. Prosentase ini

45

sering digunakan dalam analisis deskriptif tingkat pengetahuan. Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase adalah: SkorPr osentase

I.

Skor yang diperolehresponden 1000 0 10 Total skor m aksim umyang seharusnyadiperoleh

Etika Penelitian Menurut Hidayat (2011), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain: 1. Informed Concent Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2. Anonymity (tanpa nama) Merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

46

3. Kerahasiaan hasil (confidentiality) Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J.

Jadwal Kegiatan Dalam Jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini terlampir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu. Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu adalah sebuah lembaga pendidikan non formal yang berada di desa Papahan kecamatan Tasikmadu. Kelompok Bermain Sekar Melati merupakan PAUD terpadu yang didalamnya ada lembaga TK, yaitu TK Papahan 03 yang terdiri dari kelompok A yang didalamnya anak didik yang berumur 4-5 tahun, kelompok B anak didik berumur 5-6 tahun. Jumlah anak didiknya untuk tahun ajaran 2012/2013 terdiri dari 30 dan jumlah pengajar sebanyak 5 guru. Kelompok Bermain Sekar Melati terdiri dari 1 ruang pengelola,1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1 ruang bermain didalam, 3 ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) dan 1 ruang sebagai area (area balok, area musik, area keluarga, area masak, area olah raga dan area baca tulis), Selain itu ruang bermain berada diluar dan alat bermainnya bermacam-macam. Sehingga

di sekolah tercipta suasana bermain sambil

belajar dan belajar seraya bermain karena dalam belajar anak didampingi oleh guru yang sudah berpengalaman dan dengan latar pendidikan di bidang PAUD.

47

48

B. Hasil Penelitian Berikut ini tabel hasil analisis Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu. 1. Tabel Mean dan Standar Deviasi Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi berdasarkan SPSS Variabel Penelitian

Mean ( X )

Standar Deviasi (SD)

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler Sumber : Data Primer

22,833

1,510

2. Tabel Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu. No

Tingkat Pengetahuan

1 2 3 Jumlah Sumber : Data Primer

Baik Cukup Kurang

Frekuensi

Prosentase (%)

6 21 3 30

20,0 70,0 10,0 100,0

Dengan demikian, tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu, yang berpengetahuan baik sebanyak 6 ibu (20,0%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 21 ibu (70,0%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 ibu

49

(10,0%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan, Tasikmadu pada tingkat cukup, yaitu sebanyak 21 ibu (70,0%).

C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar Melati Papapahan, Tasikmadu yang berpengetahuan baik sebanyak 6 ibu (20,0%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 21 ibu (70,0%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 ibu (10,0%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu dari murid Kelompok Bermain Sekar Melati Papapahan, Tasikmadu pada tingkat cukup yaitu sebanyak 21 ibu (70,0%). Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” misalnya apa air, apa manusia, apa alam

dan

sebagainya

(Notoatmodjo,

2010).

Adapun

faktor

yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain : pendidikan, media massa/informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, usia (Notoatmodjo, 2007). Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan (Waryana, 2010). Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak (Marmi dan Rahardjo, 2012).

50

Menurut Almatsier (2009), makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh yaitu memberi energi, sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, dan mengatur proses tubuh. Menurut Almatsier (2009), kebutuhan gizi pada batita diantaranya energi, protein, lemak, air, hidrat arang, dan vitamin mineral. Kebutuhan vitamin untuk batita berupa vitamin larut dalam lemak (ADEK) vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K dan vitamin B kompleks (vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12) dan vitamin C. Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Adapun kebutuhan gizi mineral mikro yang lebih dibutuhkan saat usia batita yaitu zat besi, iodium, dan seng. Setelah anak berumur satu tahun, menu makanannya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia

(bubur beras, roti),

daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Anak berumur 1½-2 tahun biasanya telah mempunyai geraham sehingga dapat diberikan makanan biasa seperti pada orang dewasa. Untuk anak 1-3 tahun, jadwal pemberian makanan tidak berbeda, kecuali masih diperlukan waktu khusus untuk pemberian makan, terpisah dari waktu makan keluarga (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

51

Kategori tingkat pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada anak usia toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu pada tingkat cukup yaitu sebanyak 21 ibu (70,0%). Dilihat dari kuesioner, sebagian besar kesalahan responden dalam pengertian gizi, penyiapan menu pada anak usia toddler, tujuan pemenuhan gizi pada anak usia todller, dan kebutuhan air untuk anak usia toddler. Kategori tingkat pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada anak usia toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu pada tingkat cukup kemungkinan dipengaruhi oleh informasi dan pengalaman responden. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan responden tentang pemenuhan gizi anak usia toddler. Dan kurangnya pengalaman dari setiap responden yaitu pengalaman responden yang sudah pernah memiliki anak berbeda dengan yang baru pertama kali mendapatkan pengalaman dalam memberikan asupan nutrisi pada anak. Bila seseorang banyak memperoleh informasi maka orang tersebut memiliki pengetahuan baik dan berwawasan lebih luas. Sedangkan semakin banyak pengalaman seseorang maka pengetahuannya semakin luas.

D. Keterbatasan 1. Kendala Penelitian Kendala

dalam

penelitian

ini

adalah

peneliti

tidak

dapat

mengumpulkan responden secara bersama-sama sehingga peneliti harus mencari waktu untuk menemui setiap responden.

52

2. Kelemahan Penelitian a. Dalam penelitian ini ada kelemahan pada alat (kuesioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia. b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler.

BAB V PENUTUP

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu maka peneliti mengambil sampel 30 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu termasuk dalam kategori baik yaitu 6 ibu (20,0 %). 2. Tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu termasuk dalam kategori cukup yaitu 21 ibu (70,0%). 3. Tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu termasuk dalam kategori kurang yaitu 3 ibu (10,0%).

53

54

B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak Usia Toddler di Kelompok Bermain Sekar Melati Papahan Tasikmadu, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah : 1. Bagi Responden Diharapkan dapat lebih mendalami dan menambah informasinya tentang Kebutuhan Gizi Pada Anak usia toddler (1-3 tahun) agar dapat memberikan asupan nutrisi yang tepat bagi anak. 2. Bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Diharapkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat menambah literatur ataupun bahan bacaan tentang kebutuhan Gizi pada Anak Usia Toddler, sehingga dapat memberikan informasi tentang kebutuhan gizi bagi anak pada orang tua wali murid. 3. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Diharapkan dapat menambah literatur ataupun bahan bacaan tentang Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Balita dan lebih mengembangkan penelitian yang lebih lanjut tentang Kebutuhan Gizi. 4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

55

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M, Wirjatmadi, B. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmi Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC Depkes RI. 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Available : http : // www.kesehatananak.depkes.go.id 16 Okt, 2012. . 2011. Pengertian Anak Usia Toddler. Available : http : // www.repositori.usu.ac.id 13 Nov, 2012. Depkumham RI. 2011. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Available : http : // www.depkumham.go.id 13 Nov, 2012. Hidayat, A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika. . 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis. Jakarta : Salemba Medika. Marmi, Rahardjo, K. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. NAEYC. 2005. Developmentally Appropriate Practice (DAP). Available : // www.naeyc.org/DAP 15 Nov, 2012. Notoatmodjo, S. 2003. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. . 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. . 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

56

Riwidikdo, H. 2010. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana. Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu. Taufik, M, 2007. Prinsip-Prinsip Promosi Keperawatan. Jakarta : CV.Infomedika.

Kesehatan

Dalam

Bidang

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana. World Health Organization. 2012. Child Growth Standards And The Identification Of Severe Acute Malnutrition In Infants And Children. Available : http : // www.who.int/childgrowth/en/ 13 Nov, 2012.